TEMPO.CO, Jakarta - Kastil Himeji di Kota Himeji, Prefektur Hyogo termasuk objek wisata yang paling banyak diburu wisatawan saat berlibur ke Jepang. Salah satu kota terdekat adalah Kobe, dari Kobe dengan kendaraan roda empat bisa dicapai dalam satu jam. Stasiun kereta api juga bisa ditemukan tak jauh dari istana ini, yakni Sanyo-Himeji Station.
Di kastil yang berdiri pada abad ke-17 ini sangat mudah menemukan kerumunan turis, apalagi di musim panas. Area parkir penuh dengan bus-bus dengan penumpang dari berbagai negara. Karena itulah sebaiknya datang di pagi hari, tepat kastil dibuka untuk wisatawan, yakni pukul 09.00. Agar bisa menikmati keindahan kastil dengan ciri khas warna putih itu dengan tenang.
Kastil Himeji merupakan salah satu kastil terbesar di Jepang, yakni terdiri dari 83 bangunan ini, dengan luas total termasuk taman sekitar 233 hektare. Namun, dengan area yang luas kerumunan turis bisa ditemukan di mana-mana. Istana ini menjadi objek yang pertama di Jepang yang tercatat oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 1993.
Harga tiket masuk per orang dibanderol 1.040 yen. Dan perlu waktu dua jam bila ingin benar-benar mencermati sekaligus meresapi suasana klasik klasik ini. Bila mempunyai waktu terbatas, setidaknya sediakan waktu satu jam.
Baca Juga:
Mengenang Masa Edo di Kurashiki Bikan Jepang
Suguhan Dramatis Great Seto Bridge dari Gunung Washuzan Okayama
Istana yang dulu bernama Shirasagi-jo (White Heron Castle) ini berada di puncak bukit Himemaya. Pantas saja, selepas dari pintu masuk sudah terlihat menonjol. Sebelum masuk kastil, setiap pengunjung diberi kantong untuk tempat sepatu. Masuk bagian dalam harus tanpa alas, dan bangunan terbuat dari kayu, termasuk lantainya.
Saat Perang Dunia II, memang selamat dari serangan bom Amerika Serikat yang menghancurkan sebagian besar kota ini. Bahkan terhindar dari kerusakan karena gempa dan peperangan lain. Saya melihat kayu-kayu berukuran besar dan kokoh yang menjadi bagian utama bangunan seperti halnya pada gerbang-gerbangnya. Diameternya sekitar 90 sentimeter, diambil dari satu pohon utuh.
Istana terdiri dari 4 lantai, tibalah saya di bagian tertinggi, di mana bisa terlihat kota Himeji dari ketinggian. Dari sini juga melihat bagian istana yang lain. Dari sini pengawal kerajaan pun bisa mengawasi setiap gerakan di seputar istana.
Pintu keluar dari Himeji Castle yang terletak di Kota Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Terlihat dindingnya berupa batu besar yang sebenarnya merupakan batu untuk makam. TEMPO/Rita Nariswari
Keluar dari istana, saya menemukan dinding dari batuan besar yang juga berfungsi sebagai benteng. Menurut pemandu setempat, batuan yang digunakan sebenarnya merupakan batuan untuk makam-makam. Terutama yang berukuran besar. Tepat di bagian belakang bisa ditemukan sebuah kolam di depan benteng dari batu tersebut. Di masa lalu, biasanya para penerobos benteng istana atau musuh akan dilemparkan ke kolam tersebut.
Di halaman di depan istana juga bisa ditemukan sebuah lubang yang berfungsi sebagai tempat kurungan para penjahat. Istana dibuka untuk publik pada pukul 09.00-16.00 waktu setempat. Sesungguhnya istana yang awalnya dibangun pada 1333 ini merupakan benteng pertahanan dan baru dua abad kemudian diperluas hingga menjadi istana dengan taman-taman di sekelilingnya, seperti terlihat sekarang. Kastil ini juga menjadi latar untuk beberapa film, di antara film lama Bond yang berjudul You Only Live Twice dan serial Shogun.