Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Raya Sriwijaya Kehilangan 20 Ribu Pohon Koleksi

image-gnews
Taman Gambut merupakan salh satu objek wisata andalan di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung, Ogan Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan
Taman Gambut merupakan salh satu objek wisata andalan di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung, Ogan Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 20 ribu batang pohon kayu khas rawa dan gambut di Kebun Raya Sriwijaya (KRS) terbakar habis, akibat musibah kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa pekan ini. Kebun raya yang digagas oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan ini memiliki luas areal 100 hektar sedangkan yang habis terbakar mencapai 26,72 hektar.

Untuk pemulihan, sementara KRS belum sepenuhnya dibuka untuk umum. Objek wisata ini hanya berjarak sekitar 40 KM dari kota Palembang dan hanya sekitar 10 KM dari kota Indralaya, ibu kota Ogan Ilir. Untuk urusan sarana transportasi, akomodasi cukup memadai baik itu dari kota Palembang maupun kota Indralaya.

Selain untuk tujuan konservasi, KRS dibangun untuk dijadikan tempat wisata alam terbuka bagi warga di Indralaya, Palembang, maupun kota-kota lainnya di Sumatera Selatan.

Meskipun belum dibuka penuh untuk rekreasi namun KRS sudah cukup dikenal bagi warga setempat untuk menghabiskan waktu luang dengan ber-swafoto di taman gambut, mengelilingi dan bermain di sekitar danau buatan didalam kawasan, serta menikmati rerimbunan pohon khas rawa dan lahan gambut yang tertata rapi.

Berdasarkan keterangan dari Zulkarnaen, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Kebun Raya Sriwijaya, Bappeda Sumsel, sebagai sarana rekreasi, KRS juga dilengkapi kantor pengola, gedung interpretasi studio mini untuk edukasi. Di kawasan seluas 100 Ha ini, untuk hari Senin-Jumat berfungsi sebagai kebun edukasi sedangkan pada akhir pekan dibuka untuk fungsi wisata.

Menariknya lagi kawasan ini terbilang objek wisata hijau karena pengelola meminimalisir penggunaan listrik dari PLN. Sebagai gantinya, di lokasi telah dibangun solar cell. Selain itu, juga terdapat sumur bor yang airnya bisa dinikmati selama 24 jam non stop. “Disini juga sudah dilengkapi dengan guest house,” Ujar Zulkarnaen.

Kebakaran lahan kebun raya itu berawal dari kebakaran lahan di daerah Parit desa Lorok. Hari berikutnya, api semakin mendekat ke KRS yang berada persis di desa Bakung, Ogan Ilir. Dalam perisitiwa tersebut lahan terbakar meliputi 2 hektare semak belukar dan 24,72 lahan yang sudah di tanam berbagai jenis pohon. Berkat pertolongan satuan tugas darat dan udara serta sekitar 500 orang masyarakat setempat, api berhasil dipadamkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Yang terbakar rata-rata tanaman usia 1-4 tahun,” kata Zulkarnaen, awal pekan yang lalu. Tanaman yang menjadi korban itu diantaranya jelutung, balangeran, tembesu, merbau, gelam.

KRS digagas sejak tahun 2010 untuk dijadikan pusat pengetahuan botani, kawasan konservasi, pendidikan penelitian dan saran rekreasi di alam terbuka. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pada bulan Juli 2018, KRS resmi di launching sekaligus serah terimah dari swasta pada pihak pemprov Sumsel.

Sekitar 20.000 pohon usia 1-4 tahun koleksi Kebun Raya Sriwijaya (KRS) hangus terbakar. TEMPO/Parliza Hendrawan

Sementara itu Nopriandi, Kepala seksi Konservasi Ex Situ, Kebun Raya Sriwijaya menambahkan setiap hektar kebun yang terbakar sudah ditanami oleh 833 batang pohon. Bila dikalikan luas kebun terbakar dengan jumlah pohon yang sudah ditanam, maka akan didapat angka sekitar 20.000 pohon yang hangus terbakar.

Sejauh ini terdapat empat perusahaan minyak dan gas yang berperan melakukan penanaman dan perawatan di dalam kawasan KRS: ConocoPhilips 35.41 ha, JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang 12.08 ha, Medco Energy 14.71 Ha,  dan Seleraya Merangin Dua seluas 8 hektar. “Kerugian materi pasti ada tapi nilainya masih dihitung,” kata Nopriandi.

