TEMPO.CO, Bintan - Resort dan hotel tempat para menteri menginap di Bintan, Kepulauan Riau, banting harga di tengah pandemi Covid-19. Pada Jumat dan Sabtu, 25 - 26 September 2020, sekitar 450 kamar di resort dan hotel kawasan wisata Lagoi Bintan penuh terisi rombongan sejumlah kementerian.
Para menteri menghadiri rapat Koordinasi Pimpinan atau Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di kawasan Wisata Lagoi Bintan, Kepulauan Riau. Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnutma Kusubandio; dan Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki di Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan. Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menginap di The Sanchaya.
Dari situs Banyan Tree Bintan, harga satu kamar mulai Rp 6 juta dengan kelas kamar Rainforest Seaview Villa dengan pemandangan laut dan ranjang ukuran besar. Sedangkan harga tertinggi adalah Rp 18 juta dengan tipe penginapan Vila Sanctuary Spa Pool. The Sanchaya juga resort untuk wisatawan kelas menengah ke atas. Dari situs penjualan kamar hotel dan resort online, harga kamarnya sekitar Rp 7 - 8 juta.
General Manager Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan, Kepulauan Riau, Alpha Eldiansyah mengatakan, tarif penginapan diturunkan untuk menyesuaikan dengan pasar domestik. "Harga kami ganti, turun 50 sampai 60 persen dari harga normal," kata Alpha ketika dijumpai Tempo di Banyan Tree Resort, Sabtu 26 September 2020.
General Manager Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan, Kepulauan Riau, Alpha Eldiansyah. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Tarif normal resort seharga Rp 18 juta kini turun menjadi sekitar Rp 7 juta. Bahkan beberapa waktu belakangan, manajemen hotel dan resort mengeluarkan paket wisata terjangkau seharga Rp 3 juta satu malam. "Respons wisatawan domestik sangat bagus," ujarnya.
Kunjungan wisatawan domestik memberikan angin segar untuk wisata Lagoi Bintan. Konsesi kawasan yang dimiliki oleh Salim Group ini salah satunya ditempati Banyan Tree. Di bawah perusahaan Banyan Tree terdapat tiga hotel dan resort, di antaranya Cassia Building Hotel, Banyan Tree Resort, dan Angsana Bintan.
Alpha Eldiansyah menjelaskan wisatawan domestik sangat potensial, bahkan di akhir pekan pengunjung Cassia Building Hotel mencapai 70 persen. Tarif satu kamar di Cassia Bulding Hotel seharga Rp 700 ribu. "Sebelum pandemi, sebagian besar pengunjung Lagoi Bintan adalah wisatawawan mancanegara," kata dia.
Di masa pandemi Covid-19, kedatangan wisatawan luar negeri benar-benar nol. Kini, destinasi wisata itu dikunjungi oleh wisatawan domestik yang datang dari Kota Batam, Bintan, dan Jakarta.
Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan mengantongi sertifikat Indonesia Care di Indoenesia. "Kami menjadi hotel pertama yang mendapat sertifikasi itu," kata Alpha. Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, menurut dia, harus memenuhi persyaratan ketat dan detail. "Syarat yang terpenting adalah mengikuti segala standar protokol kesehatan dari pemerintah."
Beberapa penerapan protokol kesehatan Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan, antara lain semua staf harus menjalani pengecekan suhu tubuh sebelum bekerja. Mereka juga membersihkan area hotel dengan disinfektan. Di restoran, tak ada lagi tamu yang mengambil makanan sendiri. Banyan Tree menyediakan petugas yang siap mengambilkan makanan untuk tamu.
Setiap kamar juga sudah dibersihkan dengan disinfektan sebelum tamu masuk. "Sertifikasi ini menjadi pertanda kami siap menerima tamu dengan menerapkan protokol kesehatan maksimal," kata dia.
Petugas Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan, Kepulauan Riau, sedang membersihkan area kolam renang. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Saat memberikan sertifikat Indonesia Care, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan sertifikasi Indonesia Care atau IDoCare ini menjadi wujud kesiapan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, dalam dalam melaksanakan protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability atau CHSE dengan baik. Pemberian sertifikasi tidak hanya untuk Banyan Tree Hotels & Resorts Bintan, sekaligus untuk PT. Bintan Resort Cakrawala dan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.
"Alasan utama Kementerian Pariwisata memilih Pulau Bintan sebagai tempat pertama penyerahan sertifikat CHSE ini karena Bintan merupakan 'one of the lowest hanging fruit' dan memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata ke depan," ujar Wishnutama.