TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan pelajar akan diperbolehkan naik ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, mulai Senin, 19 Februari 2024. Saat ini PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) sedang melakukan kajian lapangan untuk mengukur kesiapan teknisnya.
PT TWC juga mempersiapkan standar operasional yang sesuai dengan pedoman kunjungan yang berkualitas dengan memperhatikan kelestarian dan nilai-nilai universal Candi Borobudur.
"Hal ini sesuai dengan prinsip nilai-nilai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang dikembangkan di Destinasi Wisata Super Prioritas Borobudur," kata General Manager Borobudur Jamaludin Mawardi di Magelang, Senin, 12 Februari 2024.
Fase uji compliance ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk anak-anak sekolah di Magelang.
"Saat ini kita lakukan fase simulasi sebagai tahap awal yang perlu kita lakukan untuk mengukur kesiapan teknis dan lapangan dalam mendukung kelancaran, kenyamanan dan keamanan selama kunjungan. Kita akan ukur kesesuaian dan kendala yang hadir di lapangan sebagai bahan evaluasi saat pembukaan," katanya.
Selain itu, simulasi ini bisa menjadi sarana sosialisasi yang efektif kepada publik, sehingga pascasimulasi, pengunjung sudah bisa melakukan reservasi.
Maksimal 1.200 pelajar
Kunjungan bagi pelajar naik Candi Borobudur dibuka khusus tiap hari Senin, yang maksimal diikuti sebanyak 1.200 peserta. Kunjungan dibagi menjadi tiga sesi sesuai waktu, pagi, siang, dan sore. Tiap sesi, maksimal terdiri dari 400 pelajar yang akan didampingi oleh 20 pemandu wisata khusus. Harga tiket pelajar naik Candi Borobudur ini sebesar Rp50 ribu.
Peserta wajib melakukan reservasi tiket melalui situs ticket.borobudurpark.com dengan mengisikan data nama sekolah, tanggal kunjungan, jumlah siswa dan guru, nomor kontak dan pilihan sesi yang tersedia. Untuk pembukaan pemesanan tiket bagi pelajar untuk naik ke Candi Borobudur bisa diakses pada tanggal 13 Februari 2024.
Saat tiba di TWC Borobudur, rombongan melakukan konfirmasi untuk memastikan kesesuaian data. Kemudian, rombongan siswa didampingi pemandu wisata beranjak menuju Museum Borobudur. Di Museum Borobudur, para siswa akan mendapatkan pengarahan terkait aturan saat berkunjung ke monumen Candi Borobudur dari tim edukator Museum dan Cagar Budaya (MCB) Borobudur.
Setelah itu, peserta menuju Museum Samudraraksa untuk mengakses peminjaman sandal upanat sebagai alas kaki utama saat naik monumen Candi Borobudur. Kemudian, peserta didampingi pramuwisata naik ke monumen Candi Borobudur melalui sisi timur dan keluar melalui sisi barat dan kembali ke Museum Samudraraksa.
"Alur kunjungan pelajar naik Candi Borobudur ini dibuat berbeda. Misi utamanya adalah bagaimana nilai edukasi bisa berjalan. Maka polanya dibuat berbeda dengan wisatawan reguler. Di sini, siswa wajib berkunjung ke Museum Borobudur terlebih dahulu. Agar narasinya bisa menyeluruh. Melalui aktivitas wisata ini, diharapkan bisa membangun kesadaran akan kekayaan peninggalan nenek moyang bangsa serta berkomitmen turut serta melestarikan nilai-nilai yang hadir di dalamnya," katanya.
ANTARA
Pilihan Editor: Pengunjung Pertama Candi Borobudur di 2024 Dapat Suvenir dan Sarapan Gratis