Taman Nasional Taroko adalah salah satu destinasi wisata favorit di Taiwan, terletak di ngarai sepanjang 19 kilometer. Central Mountain Range, yang menjalar di daerah ini, berbeda dari tempat lain.
Pegunungan di area Taroko berasal dari batu marmer yang terbentuk ribuan tahun lalu. Sungai Liwu yang mengalir pun berwarna kelabu sampai biru cerah, memuat mineral marmer dari gunung. Tempat ini juga menjadi sumber giok Taiwan. Dulu, pegunungan ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Pemerintah Taiwan mulai membangun jalan dengan menembus gunung marmer tersebut pada Juli 1956. Dari Taroko, jalannya membentang ke barat sepanjang 192 kilometer sampai ke Provinsi Dongshi. Sekitar 5.000-6.000 pekerja membangun jalan ini setiap hari.
Mereka membolongi marmer menggunakan peralatan tradisional dengan tangan. Pekerjaan ini selesai pada Mei 1960. Jalan yang dibangun tersebut menjadi salah satu jalan paling berbahaya di dunia. Sebab, jalannya sangat sempit—beberapa ruas hanya bisa dilintasi satu kendaraan—dan berliku menembus gunung.
Selama proses pengerjaan itu, 226 pekerja meninggal. Pemerintah membuatkan kuil Eternal Spring Shrine yang dibangun di atas air terjun kecil yang sangat bersih untuk mengenang mereka. Kuil dan air terjunnya bisa dinikmati dari kejauhan. Namun, bagi yang ingin melihat langsung dan berdoa, ada jalan setapak sejauh 3,4 kilometer yang melewati kuil itu.
Di taman nasional ini juga ada Yanzikou (Swallow Grotto), lorong di tepi jurang yang dibiarkan berpahat kasar. Dinamakan Swallow Grotto karena banyak burung walet sering terlihat di sini. Kotorannya masih terlihat di aspal di bawah langit-langit marmer yang bercelah. Namun, karena lokasi ini sering dikunjungi wisatawan, populasi walet berkurang banyak. “Sebagian besar dari mereka minggat,” kata Chang Wei Lin, pemandu wisata yang mengantarkan kami ke sana.
Arsitektur rumah Suku Truku diaplikasikan Zheng di destinasi ekowisata. Bukan rumah saja, Zheng juga mengenalkan budaya Truku. TEMPO/Nur Alfiyah
Cara ke Taman Nasional Taroko
Dari Taipei
Bisa ditempuh menggunakan kereta dari Stasiun Taipei, turun di Stasiun Xincheng. Ada dua pilihan kereta: kereta cepat Puyuma yang memakan waktu sekitar dua jam seharga NT$ 403 (sekitar Rp 183 ribu) atau kereta lambat dengan waktu tempuh 2 jam 41 menit dengan harga NT$ 311 (sekitar Rp 141 ribu). Dilanjutkan naik bus 302 dari Stasiun Xincheng ke Taman Nasional Taroko. Harga tiket sehari NT$ 150 (sekitar Rp 68 ribu).
Dari Hualien
Ada bus umum 1126, 1141, dan 1133 yang melewati Taroko dan bus 1133A yang khusus mengantar-jemput ke Taroko. Semuanya berangkat dari Stasiun Hualien.
Bus 1126, berangkat pukul 06.30
Bus 1141, berangkat pukul 08.40
Bus 1133, berangkat pukul 10.50 dan 13.50
Bus 1133A, datang setiap jam dari pukul 07.00 hingga sore hari
Harga tiket bus untuk sehari: NT$ 250 (sekitar Rp 113 ribu)
Harga tiket untuk dua hari: NT$ 400 (sekitar Rp 181 ribu)