TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Kota Surakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai mengoperasikan kereta uap kuno yang baru saja selesai direstorasi. Rangkaian yang terdiri dari lokomotif dan gerbong kuno itu dinamakan KA Joko Kendil.
Peresmian pengoperasian kereta wisata Joko Kendil dilakukan di depan Rumah Dinas Wali Kota Surakarta atau yang dikenal dengan Loji Gandrung, Ahad 16 Februari 2020. Kebetulan, rumah dinas itu juga dilalui jalur rel yang akan menjadi rute kereta wisata itu.
"Kami senang bisa terus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Sebelumnya, mereka juga telah bekerja sama mengoperasikan kereta api kuno sejenis yang bernama Sepur Kluthuk Jaladara atau kereta wisata Jaladara.
Menurut Edi. kereta api kuno itu cukup diminati oleh wisatawan, baik domestik dan mancanegara. Dia berharap keberadaan kereta wisata Joko Kendil itu semakin menggairahkan pariwisata yang ada di kota tersebut.
Dia menyebut lokomotif kuno yang digunakan oleh kereta wisata Joko Kendil itu cukup istimewa. Mereka menggunakan lokomotif seri D 1410 yang telah berusia 99 tahun. "Satu-satunya seri D 1410 di dunia yang masih bisa jalan," katanya. Sebagai catatan, lokomotif itu merupakan produk dari Hanomag Hannover, Linden, Jerman, tahun 1921.
Sedangkan gerbong yang ditarik oleh lokomotif itu tidak kalah tua. Mereka menggunakan gerbong pabrikan Beynes dari Belanda, yang diproduksi pada 1938. Dulunya, gerbong ini digunakan untuk kelas mewah.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan kereta tersebut akan melayani para wisatawan dengan rute Stasiun Purwosari hingga Stasiun Sangkrah, dengan jarak sekitar 7 kilometer. "Jika memungkinkan, bisa diperpanjang sampai Wonogiri," katanya.
AHMAD RAFIQ