Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Venesia dari Timur Bukan Banjarmasin, Tapi Kampung Ayer

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Kampung Ayer sudah dihuni manusia sejak 1.300 tahun lalu. Foto: Kurun/Wikimedia
Kampung Ayer sudah dihuni manusia sejak 1.300 tahun lalu. Foto: Kurun/Wikimedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjarmasin dengan tradisi rumah di atas air, dan dijuluki “Kota 1.000 Sungai” bisa menjadi Venesia dari Timur. Sayangnya masalah kebersihan, masih mengganggu kota di tepi sungai Sungai Martapura itu.

Lalu di mana Venesia dari Timur itu? Penjelajah samudera asal Portugis Ferdinand Magellan (1480 – 27 April 1521) yang melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan rempah-rempah" (Kepulauan Maluku), pernah singgah di kawasan yang sekarang jadi Brunei Darussalam. Menurutnya, Kampung Ayer adalah Venesia dari Timur.

Julukan ini mungkin saja dari rasa rindu Magellan terhadap tanah Eropa nun jauh di sana. Namun selama 1.300 tahun, orang-orang telah mendiami desa air yang tenang di Kampung Ayer. Sejak saat itu, kota ini dijuluki "Venesia dari Timur."

Ferdinand Magellan menyinggahi kampung itu pada abad ke-16 dan menjulukinya Venesia dari Timur. Lalu lalang penduduk dan wisatawan dilayani dengan perahu taksi yang terbuat dari kayu (taksi air). Foto: Mocha Gate/Wikimedia

Mungkin pula julukan Venesia dari Timur berlebihan mengingat tradisi, arsitektur, dan ekologi Kampung Ayer berbeda jauh dengan Italia, namun kampung yang berdiri di atas air ini memang unik.

Sebagaimana dinukil dari Atlas Obscura, Kampong Ayer tidak hanya masih berdiri, tetapi juga berkembang. Lebih dari 30.000 orang tinggal di kota itu, sehingga total populasi menjadi 10 persen dari seluruh negara Brunei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun diklasifikasikan sebagai satu desa, sebenarnya itu adalah kumpulan 42 desa yang lebih kecil, yang saling terhubung oleh jembatan sepanjang 18 mil. Bangunan-bangunan panggung berdiri di atas permukaan air, dan desa itu memiliki listrik dan bahkan AC.

Kampung Ayer menghubungkan Brunei dengan masa lalunya, karena orang-orang di daerah itu hidup dan mati di lingkungan air sepanjang sejarahnya. Menurut banyak catatan, Magellan mengunjungi desa itu pada abad ke-16, dan menjulukinya dengan ungkapan "Venice of the East." Meskipun banyak strukturnya tampak kecil, desa ini juga dilengkapi dengan rumah sakit, sekolah, toko, dan restoran.

Rumah-rumah penduduk dan fasilitas seperti hotel dan restoran berada di atas sungai dengan bentuk rumah panggung. Foto: Jorge Lascar/Flickr.com

Kampung ini memiliki sistem sanitasi yang baik. Untuk bepergian antara satu desa ke desa lain di Kampung Ayer, terdapat taksi air, berupa speedboat kayu. Angkutan umum itu mengangkut penumpang di antara titik-titik yang jauh di seberang desa. Taksi air sering berangkat di depan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

6 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

20 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

Venesia menerapkan pajak turis setelah kota tersebut hampir masuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah oleh PBB karena overtourism.


BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

23 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, mempererat silaturahmi dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dalam rangka program Safari Ramadan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

28 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

35 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Sidang Pencucian Uang Bisnis Narkoba Fredy Pratama, Jaksa Cecar Lian Silas Soal Aset dan Aliran Dana dari Anaknya

38 hari lalu

Ayah Fredy Pratama, Lian Silas menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banjarmasin, Selasa, 19 Maret 2024. (ANTARA/Firman)
Sidang Pencucian Uang Bisnis Narkoba Fredy Pratama, Jaksa Cecar Lian Silas Soal Aset dan Aliran Dana dari Anaknya

Ayah Fredy Pratama, Lian Silas, dijerat perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil bisnis narkoba anaknya.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

38 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


Larangan Sahur On the Road Sepanjang Ramadan di Beberapa Daerah, Apa Alasannya?

43 hari lalu

Ratusan remaja di Pasar Minggu ditangkap polisi karena menggelar sahur di jalan atau Sahur On The  Road (SOTR). Foto: Dokumentasi Polsek Pasar Minggu
Larangan Sahur On the Road Sepanjang Ramadan di Beberapa Daerah, Apa Alasannya?

Kegiatan Sahur On the Road selama Ramadan di beberapa daerah dilarang dilakukan. Berikut beberapa daerah itu dan alasannya.