Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siap-Siap, Jalan Ini Bakal Disulap Seperti Malioboro

image-gnews
Pedestrian Jalan Sudirman ditata sebagai alternatif pusat keramaian di sekitar Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pedestrian Jalan Sudirman ditata sebagai alternatif pusat keramaian di sekitar Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta tak hanya menyiapkan kawasan Malioboro menjadi kawasan pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki.

Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta juga menata dan menyiapkan kawasan Jalan Jenderal Sudirman yang berada persis di sisi timur monumen Tugu Yogyakarta sebagai kawasan pedestrian.

Jalan Sudirman dipilih menjadi kawasan pedestrian karena Pemerintah Kota Yogyakarta berharap, saat musim liburan tiba para wisatawan tak hanya berjubel di Malioboro. Mereka diharapkan juga bisa menyambangi sisi tengah Kota Yogya lain yang tak kalah menarik. Seperti kawasan Jalan Sudirman ini.

Pedestrian Jalan Jenderal Sudirman ini diproyeksikan, dikunjungi sekitar 10 persen dari pengunjung Malioboro. Penataan pedestrian Jalan Jendral Sudirman, saat ini telah mencapai pengerjaan 90 persen dan ditargetkan selesai akhir Desember 2019 ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta,  Agus Tri Haryono mengatakan untuk mendukung kawasan pedestrian itu, saat ini dilakukan pekerjaan untuk ducting atau menata kabel fiber optic (FO) yang saat ini ada di atas untuk dimasukkan ke dalam tanah.

Kabel serat optik dibenamkan di bawah tanah untuk kenyamanan dan keamanan pejalan kaki, sekaligus mendukung estetika. TEMPO/Pribadi Wicaksono

“Bagaimanapun, sebagai kawasan pedestrian diproyeksikan tak hanya nyaman tapi juga aman bagi para pejalan kaki dan secara estetika memenuhi,” ujar Agus di sela peninjauan Jalan Sudirman Yogyakarta Senin 9 Desember 2019.  

Oleh sebab itu, dalam pengerjaan di Jalan Sudirman itu pemerintah Kota Yogya menurunkan semua kabel listrik, untuk ditempatkan di bawah tanah dan hanya menyisakan tiang listrik di permukaan.

Kabel optik yang ditata adalah milik 13 provider. Semula kabel-kabel ini berada di atas lengkap dengan tiangnya namun kini telah dimasukkan di bawah jalur pedestrian berupa ducting berukuran 60cmx60cm dengan kedalaman 1 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kabel ini juga lebih aman dari pada ditempatkan di atas. Misal hujan angin, kena pohon yang roboh kabelnya bisa putus. Tapi kalau di bawah (ducting), cuaca apapun sudah aman. Pemeliharaan lebih murah. Sementara bagi kami, kenyaman dan keamanan serta secara estetika akan lebih indah," ujarnya.

Ramah Difabel

Jalur pedestrian Sudirman juga bakal memfasilitasi difabel dengan adanya jalur khusus. Jalur difabel yang dibuat tidak hanya membentang di pedestrian melainkan juga mengarah masuk ke setiap titik usaha sepanjang Jalan Sudirman.

"Suasana Sudirman setelah penataan akan jauh berbeda. Nanti tidak hanya Malioboro yang jadi jujugan (tujuan) wisatawan untuk berfoto. Tapi juga Jalan Sudirman ini karena akan kami tanamkan sejumlah sarana di sana," ujarnya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan pedestrian Sudirman ini merupakan kawasan bebas spanduk dan pedagang kaki lima (PKL). Sehingga jika ada spanduk bisa dipastikan ilegal. Tempat iklan komersil hanya disediakan di tiang-tiang lampu dan hanya bisa dipasang dengan izin Pemkot Yogya.

Pekerja sedang memasang lampu taman di pedestrian Jalan Sudirman, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

"Kami juga bekerja sama dengan para pelaku usaha untuk memasang CCTV di kawasan Sudirman ini untuk terwujudnya ketertiban dan keamanan. Termasuk parkir yang on the road juga bisa ditertibkan," katanya. Fasilitas pendukung pedestrian di Jalan Sudirman ini ke depan, termasuk spot untuk mengisi daya telpon dan akses internet wifi.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

16 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

1 hari lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.