Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyelamatkan Suku Truku Si Pemenggal Kepala dari Taiwan

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Wilayah Taroko yang menjadi taman nasional merupakan wilayah pegunungan. Suku Truku mendirikan perkampungan di wilayah lembah. TEMPO/Nur Alfiyah
Wilayah Taroko yang menjadi taman nasional merupakan wilayah pegunungan. Suku Truku mendirikan perkampungan di wilayah lembah. TEMPO/Nur Alfiyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal di kawasan pegunungan di Desa Taroko, Daerah Bruwan, di Provinsi Hualien sekitar 150 km di timur Taipei, Suku Truku mengalami marjinalisasi yang berat usai wilayahnya menjadi taman nasional.

Penetapan kawasan Taroko, menjadi taman nasional pada 28 November l986 mencakup lebih dari 92 ribu hectare. Harapannya, dengan menjadikan kawasan taman nasional, pemerintah dapat melindungi alam, peninggalan bersejarah, margasatwa; serta melestarikan sumber daya alam dan tempat penelitian.

Sebelum penetapan sebagai taman nasional, mereka dipindah pinggiran pegunungan di sekitar taman nasional.

Namun Suku Truku yang hidup berburu menjadi terasing, karena larangan perburuan. Sebagai pengganti mata pencarian mereka, pemerintah Taiwan mempekerjakan mereka di pabrik-pabrik. Tak berbudaya industri, mereka kerap mengalami kecelakaan kerja. Frustasi dengan kehidupan baru, mereka melarikan diri ke arak.

Kemiskinan makin memperihatinkan, karena saban tahun mereka harus berhadapan dengan badai yang rutin datang dari Samudera Pasifik. Rumah-rumah orang Truku yang rusak jadi komoditas perdagangan manusia.

Para pengusaha nakal menawari mereka kembali membangun rumah. Barternya adalah anak perempuan mereka. Satu tingkat rumah diganti satu anak perempuan. Dua tingkat rumah, berarti menyerahkan dua anak perempuan. 

Pengangguran yang meningkat membuat mereka hidup miskin bahkan menjual anak gadisnya. Zheng Ming Gang, prihatin. Ia ingin mengangkat martabat Suku Truku. Ia pun mendirikan sebuah ekowisata berbasis budaya.

Zheng, yang bukan asli orang Truku, gerah terhadap kondisi itu. Ia mengajukan izin ke pemerintah untuk mendirikan hotel di Taroko. Berdirilah Taroko Village Hotel di lembah Central Mountain Range yang mereka kelola itu sejak 15 tahun lalu, “Pekerja di hotel ini semuanya orang Truku. Ada yang mesti berjalan kaki 1,5 jam, mendaki dua gunung untuk sampai ke sini,” kata Zheng. 

Ia menggandeng orang-orang suku Truku untuk mengelola penginapan tersebut. Mereka merogoh kocek NT$ 6 juta per tahun (sekitar Rp 2,72 miliar) untuk membayar sewa tanah.

Zheng berhasil membangun destinasi wisata berbasis ekowisata, untuk menyelamatkan keberadaan Suku Truku. TEMPO/Nur Alfiyah.

Kata Zheng, di hotel yang mereka dirikan inilah, dulu suku Truku tinggal. Tempatnya berupa lembah di kaki Central Mountain Range, pegunungan yang memisahkan Taiwan bagian timur dan barat. "Tapi kemudian disuruh pergi karena tempat ini menjadi taman nasional," ujarnya.

Kamar-kamarnya berupa rumah panggung yang dibangun dari kayu, seperti rumah suku Truku, tapi dibuat lebih modern. Kunci kamarnya digantungi pahatan kayu berwujud pisau. “Dalam tradisi kami, sebelum tidur kami menggantungkannya di tembok, untuk mengusir sesuatu yang tidak baik,” kata Zheng.

Di beberapa sudut halaman berdiri patung dari kayu yang dipahat kasar. Ada patung dua orang yang sedang memanggul babi, patung perempuan menggendong bayi, lelaki yang sedang memanah, dan pria yang membawa senjata.

Untuk makan, mereka menyajikan daging babi liar, panggangan ubi, dan salad sayuran liar yang biasa dikonsumsi orang Truku. Bagi muslim, ada pilihan steak daging sapi atau iga domba bakar untuk makan malam.

Ketika malam datang, mereka mengadakan pertunjukan tari, musik, dan cerita tentang masyarakat suku mereka. “Kalau langitnya bagus, sajian terakhir kami adalah mengajak tamu tiduran di lapangan, menikmati bintang. Sayang, kali ini langit mendung,” tutur Zheng.

Perjuangan Zheng tak sia-sia. Ia berhasil membangun destinasi wisata yang menyelamatkan Suku Truku. Meski bukan asli Truku, ia diangkat sebagai kepala suku. Kini, mereka bisa hidup normal meskipun tak lagi berburu atau memenggal kepala. Namun hidup dari sector pariwisata. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

2 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

7 hari lalu

Foto udara tambak udang vaname intensif di sekitar area hutan mangrove tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.


Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

8 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.


Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

8 hari lalu

Seorang sukarelawan membawa makanan untuk dibagikan pada muslim Kosovo yang akan berbuka puasa bersama di pusat kota Pristina, Kosovo, 14 Juni 2016. AP/Visar Kryeziu
Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.


Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

9 hari lalu

Pasukan militer Taiwan berlabuh di Kepulauan Pratas di ujung utara Laut Cina Selatan pada 12 Agustus 2017. [TAIPEH TIMES]
Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

Cina telah membangun pangkalan militer besar-besaran di tiga pulau yang ada di Laut Cina Selatan, dekat Taiwan


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

11 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

13 hari lalu

Sebuah jet tempur Indigenous Defense Fighter (IDF) dan rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien terlihat di Makung Air Force Base di pulau lepas pantai Penghu Taiwan, 22 September 2020. Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan bantuan militer ke Taiwan. REUTERS/Yimou Lee
Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

Otoritas Taiwan mengungkap tentara khusus Amerika Serikat akan ditempatkan di sejumlah pulau terluar di Taiwan.


Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

14 hari lalu

Pihak berwenang di kedua belah pihak mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Tiongkok terbalik pada dini hari di dekat kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, pada 14 Maret 2024. (Penjaga Pantai Taiwan melalui Reuters)
Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

Pihak berwenang Cina dan Taiwan mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Cina terbalik. Dua selamat, dua tewas dan dua hilang


Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

17 hari lalu

Evakuasi KM Parikudus yang terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu, Senin, 11 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Kepulauan Seribu
Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

Kapal KM Parikudus yang membawa 35 orang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan


7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

18 hari lalu

Jinahe Cherry Blossom Festival. Youtube.com/Taste Seoul Goods
7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.