TEMPO.CO, Yogyakarta - Cokelat adalah oleh-oleh yang lazim dibawa setelah liburan. Ada banyak variasi cokelat yang bisa dipilih sebagai buah tangan. Ada cokelat batangan, cokelat permen, cokelat dengan bentuk yang menarik, dan lainnya.
Baca: Ada Cokelat Rasa Rendang dan Garam Vulkanik dari Yogyakarta
Untuk diketahuhi, tidak semua cokelat bertekstur keras. Ada yang langsung lumat ketika digigit sehingga mudah meleleh pada suhu tertentu. Lantas bagaimana membawa cokelat oleh-oleh agar tetap terjaga bentuk dan rasanya sampai di rumah?
Marketing Communication Chocolate Monggo Aji Prasida menjelaskan, secara umum ada dua jenis cokelat, yaitu compound dan couverture. Komposisi cokelat compound merupakan campuran cocoa powder atau bubuk kakao dengan lemak nabati. Tekstur cokelat compound lebih keras.
ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Adapun komposisi cokelat couverture terdiri dari campuran cocoa butter atau lemak kakao dengan cocoa mass atau massa kakao itu sendiri. Teksturnya mudah meleleh. "Kualitasnya lebih bagus karena pakai lemak dari buah cokelat,” kata Aji di showroom Chocolate Monggo di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019.
Baca juga: Cokelat Monggo, Cerita Orang Belgia Kangen Cokelat di Yogyakarta
Jika membawa cokelat sebagai oleh-oleh, Aji Prasida menyarankan jangan menyimpan cokelat di dalam tas yang tertutup sangat rapat atau pengap. Jika ini terjadi, biasanya akan muncul bercak-bercak putih atau kecokelatan pada permukaan cokelat karena fatbloom dan sugarbloom. "Tapi cokelat seperti itu masih layak makan. Hanya tampilannya saja kurang menarik," kata Aji.
Cokelat disarankan disimpan dalam suhu ruangan 15-18 derajat Celcius. Apabila membawa cokelat dalam jumlah banyak dan menempuh perjalanan jauh, sebaiknya dimasukkan ke dalam cooler box atau kotak pendingin. "Ketika membeli cokelat untuk oleh-oleh dan menggunakan pesawat, sebaiknya bawa ke kabin pesawat ketimbang ditaruh di dalam koper dan masuk bagasi," kata Aji.
Artikel lainnya: Dibanding Obat Biasa, Cokelat Lebih Ampuh Sembuhkan Batuk?
