Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Ucapan Imlek 2019 Selain Gong Xi Fa Cai

image-gnews
Ilustrasi imlek. Shutterstock
Ilustrasi imlek. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ucapan Imlek 2019 yang kerap diucapkan adalah Gong Xi Fa Cai. Pemilik Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Azmi Abubakar menjelaskan ucapan Gong Xi Fa Cai saat ini memang lebih sering diucapkan untuk menyampaikan selamat perayaan Imlek.

Baca: Imlek, BMKG Prediksi Kota Alami Hujan dan Tanpa Hujan

Hanya saja, menurut dia, ada ucapan Imlek lain yang bisa diucapkan dan merunut sejarahnya, disampaikan pada kurun waktu 1950 - 1960. "Ucapannya adalah Sin Cun Kiong Hi yang artinya selamat menyambut musim semi, lalu biasanya dilanjutkan dengan ucapan tambahan Thiam Hok Siu, tambah umur dan kebahagiaan," kata Azmi Abubakar kepada Tempo, Senin 4 Februari 2019.

Adapun ucapan Imlek 2019 yang biasa kita sampaikan selama ini, Gong Xi Fa Cai, berarti semoga mendapatkan kekayaan. Azmi Abubakar mengaku belum menemukan dokumentasi terkait ucapan Gong Xi Fa Cai pada masa lampau. "Belum saya temukan sejarah ucapan Gong Xi Fa Cai dalam beberapa iklan maupun artikel lama mengenai Imlek," ujarnya.

Ilustrasi Imlek. Shutterstock

Azmi Abubakar menjelaskan saat mengucapkan Sin Cun Kiong Hi, kedua tangan digabung dalam posisi mengepal di depan dada atau bersoja. Pada masa lampau, ucapan itu disampaikan menjelang Imlek ketika sedang musim hujan. Adapun warga Jakarta saat itu juga menikmati musim buah rambutan dan duku. "Masyarakat Tionghoa di Jakarta merayakan seolah-olah menyambut musim semi," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Cerita Penjual Bandeng Imlek: Belikan Rokok Preman Rp 200 Ribu

Dulu, pada pagi hari Imlek, menurut Azmi Abubakar, orang tua bersama anak-anak berkunjung ke rumah kerabat. Kunjungan ini bukan hanya dilakukan kepada sesama orang Tionghoa, namun juga ke orang-orang non-Tionghoa. "Saling memberikan ucapan selamat dan anak-anak sangat berharap mendapatkan angpao," katanya.

Ilustrasi angpao Imlek. bukalapak.com

Anak-anak yang sudah berkeliling ke rumah kerabat, tetangga, dan sahabat saat Imlek, dia melanjutkan, biasanya terjadi perubahan pada penampilannya. "Perut jadi buncit karena makan kue dan makanan enak, serta kantongnya tebal penuh angpao," tutur Azmi Abubakar sambil tertawa.

Artikel lainnya:

Imlek, Ada Badut Angpao di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

42 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

51 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.


Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.