TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang menyediakan insentif untuk sektor pariwisata sebesar 1,35 triliun Yen atau sekitar Rp 184,4 triliun. Salah satu yang menarik dari alokasi insentif pariwisata tersebut adalah pemerintah Jepang bersedia mengganti separuh biaya perjalanan para wisatawan yang datang saat nanti wabah corona mereda.
"Kami menawarkan subsidi setengah dari biaya perjalanan para wisatawan yang datang," tulis Badan Pariwisata Jepang dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Forbes. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot kegiatan berwisata dan memulihkan perekonomian Negeri Sakura.
Sementara ini, detail dari program itu akan berlaku untuk wisatawan domestik. Namun bisa juga diterapkan untuk wisatawan mancanegara sebagai pemerintah Italia yang memperluas subsidi bagi turis asing saat pembatasan perjalanan dicabut.
Hingga kini belum ada penjelasan lebih detail tentang rencana penggantian separuh biaya perjalanan wisata tersebut. Meski begitu, program ini diperkirakan mulai pada Juli 2020 atau tergantung pada kebijakan karantina dan pembatasan perjalanan oleh pemerintah Jepang.
ilustrasi wisata Jepang (pixabay.com)
Mengutip Travel Pulse, apa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang ini hampir sama dengan yang ditawarkan oleh pemerintah wilayah Sisilia, Italia. Otoritas pariwisata di sana menyatakanakan membayar setengah dari biaya penerbangan turis dan menanggung sepertiga tagihan hotel demi memikat wisatawan untuk datang.
Jepang dianggap sebagai negara yang berhasil menekan kasus virus corona tanpa kebijakan yang ketat. Data terbaru menunjukkan negara dengan 126 juta penduduk itu memiliki 16.628 kasus Covid-19 dan 851 pasien meninggal. Para ahli menganggap angka kasus yang rendah itu terkiat dengan langkah pemerintah yang proaktif serta kepatuhan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan menerapkan physical distancing.
TRAVEL PULSE | FORBES