TEMPO.CO, Jakarta - Jika berkunjung ke Kopenhagen, Denmark, sempatkan bermalam di Hotel Nobis Kopenhagen menikmati indahnya arsitektur klasik dengan sentuhan interior modern kontemporer. Hotel yang memiliki 77 kamar itu menempati sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada tahun 1903 dan dirancang oleh seorang arsitek bernama Martin Borch.
Bangunan ini adalah bangunan dengan struktur beton pertama yang dibangun di Kopenhagen. Dulunya, bangunan difungsikan sebagai konservatori musik Royal Danish. Dengan sangat hati-hati seorang arsitek Swedia, Gert Wingardh, mengubah bangunan landmark ini dengan mempertahankan sebanyak mungkin unsur klasik dan membaurkannya dengan desain interior abad 21. Hasilnya, perpaduan yang sangat elegan antara kemegahan arsitektur klasik dan interior kontemporer.
Berikut ini beberapa detail nuansa klasik kontemporer yang memberikan pengalaman istimewa bagi setiap pelancong yang singgah di Hotel Nobis Kopenhagen.
1. Kentalnya Nuansa Klasik Kontemporer di Nobis Suite
Nobis suite yang memadukan nuansa klasik dan kontemporer (Sumber: design-milk.com)
Perpaduan yang indah antara arsitektur klasik dan interior kontemporer begitu kental terlihat di Nobis suite. Pada Nobis suite seluas 91 meter persegi ini, ornamen cornice yang menonjol ke luar di permukaan tembok masih dipertahankan. Ornamen cornice yang dikenal di Eropa sejak awal abad 17 ini tampak sangat indah dengan detail yang rumit bermotif alam seperti bunga dan dedaunan. Nuansa klasik semakin kental dengan ornamen senada di permukaan plafon.
Ornamen tonjolan cornice yang klasik dan tetap dipertahankan (Sumber: design-milk.com)
Sedangkan, sentuhan modern masa kini dihadirkan lewat dinding warna biru yang menenangkan, lantai kayu oak berpola chevron, serta jendela-jendela besar berkaca dengan kusen yang dicat putih. Ditambah furnitur ranjang besar minimalis berkanopi, sofa modern berlapis kulit sewarna karamel, karpet monokrom bermotif abstrak, dan lampu gantung minimalis. Tak hanya menyerasikan gaya klasik dan modern, Nobis suite juga memiliki sirkulasi udara yang baik dan tampak terang benderang berkat langit-langit dan jendela yang tinggi.
Ornamen tonjolan cornice yang klasik dan tetap dipertahankan (Sumber: design-milk.com)
Tak berhenti sampai di situ saja, Nobis suite dilengkapi area ruang makan yang dapat berfungsi pula sebagai tempat pertemuan dengan latar belakang ornamen cornice yang unik. Adapun furnitur yang dipilih berupa meja dan enam kursi berbahan kayu dengan nuansa modern. Berada di sebelah area ruang makan, kamar mandi Nobis suite tampak begitu mewah dengan marmer Bardiglio abu-abu.
2. Atmosfer Skandinavian dan Aksen yang Memikat Mata
Atmosfer Skandinavian di kamar-kamar selain Nobis Suite (Sumber: design-milk.com)
Berbeda dengan nuansa di Nobis suite, atmosfer Skandinavian begitu kuat terasa di kamar-kamar superior, deluxe, junior suite, dan penthouse suite. Dinding-dinding kamar dicat dengan warna biru dan hijau yang menenangkan. Aksen-aksen yang memikat mata mewarnai kamar, seperti lampu gantung modern dan kursi berbalut kulit yang dirancang tahun 1950 oleh Hans Wegner.
Warna biru, coklat, dan putih yang berpadu serasi (Sumber: design-milk.com)
Meskipun memiliki nuansa yang berbeda, kamar-kamar ini punya beberapa kesamaan dengan Nobis suite. Beberapa kesamaannya antara lain ranjang besar minimalis dengan kanopi dari baja, lantai dari kayu oak berpola chevron, dan juga keberadaan jendela serta langit-langit ruangan yang tinggi. Kombinasi warna-warna yang digunakan pun tak jauh berbeda yakni warna biru pada dinding, warna putih pada jendela dan tirai, serta warna coklat karamel pada furnitur.
Kursi ikonik CH25 di sudut kamar (Sumber: design-milk.com)
Di kamar superior dan deluxe dilengkapi pula dengan furnitur klasik dari Carl Hansen & Son, yakni kursi ikonik CH25. Kursi santai ini adalah satu dari empat kursi yang pertama kali dirancang oleh Hans J. Wegner, seorang desainer furnitur Denmark yang tersohor di dunia berkat karyanya yang berkualitas tinggi. Kursi CH25 kala itu dirancang secara eksklusif untuk label Carl Hansen & Son dan mulai diproduksi tahun 1950.
Selanjutnya, kamar mandi dengan marmer Bardiglio