Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rayakan Imlek di Bangunan Cagar Budaya Bekas Markas Freemason

image-gnews
Repro foto lawas gedung markas Freemason yang kini menjadi The Shalimar Boutique Hotel. TEMPO | Eko Widianto
Repro foto lawas gedung markas Freemason yang kini menjadi The Shalimar Boutique Hotel. TEMPO | Eko Widianto
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Memperingati tahun baru Imlek 2570, sejumlah pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran di Malang menggelar berbagai acara. The Shalimar Boutique Hotel di Jalan Cerme Kota Malang turut memeriahkan Tahun Baru Imlek dengan memasang ornamen khas Cina di setiap sudut hotel.

Baca: Mau Beruntung di Tahun Baru Imlek? Tanam 4 Jenis Tanaman Ini

Lampion merah terpasang di sejumlah bangunan utama hotel. Lampion dan pohon angpao berwarna merah juga terpajang di restoran hotel. Alunan lagu khas negeri Tirai Bambu juga terus mengalun tanpa henti. Para pegawai yang melayani tamu, juga mengenakan pakaian berwarna merah. Tak ketinggalan aroma dupa meruap menyapa pengunjung di lobi hotel.

Para tamu yang ingin merayakan Imlek dengan sajian spesial bisa mencoba aneka hidangan khas Imlek di Restoran De Hemel. Saat masuk setiap tamu disambut tujuh jenis dimsum kukus dan tujuh dimsum goreng. Dimsum kukus terdiri dari siomay, bakpau kacang, bakpau ayam, sit kau, udang api li, ikatan sayur, dan kaki ayam. Dimsum goreng terdiri dari gigi naga, cakue udang, udang tofu, bitan kwotie, udang tanduk, wuko, dan pangsit goreng.

Aneka dimsum yang disajikan di The Shalimar Boutiqe Hotel untuk menyambut Tahun Baru Imlek. TEMPO | Eko Widianto

"Para tamu juga bisa mencicipi masakan lontong cap gomeh yang biasa tersaji saat Tahun Baru Imlek," kata Juwita Putri, Food and Beverage Supervisor The Shalimar Boutique Hotel, Selasa 5 Februari 2019. Tak lupa jeruk mandarin sebagai buah yang wajib ada saat perayaan Imlek.

Baca juga: Saat Perayaan Imlek, Kelenteng di Bandung Terbakar

The Shalimar Boutique Hotel terbilang unik karena termasuk bagunan cagar budaya. Adalah komunitas freemason yang membangunnya pada tahun 1933. Bangunan itu didesain oleh Ir. Muller dengan arsitektur bergaya Niuwe Bowen yang merupakan arsitektur modern Belanda pada masa itu. Ir Mueller mengadptasi beberapa ruangan agar sesuai dengan iklim tropis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karakteristik arsitektur Nieuwe Bouwen meliputi transparansi, ruang, cahaya dan udara. Konstruksi menggunakan bahan modern dan bangunan simetris. "Sirkulasi udara bagus, jadi ruangan selalu terasa adem," kata Agoes Basoeki, Manager Affair The Shalimar Hotel Boutiqe.

Manager Affair The Shalimar Boutiqe Hotel, Agoes Basoeki menunjukkan foto lama bangunan yang menjadi markas Freemason. Logo Freemason terpampang di depan bangunan. TEMPO | Eko Widianto

Bukti bangunan tersebut merupakan markas komunitas Freemason tersimpan di sebuah foto lawas. Foto dipajang di dinding lobi hotel dengan logo Freemason. Huruf G diapit sebuah jangka dan huruf V besar. Bangunan ini merupakan loji atau loge bagi markas Freemason.

Berdasarkan Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1964 karya Dr Th. Stevens terbitan Pustaka Sinar Harapan 2004 menjelaskan komunitas freemason awalnya beranggotakan orang Belanda kemudian diikuti tokoh ningrat pribumi berpendidikan. Mason Bebas menjadi organisasi pembawa dan penyebar pikiran pencerahan humaniter dan menjadi sekolah untuk menggembleng anggotanya.

Mereka menggunakan loji atau loge untuk beraktivitas. Komunitas ini lantas dibubarkan Presiden Sukarno pada 1964. Bangunan sempat berubah fungsi menjadi Societeit bagi komunitas Belanda untuk bertemu, makan-makan, dan berdansa.

Pada 1964 bangunan tersebut menjadi gedung stasiun RRI Malang. Pada 1993 PT Cakra Nur Lestari melakukan tukar guling, pada 14 Desember 1994 difungsikan sebagai hotel Malang Inn. Lantas 1995 berganti nama menjadi Graha Cakra dan 2015 berganti nama menjadi The Shalimar Boutiqe Hotel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

18 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

3 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

5 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

10 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

11 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

15 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences
Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

16 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

22 hari lalu

The Lamandau (thelamandau.com)
Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

Staycation di Ibu Kota sembari menikmati suasana yang bertolak belakang dengan Jakarta di hari kerja bisa jadi pilihan saat Libur Lebaran.


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

25 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.