Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nepal Lockdown, Pendaki Everest Menghindar dengan Naik Pesawat

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Pendaki melintasi sungai gletser kering menuju Periche. Dingboche dan Lobouche terdapat tempat bernama Periche dan Thukla. Pericha adalah desa kecil yang sangat indah berada di samping aliran sungai gletser yang jernih. Foto: Robertus Robet
Pendaki melintasi sungai gletser kering menuju Periche. Dingboche dan Lobouche terdapat tempat bernama Periche dan Thukla. Pericha adalah desa kecil yang sangat indah berada di samping aliran sungai gletser yang jernih. Foto: Robertus Robet
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pendaki Gunung Everest yang sedang turun tertahan, karena Pemerintah Nepal menerapkan karantina wilayah atau lockdown untuk menghambat pandemi virus corona (Covid-19). Sementara waktu, para pendaki yang meninggalkan gunung itu menggunakan penerbangan untuk pindah ke tempat yang dianggap aman.

Ada 174 pelancong asing dan empat warga Nepal yang harus meninggalkan gunung melalui udara, pada Sabtu, 28 Maret 2020, seperti dikutip dari laporan New York Post, "Mereka menumpangi 12 pesawat kecil dan dua helikopter," kata Dhurba Shrestha, seorang pejabat di Bandara Tenzing-Hillary di Lukla, Nepal.

Para pelancong itu memanfaatkan satu-satunya lapangan terbang yang melayani penerbangan di wilayah Gunung Everest. Adapun Bandara Tenzing-Hillary berada di ketinggian 2.799 meter.

Pemerintah Nepal telah menutup semua puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, untuk musim pendakian sejak 13 Maret 2020. Langkah itu setelah Pemerintah Cina menutup akses ke Gunung Everest melalui Tibet.

Namun, ketika Pemerintah Nepal menutup jalur pendakian, belum semua pendaki meninggalkan gunung. Selama perjalanan, sebagian masih berada di kaki gunung ketika Pemerintah Nepal menerapkan langkah lanjutan untuk karantina wilayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Foreign Policy, data terbaru menjelaskan, ada lima kasus Covid-19 di Nepal. Meski jumlah itu tidak banyak, Nepal melakukan karantina wilayah menyeluruh sejak Selasa, 24 Maret 2020.

Keputusan itu diambil pemerintah setelah menemukan kasus kedua, seorang pelajar Nepal yang pulang dari Prancis melalui Qatar. Kemudian, penerbangan dan bus jarak jauh ditunda, serta perbatasan negara ditutup.

Sebelumnya Nepal sempat menganggap sebagai negara yang jauh dari ancaman Covid-19. Waktu itu, pemerintah ingin mendorong kampanye pariwisata Visit Nepal 2020. Namun, ketika pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, suasana di Nepal menjadi ketar-ketir. Maka langkah selanjutnya adalah segera menutup perbatasan.

NEW YORK POST | FOREIGN POLICY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

25 hari lalu

Patan Durbar Square, Nepal. Unsplash.com/Aaron Santelices
Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

29 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

38 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

49 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

59 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika. Foto: Canva
17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.