Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampus Filsafat Top Bernama Candi Muara Jambi

image-gnews
Candi Kedaton di Kompleks Candi Muara Jambi, Provinsi Jambi. TEMPO/Shinta Maharini
Candi Kedaton di Kompleks Candi Muara Jambi, Provinsi Jambi. TEMPO/Shinta Maharini
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batu bata merah itu datang dari abad pertengahan membentuk punden berundak -- yang kini tak utuh sempurna. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu seperti menyambut rombongan pengunjung dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Tanah lapang menghampar luas di bawah sengatan matahari. Pepohonan durian dan duku berumur puluhan tahun, banyak tumbuh subur di sekitar situs purbakala itu.

Rombongan jurnalis dari AJI yang datang dari berbagai daerah memulai perjalanan ke kompleks Candi Muara Jambi. Mereka menjejakkan kaki ke Candi Kedaton di Danau Lamo, Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kami bervakansi selepas kegiatan Festival Media 2019 di pusat kota Jambi.

Wenri Wanhar, penulis buku sejarah berjudul Sri Buddha: Bukan Sriwijaya dan Bangsa Pelaut: Kisah Setua Waktu, adalah salah satu di antara rombongan jurnalis yang ikut. Dia bertelanjang kaki menyusuri candi-candi hampir seharian. "Untuk mendapatkan aura dan merasakan bagaimana nenek moyang berjalan di sini," kata Wenri, Senin, 18 November 2019.

Penduduk lokal yang mengenal Candi Muara Jambi, Abdul Hafiz menemani di sepanjang perjalanan. Ahok, kawan-kawan jurnalis dari AJI Jambi memanggilnya akrab, menunjukkan situs-situs penting dan bercerita. Di Kedaton, Ahok mengajak para turis lokal ke sumur tua dengan kedalaman sekitar 13 meter. Pengunjung melongok ke dalam sumur dan melihat air jernih menggenang. Sumur itu dipagari.

Rombongan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) saat berkunjung ke Candi Kedaton di Kompleks Candi Muara Jambi. TEMPO/Shinta Maharani

Menurut Ahok, di sekitar candi ada tujuh sumur. Tapi, yang bisa ditunjukkan baru satu. "Agar tidak digunakan orang untuk kegiatan-kegiatan, seperti mencari pesugihan," kata Ahok.

Wenri dan Ahok juga mengajak rombongan menyusuri pecahan-pecahan keramik yang mereka yakini sebagai peninggalan kerajaan Sriwijaya. Syaratnya, pengunjung tak boleh membawa pulang benda-benda itu agar kelestariannya terjaga.

Candi Muara Jambi dikenal sebagai tempat pengajaran agama Buddha. Sumber tertulis, Dinasti Tang di Cina menyebutkan rahib Cina bernama I-Tsing pada abad VII pernah tinggal di pusat pendidikan Swarnadwipa wilayah Sriwijaya (kini Sumatera). Dia memperdalam kemampuan Bahasa Sanskerta. I-Tsing kemudian menulis buku berjudul Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan atau Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Laut Selatan.

I-Tsing menulis terdapat persamaan antara pusat pendidikan di Sumatera dan Nalanda, pusat pendidikan Buddha tertua di India. Di Sumatera diajarkan tata bahasa atau Sabdavidya dalam bahasa Sanskerta, seni (Silpasthanavidya), pengobatan (Chikitasavidya), logika (Hetuvidya), serta olah hati dan jiwa (Adhaaymavidya).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam Majalah TEMPO, Arkeolog Agus Widiatmiko yang pernah melakukan perjalanan ke reruntuhan pusat pendidikan Buddha tertua India, Universitas Nalanda menyebutkan Nalanda terhubung dengan Candi Muara Jambi. Nalanda merupakan pusat pembelajaran Buddha Mahayana yang didirikan pada masa Gupta pada abad IV Masehi. Banyak pemikir besar filsafat Buddhis yang muncul dari sana, di antaranya Nagarjuna, Dignaga, dan Aryabhata.

Salah satu sumur tua di Candi Kedaton di dalam kompleks Candi Muara Jambi. TEMPO/Shinta Maharini

Catatan I-Tsing menunjukkan adanya hubungan antara Nalanda dan Muara Jambi. Di Nalanda terdapat prasasti yang diberi nama Nalanda Copperplate dari abad IX Masehi di reruntuhan prasasti Nalanda. Prasasti itu menunjukkan ada hubungan bilateral antara Raja Pala India dengan keturunan Dinasti Syailendra bernama Balaputradewa dari Sumatera.

"Banyak mahasiswa dari Sumatera belajar ke Nalanda. Sriwijaya boleh jadi kemudian membangun vihara di Nalanda untuk pengembangan studi ilmu filsafat Mahayana yang menjadi rujukan ajaran Buddha di Sriwijaya," kata Agus.

Cagar budaya Muaro Jambi mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi. Ketujuh desa tersebut adalah Dusun Baru, Danau Lamo, Muarajambi, Kemingking Luar dan Kemingking Dalam, Teluk Jambu, dan Dusun Mudo.

Candi Kedaton di kompleks Candi Muara Jambi, merupakan pusat belajar agama Buddha di Asia. TEMPO/Shinta Maharani

Muara Jambi memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

7 jam lalu

Biksu Thudong Memulai Perjalanan ke Candi Borobudur-40 biksu thudong melintasi Bukit Kassapa saat memulai perjalanan dari Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Semarang, Kamis 16 Mei 2024. Ritual thudong ini dilakukan menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE dengan jalan kaki menyinggahi beberapa vihara di sepanjang perjalanan menuju Candi Borobudur. TEMPO/Budi Purwanto
Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.


Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

FH korban begal yang membunuh pelaku begal E akhirnya dibebaskan kepolisian atas dasar pembelaan terpaksa. Foto: ANTARA/HO-Polda Jambi
Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.


Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

FH korban begal yang membunuh pelaku begal E akhirnya dibebaskan kepolisian atas dasar pembelaan terpaksa, Rabu, 15 Mei 2024. (ANTARA/HO-Polda Jambi)
Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.


Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

3 hari lalu

Petugas menunjukkan barang bukti benih lobster saat ungkap kasus di kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madia Pabean B Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 18 Juni 2021. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madia Pabean B Palembang bersama Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sumatera bagian timur, Direktorat P2 dan Polda Sumsel berhasil mengungkap rencana penyelundupan sebanyak 225.664 ekor benih lobster senilai Rp33,8 miliar dan mengamankan empat orang tersangka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.


Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

8 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.


Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

22 hari lalu

Polres Batanghari memantau api yang menyala kembali di bekas sumur minyak ilegal, Selasa, 23 April 2024. (ANTARA/HO-Polres Batanghari)
Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.


Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

22 hari lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.


Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

44 hari lalu

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.


Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

53 hari lalu

Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali
Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

54 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.