“Untuk villa tipe president suite room itu rumah joglo asli salah satu Raja Solo. Untuk restoran dan tempat karaoke itu rumah joglo dari Kudus,” papar Yoyok menjelaskan.
Hanya empat tahun Gabiella mengelola resortnya hingga 2008. Dia menjual propertinya pada 2008 karena sakit. Tak ada pewarisnya yang bersedia meneruskan usahanya karena lebih banyak bertempat tinggal di Italia.
Kemudian Gabriella meninggal pada 2012 dalam usia 69 tahun. Jenazahnya dikremasi dan abunya ditebar di Italia. Penginapan berikut perkebunan kopi pun dibeli pemilik Grup Recapital, Rosan Roeslani dengan sebagian saham dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Nama penginapan pun diubah menjadi MesaStila Resort & Spa pada 2011. Yoyok mengaku perubahan nama itu cukup mengejutkan dan membuat sejumlah tamu kecele, mengingat nama Losari lebih dikenal.
“Awalnya ada yang bingung mencari lokasinya. Ada juga yang ragu dan baru balik lagi tiga bulan kemudian setelah tahu MesaStila itu ya Losari,” kata Yoyok.
Menurut Laila, MesaStila diambil dari dua suku kata dari bahasa Swedia. Mesa artinya tempat yang tenang dan Stila artinya bukit yang tinggi. Pemberian nama itu disesuaikan dengan situasi lokasi penginapan, yaitu tempat tenang di bukit yang tinggi.
“Perubahan nama itu kebijakan manajemen karena ada peralihan manajemen,” kata Laila.