Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Kuliner Bangka yang Mirip Kuetiaw, Namanya Pantiau

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kuliner khas Bangka, pantiau.
Kuliner khas Bangka, pantiau.
Iklan

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat sejumlah makanan khas yang sudah dikenal masyarakat sejak puluhan tahun. Dari semua kuliner itu, ada satu makanan yang bentuknya mirip kwetiau. Namanya pantiau.

Baca: Minum Es tapi Kepedesan, Coba Es Pedas Festival Cabai Tangerang

Jika kwetiau disajikan dengan cara digoreng, pantiau diberi kuah dan cita rasanya dominan ikan. Kuah pantiau terdiri dari rempah-rempah dicampur dengan daging ikan yang dihaluskan. Seorang pembuat pantiau di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Gunadi, mengatakan pantiau adalah salah satu kuliner khas Bangka yang telah dibuat turun-temurun.

Pria 57 tahun ini menjelaskan bahan baku pantiau adalah sagu, tepung beras, daging ikan, bawang putih, bawang merah, garam, merica, dan kecap asin. Langkah pertama, sagu diaduk dengan tepung beras. "Campurannya harus pas supaya tekstur dan kekenyalannya pas," kata Gunadi.

Contoh, 1 kilogram sagu dicampur dengan 0,5 kilogram tepung beras lalu diaduk dengan kadar air yang tepat. Dengan begitu, adonan pantiau tidak terlalu lembek atau encer.

Kuliner khas Bangka, pantiau. Antara

Setelah mendapatkan tingkat kekenyalan yang pas, adonan pantiau itu kemudian dikukus di dalam loyang berdiameter 30 sentimeter. Setelah adonan masak, pantiau yang berbentuk lingkaran itu digantung alias dijemur pada bilah-bilah bambu sampai dingin dan kering. "Jika adonannya pas, pantiau tidak akan robek atau putus saat dijemur," ucap Gunadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 
Soto dan Gado-gado Kuliner Nasional Versi Kementerian Pariwisata

Setalah dingin dan kering, pantiau kemudian dipotong menjadi seperti mi. Pemotongannya dapat dilakukan dengan menggunakan pisau. Namun lebih sering menggunakan alat pemotong supaya hasilnya lebih rapi. Tak selesai di situ, pantiau lantas ditaburi tepung lagi supaya tidak lengket atau merekat satu sama lain. Pantiau yang akan disajikan, dimasak lagi dengan cara direbus. Setelah itu, sajikan dalam piring atau wadah tertentu.

Gunadi lantas menjelaskan cara membuat kuah pantiau. Pertama, haluskan bawang putih dan bawang merah. "Jumlah bawang putihnya harus lebih banyak supaya mengeluarkan aroma dan cita rasa yang khas," katanya. Kemudian siapkan daging ikan yang sudah direbus. "Jenis ikannya bebas, sesuai selera."

Bawang putih dan bawang merah yang sudah dihaluskan itu kemudian digiling lagi dengan daging ikan. Lalu tumis seraya masukkan merica atau yang lebih dikenal warga Bangka dengan nama sahang. Setelah memunculkan aroma yang mulai matang, masukkan garam dan kecap asin secukupnya.

Letakkan bumbu ini di atas pantiau yang sudah tersaji di piring. Tambahkan air panas secukupnya agar bumbunya dapat diaduk dengan pantiau. Siap disantap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

2 hari lalu

Kuasa hukum Robert Priantono Bonosusatya, Haris Arthur Hedar, Jakarta, Kamis,, 7 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.


Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

3 hari lalu

Tangkapan layar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah. ANTARA/Putu Indah Savitri
Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

4 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

18 hari lalu

Bagi para pecinta kuliner jajanan kaki lima, jangan lewatkan untuk wisata kuliner di Pasar Lama Tangerang. Ada banyak makanan enak yang wajib dicoba. Foto: Canva
6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

Bagi mereka yang tidak melaksanakan mudik Lebaran, simak beberapa pilihan kegiatan ini agar libur lebaran yang panjang tetap berkesan.