TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata Spanyol khawatir dengan kian masifnya persebaran virus corona. Asosiasi perusahaan travel Spanyol menyampaikan ketakutan mereka setelah sebuah hotel diisolasi karena ada tamu yang positif terinfeksi virus corona.
"Jika virus corona ini kian mengkhawatirkan, maka sektor pariwisata berada dalam masa yang suram," kata Carlos Garrido, Ketua Konfederasi Agen Perjalanan Spanyol seperti dikutip dari Euro Weekly News, Rabu 26 Februari 2020. Hotel H10 Costa Adeje Palace di Pulau Tenerife, Spanyol ditutup karena seorang turis Italia terinfeksi virus corona.
Baca Juga:
Kondisi itu mengakibatkan seluruh tamu hotel dikarantina. Wisatawan Italia yang terpapar virus corona itu berasal dari wilayah Lombardia. Ia menginap selama tujuh hari bersama istrinya di hotel itu.
Menurut laporan New York Times, suasana koridor dan area publik hotel sangat sepi. Beberapa tamu yang keluar kamar harus menggunakan masker. "Hampir tidak ada orang," kata Silke Bal, tamu asal Belgia, ketika berjalan di sekitar hotel. "Semuanya tertutup."
Pemerintah Spanyol segera menerapkan protokol pengamanan untuk virus corona atau COVID-19. Perwakilan dari sektor pariwisata Spanyol telah bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata, Reyes Maroto, untuk menyusun rencana terkait penanganan virus corona.
Maroto menyatakan pemerintah akan memperbarui informasi setiap saat kepada pemangku kepentingan di sektor pariwisata, yakni pengusaha penginapan, pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan pengelola objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Andrea Ammon mengatakan negara-negara Eropa harus bersiap menghadapi virus corona. "Kita mungkin akan melihat situasi serupa di negara-negara lain di Eropa," kata dia di Roma, Italia.
EURO WEEKLY NEWS | NEW YORK TIMES