TEMPO.CO, Jakarta - Saat perbatasan negara ditutup, untuk mencegah penyebaran virus corona. Tidak berarti keinginan pelesiran untuk wisata kuliner padam. Justru saat inilah hari-hari yang tepat merencanakan pelesiran, terutama , membuat daftar kunjungan wisata kuliner. Berikut adalah beberapa kota mancanegara dengan makanan jalanan yang populer, dan bagus untuk dijelajahi setelah Covid-19 berakhir, dinukil dari The Independent.
George Town, Malaysia
Bila ingat Asia Tenggara, laksa adalah wakil yang sempurna. Kuliner dengan rasa asam dengan rasa pedas hangat, dipadu dengan mie hokkien bertabur telur, laksa mewakili cita rasa lengkap Melayu ke dalam sebuah mangkok. Kunjungilah Penang, yang memiliki laksa terlezat. Penang memiliki beberapa makanan jalanan terbaik di Asia dan ibu kotanya, George Town, adalah tempat yang bagus untuk memulai.
Red Garden Food Paradise yang jadi pusat kuliner jalanan menawarkan lusinan kedai makanan. Kedai-keda itu dibuka begitu matahari sinarnya mulai redup. Aroma makanan diselingi suara musik pop Melayu dari kedai-kedai membuat suasana bersantap yang khas. Terkadang, di Red Garden Food Paradise dibuat panggung kecil, untuk band-band lokal bermain secara live.
Hidangan nasi lemak tiga macam diRed Garden Food Paradise, Penang, Malaysia. Foto: @redgardenfoodparadise
Untuk minum-minum saat malam, pergilah ke Antarabangsa Enterprise di Lorong 21 Stewart. Penduduk setempat dan turis datang ke bar untuk minum minuman keras yang legal. Tempat itu menawarkan kursi-kursi di teras dengan bir berharga murah.
Lisbon, Portugal
Lisbon memiliki beberapa tempat kuliner jalanan yang fantastis. Destinasi yang populer adalah Pasar Mercado de Campo de Ourique yang ramah keluarga. Gerai-gerai di pasar itu membuka kios-kios makanan sejak 1934. Dan pesta makanan jalanan diadakan sepanjang Juni, atau dikenal sebagai musim sarden.
Lokasi wisata kuliner lainnya adalah Pasar Mercado da Ribeira, dengan dapur memasak yang bisa disaksikan langsung oleh wisatawan. Pasar itu juga menyediakan musik live yang menyediakan iringan sempurna untuk menikmati hidangan khas Lisbon.
Setiap vendor pasar itu, telah dikurasi dengan baik dan dikumpulkan dalam pusat kuliner Time Out. Kuliner yang ditawarkan berupa tartar-la berbahan makanan laut, hingga cozinha da felicidade, untuk kue Portugis yang lezat.
Sup gurita di Pasar Mercado da Ribeira, Lisbon, Portugal. Foto: @viagens_gastronomicas
Osaka, Jepang
Osaka dikenal memiliki roti Jepang yang lezat, termasuk takoyaki (gorengan berisi gurita) dan okonomiyaki (pancake yang dibuat dengan tepung, telur dan kubis, dengan daging babi, makanan laut, atau sayuran).
Destinasi makanan jalanan terbaik di Osaka adalah Dotombori, jalanan khusus pejalan kaki dengan lampu-lampu warna-warni menghiasi kedai. Mampirlah di sebuah kedai takoyaki untuk menyaksikan para koki membentuk camilan gorengan dengan sumpit. Tangan mereka sangat lincah memutar tepung dan memasukkan isian ke dalam adonan.
Kawasan Osaka juga terkenal dengan kuliner mesin penjual otomatis. Cukup tekan tombol yang sesuai dengan hidangan pilihan Anda, masukkan yen Anda dan serahkan kwitansi kepada penjaga. Ia mengarahkan Anda ke kursi yang menghadap ke dapur yang ramai. Makanan Anda akan tiba dalam beberapa menit.
Bahan-bahan untuk membuat okonomiyaki. Foto: @o_mangetsu
Oslo, Norwegia
Norwegia rupanya memiliki hidangan dari jalur sutra berupa pangsit kukus yang dibuat dengan bayam, jamur dengan kecap berbumbu dari Iran. Oslo juga memiliki dua tempat fantastis yang dikelola oleh para pengungsi, yang menyajikan makanan jalanan yang lezat dari tanah air mereka.
