Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Gebug Ende Meriahkan Pemuteran Bay Festival di Bali

Reporter

image-gnews
Pertarungan dalam ritual Gedug Ende dalam Pemuteran Bay Festival, Bali, 13-15 Desember 2018. (Dok.Kemenpar)
Pertarungan dalam ritual Gedug Ende dalam Pemuteran Bay Festival, Bali, 13-15 Desember 2018. (Dok.Kemenpar)
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gebug Ende ini dilakukan oleh 2 pria. Mereka mengenakan udeng, bertelanjang dada, dan bersaput poleng. Sembari lincah bergerak mereka membawa ende atau tamiang dan rotan. Sebagai senjata utama memukul, rotan memiliki panjang 1,5-2 meter. Sebelum aksi ini dimulai, digelar upacara Mecaru sebagai persembahan bagi Bhuta Kala.

“Setiap kesulitan selalu ada solusinya. Dengan Gebug Ende, diharapkan adanya pencerahan. Peserta yang terkena sabetan rotan tidak boleh saling dendam. Kami semua percaya, saat ada tetesan darah dari bekas sabetan maka alam akan menurunkan berkahnya berupa hujan,” papar Wirdika.

Meski sakral, pagelaran Gebug Ende tetap meriah dengan iringan gamelan khas Bali. Para peserta saling serang begitu saye (wasit) menggebukkan rotan ke ende sebanyak 3 kali. Dalam tradisi Gebuk Ende, para peserta bertarung dengan dibatasi garis pemisah. Secara khusus tidak ada pemberian status pemenang dalam sebuah pertunjukan Gebug Ende ini.

“Gebug Ende merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki nusantara. Tradisi ini masih terawat dengan baik secara turun temurun. Meski memiliki tujuan khusus, Gebug Ende ini menjadi daya tarik luar biasa dalam PBF 2018. Pengunjung mendapatkan banyak pencerahan. Sebab, ada filosofi besar pada sebuah Gebug Ende,” tutur Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Serunya Mandi Lumpur dengan Gajah di Bali

Kawasan Buleleng memang kaya dengan tradisi. Selain Gebug Ende, masih ada tradisi Nyakan Diwang, Megebeg-Gebegan, Megoak-Goakan, Sapi Grumbungan, Ngusaba Bukakak, Ngoncang, dan Ngamuk-Amukan (perang api). Tradisi ini banyak tumbuh subur di beberapa desa tua, seperti Sembiran, Cempaga, Tigawasa, dan Pedawa.

“Buleleng merupakan destinasi terbaik di Bali Utara. Ada beragam budaya yang hidup di dalamnya. Budaya ini menjadi tradisi turun temurun yang luar biasa. Silakan datang ke Buleleng dan nikmati beragam atraksi budaya yang disajikan. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di sini juga luar biasa bagusnya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

3 jam lalu

Adhyaksa International Run 2024, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali,. Sabtu 27 April 2024. Dok. Istinewa
AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali


KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim
KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung


BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

3 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

4 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan senam yoga. shutterstock.com
Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.


Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

5 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.


Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

5 hari lalu

Wisatawan mengikuti ritual melukat atau pembersihan diri di Taman Beji Griya Waterfall, Desa Punggul, Badung, Bali, Kamis 5 Januari 2023. Ritual melukat di objek wisata religi tersebut untuk membersihkan diri dan pikiran secara spiritual dari hal-hal negatif. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

Bali memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul.


Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

7 hari lalu

Kapal kajang terparkir di Sungai Mahat Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra barat. Kapal ini disiapkan untuk perhelatan Alek Bakajang pada 13-17 April 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.


Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

8 hari lalu

Pengunjung bersantai di salah satu pantai di Nusa Dua, Bali, pada libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

9 hari lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival