TEMPO.CO, Jakarta - Gua Phraya Nakhon bisa menjadi contoh, pariwisata itu adalah keterampilan poles-memoles alias kreativitas menggabungkan alam, sejarah, dan budaya menjadi lebih bernilai.
Nah, para pengagum gua pasti sepakat, setiap gua memiliki keindahan masing-masing. Lantas, bagaimana bila gua dibumbui legenda lalu diberi monumen atau bangunan yang bersejarah. Lalu, jadilah sihir pariwisata itu.
Di Thailand, tepatnya di Taman Nasional Khao Sam Roi Yot, saat sinar matahari pagi menyinari atap gua, sebuah paviliun kecil di lantai gua bermandikan cahaya keemasan yang megah. Nuansanya membuat Anda bakal merasa seperti Indiana Jones menemukan harta karun purba. Sensasi itulah yang berusaha ditampilkan dalam Gua Phraya Nakhon.
Gua itu terletak di dalam Taman Nasional Khao Sam Roi Yot di Provinsi Prachuap Khiri Khan, Thailand. Menurut legenda setempat, gua itu ditemukan sekitar 200 tahun yang lalu oleh penguasa lokal, Nakhon Srithammaraja.
Ia terpaksa meninggalkan kapalnya saat badai dan menemukan perlindungan di dalam gua. Namun, beberapa sejarawan percaya bahwa gua itu ditemukan bangsawan bernama Nakhon, yang tinggal di wilayah itu pada abad ke-17.
Namun kembali kepada sensasi Gua Phraya Nakhon, gua itu telah lama menjadi daya tarik alam yang berharga di sepanjang pesisir utara Semenanjung Melayu. Ketika sinar matahari menyirami gua, menyinari stalagmit dan stalaktit gua, dan pepohonan hijau subur yang condong ke arah cahaya dari lantai berpasir di bawah gua. Inilah pemandangan yang tenang dan mistis, dan dianggap cocok untuk raja.
Pada tahun 1890, untuk kunjungan Raja Chulalongkorn (Rama V), sebuah pondasi dibangun di dalam gua. Pondasi itu kemudian dijadikan paviliun kecil, yang dibuat di Bangkok dan dirakit di dalam gua. Letak paviliun raja ini dibuat sesempurna mungkin untuk menangkap sinar matahari pagi. Dinamai Paviliun Khuha Kharuehat, seperti diketahui, telah menjadi simbol ikon Provinsi Prachuap Khiri Khan.
Paviliun Itu kemudian dikunjungi oleh Raja Prajadhipok (Rama VII), yang, seperti Raja Chulalongkorn, menuliskan namanya di dinding kamar utama gua. Almarhum Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX) juga mengunjungi Gua Phraya Nakhon, tetapi tidak seperti para pendahulunya, dia tidak meninggalkan tanda tangannya di dinding.
Waktu yang tepat mengunjungi Gua Phraya Nakhon pada pukul 10-10.30, bergantung cuaca. Foto: Atlas Obscura/Berry J
Anda tertarik berkunjung? Gua Phraya Nakhon terletak di dalam Taman Nasional Khao Sam Roi Yot di Provinsi Prachuap Khiri Khan, Thailand. Jaraknya sekitar 110 mil selatan-barat daya Bangkok, dan sekitar 45 menit berkendara ke selatan Hua Hin.
Dari desa kecil Bang Pu, Anda bisa naik perahu mengelilingi tanjung ke gua, atau mendaki selama 30 hingga 45 menit. Pendakian itu melahap rute 1.410 kaki menaiki hutan ke pintu masuk gua.
Biaya masuk ke Taman Nasional Khao Sam Roi Yot adalah 200 Baht Thailand per orang, tanpa biaya tambahan untuk gua. Agar puas menikmati keindahan pagi di dalam gua, berangkatlah lebih awal untuk menghindari keramaian. Sinar matahari memasuki gua sekitar pukul 10 hingga 10:30 pagi, meskipun tergantung pada musim, jadi sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada warga lokal.