Salah satunya di sudut Aleppo Bahebek (Aleppo, aku mencintaimu), yang menjajakan hummus, tabbouleh, baba ganoush dan kibbeh neie; dan ke Istana Injera, yang dijalankan oleh tiga wanita Eritrea. Mereka juga menawarkan semacam pancake berbahan teff, gandum bebas gluten yang ditanam di Ethiopia.
Lima, Peru
Banyak restoran fine dining telah bermunculan di Lima selama beberapa tahun terakhir. Tetapi pedagang makanan kaki lima telah memainkan peran besar dalam menjadikan Lima sebagai ibu kota kuliner Peru.
Kebab sangat populer di Lima, yang merupakan kuliner dari zaman suku Inca. Kebab llama, dimodikfikasi oleh para budak-budak Afrika yang diangkut ke Peru oleh orang-orang Spanyol. Mereka menambahkan rempah-rempah dan menukar daging llama untuk dengan daging sapi, menciptakan anticuchos -- sate daging yang masih dijual di kios-kios di seluruh Lima.
Makanan ringan populer lainnya termasuk papa rellena (kentang tumbuk diisi dengan daging sapi, bawang, telur dan zaitun, kemudian digoreng) dan huevos de codorniz (telur puyuh). Beberapa kedai makanan jalanan terbaik dapat ditemukan di sekitar Avenida Petit Thouars dan dekat Museo de Arte de Lima.
Kebab Peru yang merupakan hidangan campuran Suku Inca dan Afrika. Foto: @restaurantede_massabor
Hong Kong
Tempat terbaik untuk menikmati makanan jalanan di Hong Kong adalah di dai pai dong. Sayang resto-resto kecil ini hanya tinggal 30-an, karena masalah perizinan. Beberapa yang terbaik dapat ditemukan di Sham Shui Po Kowloon dan di sekitar Eskalator Tengah. Masakan dai pai dong memiliki hubungan dekat dengan orang-orang Chiu Chow yang bermigrasi dari Guangdong ke Hong Kong pada pertengahan abad ke-19, dan hidangan pokok termasuk omelet tiram goreng dan babi asam manis.
Jangan lupa bahwa Hong Kong juga memiliki salah satu restoran berbintang Michelin termurah di dunia, Tim Ho Wan. Keistimewaan di sini adalah dim sum; meskipun tanpa serpihan emas atau debu intan yang biasa ditambahkan oleh restoran-restoran mahal Hong Kong. Pengunjung masih bisa memenukan hidangan di bawah US$200 untuk dua orang.
Singapura
Pemerintah Singapura baru-baru ini mengajukan tawaran untuk membuat budaya jajanannya diakui sebagai warisan tak benda UNESCO. Dan Singapura memang memiliki jajanan jalanan yang melibatkan etnik Tionghoa, Melayu, dan India.
Kunjungilah pusat jajajan yang tak terlalu ramai seperti Balestier Road, di mana makanannya murah, lezat dan benar-benar lokal, seperti bubur katak dan sup kepala ikan. Atau Tekka Centre, di jantung Little India yang penuh warna untuk menemukan kuliner India yang telah menyatu dengan budaya Melayu.
Warga mengantri di pusat jajanan Amoy Street Hawker Centre, Singapura. Foto: @saslwp
Sementara Newton Food Centre, di utara Orchard Road, terkenal dengan kedai-kedai seafood barbekyu dan muncul dalam film Crazy Rich Asia.
Seoul, Korea Selatan
Sebelum tahun 1960-an, makanan ringan jajanan yang paling umum di ibukota Korea Selatan adalah jjinppang - roti kukus yang diisi dengan pasta kacang merah.
Ketika tepung, gula, dan minyak menjadi lebih mudah didapat, para pedagang mulai menawarkan berbagai hidangan yang lebih beragam, termasuk tteokbokki (kue beras pedas), gimbap (gulungan rumput laut) dan berbagai hidangan lainnya. Salah satu contoh yang terakhir adalah hotdog gamja - hotdog yang dibungkus kentang.
Daegu memiliki salah satu wisata kuliner terbaik di Korea Selatan. Foto: @esyo5397
Lingkungan di kota Itaewon dan Myeong-dong sama-sama terkenal karena jajanan mereka, sementara Jongno terkenal dengan wisata kuliner jalanan di pojangmacha, berupa kafe tenda yang menawarkan berbagai makanan khas Korea Selatan. Destinasi lainnya adalah Pasar Gwangjang Jongno, yang memiliki ratusan warung kaki lima.