Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Markas Militer Rahasia ini Jadi Destinasi Wisata Pantai

image-gnews
Gedung bekas Radio Liberty menginspirasi seniman Catalan, Marina Capdevila membuat mural raksasa di atap stasiun radio era Perang Dingin. Foto: Delabrave
Gedung bekas Radio Liberty menginspirasi seniman Catalan, Marina Capdevila membuat mural raksasa di atap stasiun radio era Perang Dingin. Foto: Delabrave
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 23 Maret 1959. Gelombang radio berderak di angkasa dan siaran dimulai: "Radio Govorit Svoboda" ( - "Ini adalah Radio Liberty berbicara ..."). Radio berbahasa Rusia itu, bukan milik pemerintah Uni Sovyet.

Ia menembus hingga ke pedalaman Uni Sovyet. Ya, itulah siaran radio Radio Liberty, yang didanai AS. Siarannya menjangkau jauh hingga ke pedalaman Uni Soviet. Lokasinya? Uni Sovyet pun tak tahu. Bahkan hanya segelintir orang di Amerika Serikat yang tahu. Lokasinya berada di Spanyol tepatnya di Platja de Pals -- destinasi wisata pantai yang populer.

Studio itu berada di resor pantai yang tenang di Platja de Pals, di antara Laut Mediterania dan tanaman hijau pinus dan sawah. Stasiun Radio Liberty menjadi alat propaganda garis depan Barat, menghadapi Uni Sovyet. Sebagai alat propaganda rahasia, nyaris gaib bagi Uni Sovyet. Peran ini dimainkan kru radio itu selama hampir setengah abad.

Di tempat ini, sekitar 150 kilometer utara Barcelona, di dekat Teluk Costa Brava di wilayah Catalonia. Sebuah teluk sunyi dengan pantai memanjang 60 km hingga perbatasan Prancis. Lokasinya yang sempurna untuk menjadi salah satu stasiun penyiaran paling kuat di dunia.

Pada pertengahan 1950-an, dan setelah hampir dua dasawarsa terisolasi dari dunia internasional. Wilayah Teluk Costa Brava mengambil keuntungan dengan meningkatnya ketegangan Perang Dingin. Akhirnya, kediktatoran Francisco Franco, memulihkan hubungan antara Spanyol dan Amerika Serikat.

Warga di kota-kota sekitar Teluk Costa Brave menggunakan Pantai Platja de Pals sebagai tempat berwisata di musim panas. Foto: Quim Llenas/Cover/Getty Images

Dalam konteks Perang Dingin itu, Washington menaruh minat terhadao lokasi strategis di wilayah Spanyol. Jenderal Franco, yang juga anti-komunis, dengan senang hati menurutinya. Dalam kesepakatan penting, Amerika Serikat diberikan serangkaian pangkalan rahasia di tanah Spanyol, sementara kediktatoran Franco melihat, dengan memberikan wilayahnya sebagai markas militer Amerika Serikat, dapat memulihkan hubungannya dengan Barat.

Dari tahun 1959 hingga 2006, pantai ini adalah rumah bagi 13 antena besar (yang terbesar di antaranya setinggi 168 meter, atau lebih dari setengah ukuran Menara Eiffel). Tempat ini disukai bukan hanya karena ketersediaan ruang - antena diletakkan dalam garis sepanjang satu mil sejajar dengan pantai - tetapi juga karena itu memberikan akses langsung, tanpa hambatan ke laut. Fenomena yang disebut propagasi troposfer memungkinkan gelombang radio bergerak lebih jauh di atas air.

Siaran di Tepi Pantai

Stasiun di Platja de Pals adalah bagian dari jaringan Radio Liberty yang lebih besar, yang berkantor pusat di Munich. Konten juga diproduksi di Jerman Barat, diterjemahkan ke berbagai bahasa Uni Soviet, dan kemudian dikirim ke Pals untuk disiarkan.

Pada puncaknya, sekitar 120 orang bekerja di situs itu, beberapa orang Amerika, tetapi juga beberapa penduduk setempat. Stasiun radio, meskipun, secara fisik terputus dari lingkungannya, adalah dunia di luar batas yang misterius. Namun, pada saat yang sama, antena Radio Liberty yang menjulang tinggi, yang diterangi dengan terang di malam hari, selalu hadir di hadapan banyak wisatawan yang berbondong-bondong ke pantai-pantai terdekat setiap musim panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama beberapa dekade siaran Radio Liberty adalah salah satu dari sedikit cara warga Uni Soviet untuk mendapatkan berita tanpa sensor dari luar negeri. Bahkan Mikhail Gorbachev, presiden Uni Soviet saat itu, menyatakan bahwa Radio Liberty-lah yang memberitahunya tentang apa yang sedang terjadi selama upaya kudeta Agustus 1991, ketika ia ditahan sebentar di kediaman musim panasnya di Krimea.

Dahulu saat masih aktif terdapat 13 antena, salah satunya setinggi setengah Menara Eiffel. Foto: Miquel Ros

Namun, momen historis yang disinggung oleh Gorbachev ini ternyata adalah lagu angsa Radio Liberty. Dengan dibubarkannya Uni Soviet, fasilitas di Platja de Pals itu lalu kehilangan raison d'etre-nya. Gedungnya yang sangat dirahasiakan, bahkan dijaga tentara hingga 1990-an. Dan akhirnya ditutup pada tahun 2001.

Penutupan tersebut membuka debat publik mengenai fungsi selanjutnya situs tersebut. Beberapa menyarankan untuk mengubahnya menjadi museum dan melestarikan setidaknya satu antena sebagai peringatan; yang lain ingin menyingkirkannya sama sekali. Kelompok terakhir akhirnya menang - tetapi hanya sejauh antena yang bersangkutan.

Pada 22 Maret 2006, lima tahun setelah siaran terakhir, 13 antena, seberat sekitar 700 ton, dijatuhkan dalam pembongkaran yang diawasi secara simultan. Dengan hilangnya antena, berarti wilayah tersebut berubah menjadi kawasan konservasi alam. 

Saat ini, sebagian besar bangunan di dalam perimeter stasiun radio tetap di tempatnya. Gedung Radio Liberty dibiarkan dihajar alam, terutama angin kencang dari utara yang mencambuk pantai ini di musim dingin. Gedung-gedung tersebut hancur setelah hampir dua dekade tidak digunakan.

Sebagaimana situs-situs Perang Dingin yang beku dalam kapsul waktu. Suasana ini menginspirasi seniman Catalan, Marina Capdevila, yang dikenal karena mural-mural raksasanya. Pada musim panas 2018 ia bekerja di atap gedung utama Radio Liberty selama 12 hari. Hasilnya adalah lukisan mural yang menarik dan penuh warna yang menutupi permukaan 2.000 meter persegi. 

Seniman mural dari Catalan, Marina Capdevila, sedang membuat mural pada atap stasiun Radio Liberty. Foto: Mike Chaney

"Ketika saya menemukan tempat ini saya dengan cepat kagum dengan potensinya, dengan kemungkinan mengubah bangunan-bangunan yang ditinggalkan dan membusuk ini menjadi sesuatu yang indah,” ujar Capdevila. 

Capdevila dan pasangannya, serta dibantu warga setempat akhirnya bekerja sepanjang musim panas. Mengecat atap gedung dan tembok-tembok gedung radio itu. Satu tahun kemudian, lukisan itu masih ada, sebagai penghormatan terakhir untuk hotspot Perang Dingin yang terlupakan ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

44 menit lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 jam lalu

Sistem pertahanan udara Patriot memiliki empat rudal per peluncur. Rudal disimpan dan diluncurkan dari tabung aluminium yang diperkuat pada sudut tetap. Dibutuhkan 30 menit untuk mempersiapkan sistem untuk menembak. Foto : Mitary-today
Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.