PARLIZA HENDRAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bersama Menjaga Lahan Gambut

8 Januari 2024

Bersama Menjaga Lahan Gambut

Semua desa yang wilayahnya menjadi target restorasi BRGM, difasilitasi dengan Desa Mandiri Peduli Gambut


Tiga Titik Panas Kebakaran Lahan Gambut Ditemukan di Pesisir Selatan

6 Oktober 2023

Warga menggunakan masker saat beraktivitas di Padang yang diselimuti kabut asap, Sumatera Barat, Jumat, 13 Sepetember 2019. Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang mencatat, terjadi peningkatan titik panas di Sumatera sepekan terakhir, kemudian angin bergerak dari timur mengarah ke Sumatera Barat, sehingga menyebabkan menurunnya kualitas udara akibat kabut asap kiriman di Kota Padang dan sekitarnya. ANTARA
Tiga Titik Panas Kebakaran Lahan Gambut Ditemukan di Pesisir Selatan

Kebakaran lahan gambut di Pesisir Selatan sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu.


5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

6 September 2023

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar di Desa Natai Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin 2 Januari 2023.. Berdasarkan data BPBD Kotawaringan Barat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di desa tersebut mencapai 20 hektare dengan tiga titik lokasi api dan sebanyak lima hektare lahan diantaranya berhasil dipadamkan oleh tim gabungan BPBD, Damkar, PMI serta para relawan. ANTARA FOTO/Ario Tanoto
5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

Kebakaran hutan di Indonesia menjadi salah satu bencana yang kerap melanda, terutama saat musim kemarau. Biasanya, kebakaran hutan lebih sering terjadi di daerah Kalimantan.


Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

30 Agustus 2023

Ilustrasi - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Gunung Ile Mandiri di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, NTT, pada November 2019. (ANTARA/HO-Roland Tuanaen)
Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

Menteri Lingkungan Malaysia minta perusahaan perkebunan Malaysia yang beroperasi di Indonesia menghentikan pembakaran lahan.


Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

16 Agustus 2023

Petugas dari BPBD Kota Palangka Raya memadamkan kebakaran yang terjadi di salah satu kelurahan yang ada di kota setempat, Selasa, 15 Agustus 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

BPBD Kota Palangka Raya menggandeng sejumlah pihak terkait dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.


Asal Usul Kopi Liberika, Kopi Tahan Penyakit dari Liberia

19 Mei 2023

Biji kopi hasil Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau
Asal Usul Kopi Liberika, Kopi Tahan Penyakit dari Liberia

Kopi bernama ilmiah coffea liberica var ini diketahui pertama kali tumbuh di daratan Benua Afrika. Kopi liberika berasal Liberia, Afrika Barat, yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan tumbuh di Indonesia serta Filipina.


Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

15 April 2023

Perkumpulan Elang selenggarakan diskusi
Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Persoalan perubahan iklim kini menjadi masalah besar di Riau. Perkumpulan Elang lakukan diskusi seberapa pentingnya menekan emisi gas rumah kaca.


Belantara Paparkan Program Agroforestri Lahan Gambut di COP27 UNFCCC

15 November 2022

Belantara Foundation menjelaskan program restorasi gambut di lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan pola agroforestri pada acara COP ke-27, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang digelar 6-18 November 2022. (Belantara)
Belantara Paparkan Program Agroforestri Lahan Gambut di COP27 UNFCCC

Keberadaan lahan gambut sangat penting bagi upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.


Pantau Gambut: Penyelamatan 13 Juta Ha Gambut dengan Iptek dan Moratorium

10 November 2022

Hamparan lahan gambut di wilayah Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Pantau Gambut: Penyelamatan 13 Juta Ha Gambut dengan Iptek dan Moratorium

Indonesia memiliki luasan gambut tropis terbesar di dunia.


Dubes Norwegia: 100 Juta Dollar Sudah Diberikan untuk Hutan Indonesia

28 September 2022

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin saat memberikan kuliah umum di Kampus UGM, Selasa 27 September 2022. (TEMPO/Muh Syaifullah)
Dubes Norwegia: 100 Juta Dollar Sudah Diberikan untuk Hutan Indonesia

Pengelola dana iklim milik Pemerintah Norwegia sangat ingin berinvestasi dalam energi terbarukan di Indonesia, tapi ...