3. Phad thai
Phad Thai atau sayur tumis di Thailand menjadi penganan lazim untuk makan siang atau makan malam. Keberadaannya barangkali seperti urap atau pecel bila di Indonesia. Phad Thai biasa dimasak dengan mi.
Mi yang dipakai mirip dengan kwetiau. Hanya, lebih kecil, pipih, dan sangat lembut. Sekilas, rasa Phad Thai mirip dengan kwetiau goreng. Namun aromanya lebih sedap dan segar karena sayurannya lebih banyak. Sedangkan rasanya pas, tidak terlalu manis dan asin.
Phad Thai bisa ditemukan di kawasan Khao San Road dengan porsi kecil-kecil. Bila ingin versi besar, datanglah ke mal di kawasan MBK shopping center. Harga per porsi berkisar 50 baht atau Rp 25 ribuan.
4. Thai tea
Thai tea naik daun dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Di beberapa mal bahkan dibuka kedai franchise langsung dari Thailand. Thai tea memang menjadi minuman khas negeri gajah putih itu. Di negara aslinya, thai tea dijual layaknya es teh.
Ya, thai tea memang minuman merakyat. Meski begitu, kualitas rasanya tak perlu diragukan. Tehnya berasal dari teh hitam dengan kualitas terbaik. Sedangkan susu sebagai campurannya merupakan susu dengan merek terpilih. Thai tea di Bangkok menyenangkan karena akan dibungkus dengan plastik putih mirip kresek. Harga paling mahal pun 40 baht atau Rp 18 ribuan.
5. Sate daging goreng
Aneka tempura dan sate daging goreng dijual di jalan-jalan kawasan Bangkok, Thailand. Daging yang digunakan pun bukan sembarang daging. Ada daging ayam dan seafood. Ada juga daging babi buat yang bisa mengkonsumsi makanan tak halal.
Tiap tusuk dijual sangat murah. Untuk sate raksasa, harganya hanya 20 baht atau Rp 9.000. Sedangkan ukuran biasa dibanderol 10 baht atau Rp 4.300-4.500. Kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi karena minyak yang digunakan untuk menggorengnya benar-benar bening. Sate-satean bisa ditemukan di kawasan wisata, di pasar-pasar tradisional, atau di kawasan backpacker Khao San Road.