TEMPO.CO, Yogyakarta - Dengan beroperasinya bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di Kabupaten Kulonprogo, asosiasi biro perjalanan wisata atau Asita DIY berharap jumlah kunjungan wisatawan ke Yogya bertambah signifikan.
Baca: Wisatawan Asing Antusias di Hari Pertama Pendakian Gunung Semeru
Baca Juga:
Ketua Asita DIY Udi Sudiyanto menuturkan dengan mudahnya informasi dan transportasi saat ini, pihaknya juga melihat adanya peningkatan tren wisatawan jalan sendiri atau backpaker. Yang memilih akomodasi alternatif atau murah (lowbudget). “Mereka yang jalan sendiri atau backpackers itu biasanya anak muda yang tidak mau terikat oleh program tour atau budget tidak banyak,” ujarnya Senin 13 Mei 2019.
Backpacker seperti ini, bisa luwes mencari akomodasi atau hunian murah yang pasarnya di Yogya juga bertumbuh. Misalnya pertumbuhan apartemen di Yogya yang tinggi. Menurut Udi juga bisa membuka peluang terciptanya akomodasi murah yang dimanfaatkan kalangan backpacker, selain guesthouse dan hotel low budget.
“Tapi harus lihat ijinnya apartemen juga, apakah boleh harian atau tidak. Kalau boleh berarti mereka yang backpacker itu bisa dimanfaatkan karena kecenderungan backpacker kan biasanya langsung book,” ujar Udi.
Sejumlah pengembang properti, beberapa tahun jelang pembangunan bandara baru Yogya ini memang gencar mengarahkan bisnisnya ke Yogyakarta. “Yogyakarta dibidik untuk pengembangan bisnis apartemen karena sektor pariwisata terus bertumbuh sekaligus punya banyak kampus yang menjadi magnet masyarakat luar Yogya datang,” ujar Damar Yanda Pawitan, Project Director di PT. Adhi Persada Properti (APP), pengembang dari Apartemen Taman Melati Yogyakarta dan Dhika Universe Sardjito Yogya.
Damar menuturkan dengan kuatnya sektor wisata dan pendidikan itu, Yogyakarta memiliki potensi besar pengembangan investasi properti khususnya apartemen. “Tergantung pemilik apartemen akan digunakan untuk apa unitnya, disewakan atau dipakai sendiri,” ujar Damar.
Damar pun mengakui peminat apartemen di Yogya terbukti memang tinggi. Dari 899 unit apartemen Taman Melati Yogyakarta sendiri saat ini sendiri telah terjual diatas 90 persen dan dari 564 unit Apartemen Dhika Universe Sardjito saat ini sudah terjual lebih dari 35 persen.
Baca: Indahnya Tradisi Sambut Wisatawan di Kampung Melo Labuan Bajo
Persewaan apartemen oleh para traveler belakangan menjadi tren. Sebab kadang biayanya dinilai lebih murah dibandingkan menyewa hotel. Apartemen juga kerap dianggap praktis didukung perlengkapan dan fleksibilitas yang lebih. Sehingga ketika para pelancong merencanakan stay di suatu tempat lebih dari seminggu, sewa apartemen atau guesthouse kerap jadi pilihan.