TEMPO.CO, Jakarta - Sumatera Selatan mempunyai potensi untuk mengembangkan wisata religi apalagi saat ini sudah ada yang diburu wisatawan untuk jenis wisata ini seperti kompleks Bayt Al Quran raksasa Al Akbar di Palembang, juga ada Kampung Al Munawar. Selain itu juga di Palembang bisa ditemukan juga masjid dengan nilai sejarah peninggalan kiai ternama.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga pun menyatakan akan terus menambah paket wisata religi dalam kaitan meningkatkan pariwisata Sumatera Selatan. "Dalam Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah (PDJMD) sudah dicantumkan mengenai penambahan paket religi ini," kata Irene seperti dikutip dari Antara.
"Wisata makam yang sudah ada di Sumatera Selatan juga akan terus dikembangkan lagi untuk lebih menarik wisatawan,"ucapnya. Di Palembang, ada Makam Bukit Siguntang yang berkaitan erat dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya.Ada juga Makam Ratu Bagus Kuning. Setidaknya untuk saat ini ada 4 tujuan wisata religi yang menarik.
1. Bayt Al Quran Al Akbar
Berada di kawasan seluas 5000 hektare, wisata bisa meresapi kaligrafi ayat-ayat suci pada di Soak Bujang, Kecamatan Gandus, Palembang. Tepatnya di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah di Jalan M Amin Fauzi. Untaian ayat suci tersebut dipajang di gedung berlantai lima tersebut. Panjangnya mencapai 177 centimeter dengan lebar 140 cm, diukir pada media kayu tembesu dengan ketebalan 2,5 cm. Dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2018 yang digelar 22 November lalu, Al Quran Al Akbar meraih juara pertama untuk kategori Wisata Halal Terpopuler.
Sejumlah warga beraktivitas di Kampung Arab 12 Ulu Palembang, 6 Maret 2016. Kampung Arab yang terletak di pinggiran Sungai Musi menjadi salah satu spot menarik untuk menyaksikan fenomena Alam Gerhana Matahari Total. ANTARA/Yahana Sulam
2. Kampung Al Munawar
Lebih dikenal sebagai kampung Arab di Palembang. Lokasinya di Lorong Al- Munawar No.13, 13 Ulu, Palembang. Salah satu sisi dari kampung ini adalah tepian Sungai Musi. Nama kampung diambil dari nama seorang sesepuh yakni Habib Hasan Abdurrahman Al-Munawwar. Kampung yang berusia sekitar 250 tahun ini kini tampil telah tertata setelah ditetapkan sebagai objek wisata. Rumah-rumah lama pun dipulas dengan warna menarik dan kampung pun bersih. Bila ada keriaan akan ada adanya atraksi musik gambus, dan juga kulinernya yang berbeda. Nikmari pula suasana perkampungannya juga membuat Anda menjelajah di daerah yang berbeda selama di Palembang. Bagi yang senang swafoto, banyak spot yang instagrammable di sini. Dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2018 yang diumumkan 22 November 2018, kampung ini meraih peringkat pertama untuk kategori Kampung Adat Terpopuler.
3. Masjid Kiai Marogan
Masih di seputar Sungai Musi, ada juga masjid yang memiliki kiai ternama, adalah Kiai Marogan. Kiai ini bernama asli Masagus Abdul Hamid bin Mahmud, dikenal dengan nama khusus karena dari lahir dan besar di Muara Ogan. Sedangkan masjidnya didirikan sejak 1870. Pintu utama menghadap Jalan Ingklaring, Kertapati, Palembang. Tapi ada sisi masjid yang memanjang di tepian Sungai Musi. Banyak kisah menarik dari kiai yang juga saudagar kaya ini.
Baca Juga: 3 Pilihan Kuliner Pasar 26 Ilir Palembang untuk Tamu Asian Games
4. Masjid Cheng Ho
Berada di Jakabaring, Palembang, sesungguhnya bukan masjid lawas tapi dibangun untuk mengingatkan Laksamana Cheng Ho pernah menginjakkan kaki di Palembang. Selesai dibangun pada 2006, masjid yang didirikan oleh Perkumpulan Islam Tionghoa Indonesia ini bernama asli Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang. Arsitekturnya memadukan unsur Cina, Melayu dan nusantara. Dua menaranya mirip dengan bentuk pagoda, dan banyak menggunakan warna merah.