Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menelusuri Ngarai Terbaik Dunia di Buleleng

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Ngarai Buleleng tak seperti ngarai umumnya yang berdinding batu. Ngarai Buleleng menyediakan sungai dan hutan serta air terjun untuk diarungi. TEMPO/Wahyu Setiawan
Ngarai Buleleng tak seperti ngarai umumnya yang berdinding batu. Ngarai Buleleng menyediakan sungai dan hutan serta air terjun untuk diarungi. TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Buleleng - Ngarai Bulelang berlokasi di sisi utara kaldera raksasa Buyan-Beratan—yang selama ini lebih terkenal sebagai kompleks pariwisata Bedugul—wilayah selatan Kabupaten Buleleng yang berbukit-bukit menyimpan banyak wahana canyoning. Atlas mencetak dengan jelas ratusan sungai berjajar dari sana menuju pantai utara Pulau Bali.

Michael Denissot, Co-Chairman International Canyoning Organization for Professionals, hakulyakin hampir semua sungai dan ngarai yang sebagian besar belum tereksplorasi itu tak kalah dibanding Tukad Banyu Mala. Menurut dia, kombinasi sungai, batuan padas, dan hutan di sepanjang lembah menjadikan Buleleng Selatan—dan Bali pada umumnya—sebagai lokasi canyoning (susur ngarai, goa, dan sungai) terbaik di dunia. "Kalian hanya akan menemukan tebing batu di Eropa," katanya.

Salah satunya Tukad Yeh Kebus—dalam bahasa Bali berarti sungai air panas—yang ada Desa Gitgit, sekitar 13 kilometer ke arah selatan dari Kota Singaraja. Ngarai panjang yang membelah sisi timur dan barat desa ini menawarkan belasan air terjun, bahkan mungkin lebih jika air terjun mini juga dihitung.

Tiga hari sebelum terjun ke ngarai Aling-aling, Agoeng Wijaya dan Wahyu Setiawan mencobanya, juga dipandu Supii Liem dan Abraham Firmansyah. Berbeda dengan Banyu Mala, yang berisi tebing-tebing menjulang, Tukad Yeh Kebus menawarkan pemandangan hutan yang menjadi pagar jurang. Di sini lompatan tertinggi hanya sekitar enam meter.

Kejutan muncul ketika kami rappelling dari ketinggian 17 meter, tepat di sebelah Air Terjun Bertingkat, yang menjadi garis akhir petualangan. Firman yang berjaga di bawah menghentikan kami di ketinggian lima meter dari permukaan kolam. Bergantian dia menuntun kami menapaki batu padas di tepi tebing, mendekati lidah air terjun yang menderu. 

Bak tirai raksasa, derai air terjun itu ternyata menyembunyikan sebuah gua. Dari balik air terjun yang bergemuruh, kami melompat ke kolam. Kali ini tepat ke kaki air terjun. Sebuah akhir yang sekali lagi memompa adrenalin setelah dentuman air bertubi-tubi menghantam helm ketika saya berupaya kembali ke permukaan. 

Kolam berwarna hijau zamrud, yang terbentuk dari air terjun TEMPO/Wahyu Setiawan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LBH Bali: Praktik Perburuhan Tidak Sehat di PLTU Celukan Bawang, Alasan Kuat Pekerja Tak Segera Daftar Ulang

20 hari lalu

Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (Serbuk) Indonesia, Serbuk PLTU Celukan Bawang, dan Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Bali, Konferensi Pers yang diadakan Rabu, 2 Oktober 2024 di Kantor LBH Bali, Denpasar. Foto: TEMPO/Ni Kadek Trisna Cintya Dewi
LBH Bali: Praktik Perburuhan Tidak Sehat di PLTU Celukan Bawang, Alasan Kuat Pekerja Tak Segera Daftar Ulang

Polemik antara pekerja dan PLTU Celukan Bawang tidak kunjung surut. Serbuk PLTU Celukan Bawang dan LBH Bali sebut ada praktik perburuhan tidak sehat.


Mengenal Paket Wisata 3B yang Baru Diluncurkan untuk Kurangi Kepadatan Bali, Ada Apa Saja?

27 hari lalu

Wisatawan diatas perahu menyaksikan sejumlah lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Wisata menyaksikan mamalia laut di habitat aslinya itu sudah ada sejak tahun 1986 yang diprakarsai oleh nelayan lokal setempat. TEMPO/Johannes P. Christo
Mengenal Paket Wisata 3B yang Baru Diluncurkan untuk Kurangi Kepadatan Bali, Ada Apa Saja?

Promosi paket wisata 3B terdiri dari Banyuwangi Bali utara, dan Bali barat. Intip daya tarik ketiga kawasan ini.


Paket Wisata 3B untuk Kurangi Kepadatan Bali Selatan, Akses Dikembangkan dalam Tiga Tahap

27 hari lalu

Sejumlah wisatawan asing berada diatas perahu menantikan lumba-lumba berenang ke permukaan di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). TEMPO/Johannes P. Christo
Paket Wisata 3B untuk Kurangi Kepadatan Bali Selatan, Akses Dikembangkan dalam Tiga Tahap

Pemerintah telah menyusun rencana peningkatan aksesibilitas paket wisata 3B dalam tiga tahap, diharapkan bisa mengurangi beban Bali selatan.


LBH Bali Sebut Ada Praktik Perburuhan Tidak Sehat di PLTU Celukan Bawang, Indikasi Upaya Union Busting

27 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
LBH Bali Sebut Ada Praktik Perburuhan Tidak Sehat di PLTU Celukan Bawang, Indikasi Upaya Union Busting

LBH Bali menyebut adanya praktik-praktik perburuhan tidak sehat di PLTU Celukan Bawang pasca 254 pekerja dari PT Victory kehilangan status kerja.


Sederet Kontroversi PLTU Celukan Bawang di Buleleng Bali Sejak Awal Berdirinya

27 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Sederet Kontroversi PLTU Celukan Bawang di Buleleng Bali Sejak Awal Berdirinya

Pembangunan PLTU Celukan Bawang sejak awal mengalami berbagai masalah, mulai pembebasan lahan hingga izin lingkungan.


Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

28 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

Tak kurang dari 250 karyawan PLTU Celukan Bawang tak jelas kompensasi pesangonnya. Apa kata manajemen?


Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

29 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

Sebanyak 254 buruh PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali, dihadapkan pada situasi pelik ditengah ketidakjelasan urusan pesangon. Apa sebabnya?


Setelah Janji Bangun Bandara, Bacagub Bali dari Gerindra Berniat Bangun Stadion Internasional

44 hari lalu

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Mulia-PAS saat peresmian posko pemenangan, Denpasar, Minggu 8 September 2024. ANTARA/ho-partai gerindra
Setelah Janji Bangun Bandara, Bacagub Bali dari Gerindra Berniat Bangun Stadion Internasional

Bacagub Bali dari Gerindra menilai pembangunan bandara dan stadion akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi dan olahraga.


Ini yang Jadi Alasan Bali Utara Kurang Menarik Wisatawan

53 hari lalu

Wisatawan diatas perahu menyaksikan sejumlah lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Wisata menyaksikan mamalia laut di habitat aslinya itu sudah ada sejak tahun 1986 yang diprakarsai oleh nelayan lokal setempat. TEMPO/Johannes P. Christo
Ini yang Jadi Alasan Bali Utara Kurang Menarik Wisatawan

Sandiaga Uno mengungkap solusi jangka panjang dan jangka pendek untuk meningkatkan kunjungan wisata di Bali Utara.


Cegah Bali seperti Barcelona, Kemenparekraf Bikin Program Pemerataan Wisatawan di Pulau Dewata

11 Agustus 2024

Sejumlah wisatawan menikmati suasana saat berkunjung di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin, 25 September 2023. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan untuk retribusi sebesar Rp150 ribu kepada turis asing yang masuk Pulau Dewata diterapkan mulai Februari 2024 dan mekanismenya serta tata cara pungutan uang kepada turis asing hingga saat ini masih disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Cegah Bali seperti Barcelona, Kemenparekraf Bikin Program Pemerataan Wisatawan di Pulau Dewata

Kemenparekraf mengagas program kolaborasi paket tur 3B yang meliputi Banyuwangi, Buleleng, dan Bali Barat.