Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahasia di Balik Suksesnya Desa Wisata di Yogyakarta

image-gnews
Objek wisata Embung Krapyak di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Antara
Objek wisata Embung Krapyak di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desa wisata merupakan salah satu studi kasus yang menarik dalam penerapan ekowisata. Di antara desa wisata yang berhasil, adapula desa wisata yang bertumbangan. Di sisi lain, desa wisata juga menjadi produk alternatif bagi destinasi mapan seperti Yogyakarta.

Desa wisata bertumbuhan di Yogyakarta sejak 2014. Ratusan desa wisata dengan aneka ragam atraksi budaya dan panorama alam bermunculan. Tapi, belum pernah terdengar ada desa wisata di Yogyakarta itu yang mati dan tak berlanjut.

Resepnya, warga bekerja keras menonjolkan keunikan alam yang dikemas ulang dengan penataan yang menggoda mata wisatawan untuk menyambanginya.

Seperti di Sleman ada Kampung Flory yang mengandalkan wahana air tepi Kali Bedog Puri Mataram. Mulanya, Kampung Flory adalah lahan kas desa yang disulap menjadi miniatur taman bunga, atau Sambirejo dengan Tebing Breksinya yang amat populer.

Objek wisata Taman Bunga Puri Mataram di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sedangkan di Gunungkidul, wisatawan seolah dibelokkan dari wisata pantai menjadi aktivitas susur gua di Pindul atau Bantul. Jadi, tak melulu ke Parangtritis dan Hutan Pinus Mangunan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY yang kini menjabat Asisten Sekretaris DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Tavip Agus Rayan mengatakan keberhasilan desa wisata di Yogyakarta tergantung pada paradigma pengembangannya.

"Pengembangan desa wisata merupakan perubahan terencana yang di dalamnya melibatkan partisipasi warga lokal secara holistik," ujar Tavip, pada 11 Desember 2019.

Tavip mengatakan pengembangan desa wisata dari bawah yang melibatkan komunitas lokal sangat penting. Warga adalah bagian mendasar untuk merumuskan model bagaimana desa wisata akan dibuat.

Pelibatan warga di desa wisata yang dibuat, untuk membangkitan semangat memiliki dan berkelanjutan atau kelestariannya bisa menjadi sumber yang menghidupi desa itu.

Pengrajin topeng batik mulanya membuat topeng untuk keperluan ritual desa. Kini berkembang menjadi kerajinan desa. Foto: @desawisata_bobung

Oleh sebab itu, pelibatan komunitas lokal menjadi hal paling utama yang ditempatkan dalam kerangka rencana pengembangan desa wisata, "Komunitas lokal tak bisa dipungkiri sudah menjadi bagian ekosistem ekologi, saling kait mengkait dengan sumber daya budaya yang ada," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tavip menuturkan program desa wisata pun tak bisa diseragamkan satu sama lain. Melainkan harus responsif dan sensitif melihat keberadaan dan kebutuhan komunitas lokal.

"Masyarakat desa menjadi subyek dan obyek atas desa wisata. Mereka menjadi pelaku yang memiliki pengalaman turun temurun dalam pengelolaan sumber daya alam dan aktivitas ekonomi sehingga punya komitmen kuat mengelola desa wisata berkelanjutan," ujarnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sambirejo yang mengelola kawasan wisata Tebing Breksi Desa Sambirejo Sleman, Mujimin membenarkan jika desa wisata menjadi medium efektif memberdayakan masyarakat.

"Dari total 6.500 warga yang ada di Desa Sambirejo, masih hidup di bawah garis kemiskinan sudah sangat berkurang, tersisa 900 warga dari sebelumnya lebih dari sepertiga hidup miskin," ujar Mujimin.

Mujimin menuturkan sejak kawasan Tebing Breksi beroperasi 2016 silam, sampai kini sudah menyerap 400 lebih tenaga kerja dari warga desa Sambirejo.

Tenaga kerja itu di luar warga yang ikut menikmati panen rejeki, berkah dari kunjungan Breksi seperti jasa penyewaan jip wisata, dokumentasi sampai warung-warung di luar lokasi Breksi.

Kandang ternak kambing Etawa di Desa Wisata Gamol Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

"Pemberdayaan itu bisa dilihat sederhana misalnya dulu hampir tak ada warga yang bisa kuliahkan anaknya, sekarang sudah ada beberapa yang bisa menguliahkan," ujarnya.

Selain itu, warga yang sebelumnya tak memiliki rumah bisa membangun rumah setelah membuka usaha pelayanan wisata di Breksi, "Ya lambat laun kami tentu akan terus mengurangi angka kemiskinan yang masih tersisa, dengan jalan pariwisata ini," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

7 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

21 jam lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.