TEMPO.CO, Purwokerto - Candi Setyaki di Kkawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ambles. Beberapa bagian candi pecah dan tenggelam ke dalam tanah.
"Candi ini segera direhabilitasi," kata Eri Budiarto, Ketua Unit Candi Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Provinsi Jawa Tengah. "Rehabilitasi dilakukan dengan membongkar total dan disusun kembali."
Pehabilitasi Candi Setyaki rencananya dimulai pada awal Maret atau April 2020. Proses perbaikannya diperkirakan memakan waktu hingga dua tahun, dimulai dari selasar candi pada tahun pertama.
"Tahun 2021 ditargetkan selesai sampai ada atapnya," ucap Eri Budiarto. "Kemarin atap tidak bisa kami pasang karena ada lapisan yang belum ketemu." Saat ini, Badan Pelestarian Cagar Budaya telah melakukan menemukan lapisan yang dimaksud.
Mengutip informasi dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat ditemukan, Candi Setyaki yang berada di dalam kompleks percandian Dieng hanya berupa fondasi kaki dan sisa-sisa komponen bangunannya masih berada di sekitar bangunan candi tersebut.
Penataan lingkungan sekitar Candi Setyaki pertama kali dilakukan pada 2004. Ketika itu, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya menggali tanah untuk menemukan bagian kaki candi yang terpendam di dalam tanah. Upaya pemugaran kemudian dilanjutkan pada 2008, berupa pembongkaran bangunan candi dan pemugaran kembali hingga bagian kaki candi dan tubuh I.
Setelah itu, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya mencari dan menyusun bagian-bagian candi yang terserak. Momentum tersebut menjadi dasar kegiatan pemugaran bagian tubuh Candi Setyaki pada tahun 2010.