TEMPO.CO, Jakarta - Biaya yang mahal untuk traveling ke luar negeri kerap menjadi momok yang menakutkan bagi para backpacker. Namun seiring dengan perkembangan tren pelancong dengan bujet minim alias budget traveler, aktivitas berlibur makin murah.
Mencuatnya budget traveler yang menjamur pada awal 2000-an di Asia, termasuk Indonesia, membuat sejumlah negara bergiat menyediakan fasilitas hotel sampai penerbangan murah. Penerbangan murah disediakan oleh maskapai low cost carrier. Sementara itu, hotel murah dibuka dengan konsep hostel atau dormitory.
Baca Juga:
Salah satu destinasi menarik bagi para budget traveler adalah Bangkok, Thailand. Kota itu memiliki fasilitas yang komplet buat para backpacker, mulai destinasi hingga akomodasi dan transportasinya. Bagi orang Indonesia, biaya traveling ke Bangkok tidak terlalu mahal.
Tempo sempat menjajal backpacker ke ibu kota di negara gajah putih itu pada 12 hingga 15 Agustus lalu. Bujet yang dikeluarkan untuk tiket pesawat, makan, penginapan, hingga oleh-oleh pun tak lebih dari Rp 3 jutaan. Bagaimana caranya? Berikut ini tipnya.
1. Memilih waktu traveling
Faktor yang paling mempengaruhi bujet traveling adalah waktu berkunjung. Meski di Bangkok tak ada low season dan high season, pada bulan-bulan tertentu, kota ini mengalami masa kunjungan dengan angka turis cenderung rendah. Biasanya, bulan-bulan dengan angka kunjungan rendah terjadi pada Juni hingga September.
Cuaca pada bulan-bulan tersebut cukup fluktuatif di Bangkok. Sebab, sedang berlangsung musim hujan. Memilih bulan Juli atau Agustus rasanya tepat. Sebab, harga tiket pesawat berada di ambang batas rendah. Sedangkan intensitas hujannya belum terlalu tinggi karena puncak musim basah akan terjadi pada September.
2. Memilih maskapai penerbangan
Pesawat murah sudah tersedia untuk penerbangan Jakarta-Bangkok dan sebaliknya. Beberapa maskapai itu di antaranya AirAsia, Scoot, Thai Lion, dan Jet Star. Maskapai penerbangan murah akan mendarat di low cost carrier terminal (LCCT) Bandara Internasional Don Mueang. Harga untuk pergi-pulang berkisar Rp 1,6 juta untuk bujet paling murah.
Sedangkan maskapai yang mendarat di Svarnabhumi umumnya adalah jenis premium. Namun, ada beberapa tiket premium seperti Malaysia Airlines yang kerap menggelar harga spesial. Misalnya Rp 1,8 juta untuk pergi-pulang. Risikonya, penerbangan akan transit lebih dulu di Kuala Lumpur. Adapun tiket harus dipesan minimal 3 bulan sebelumnya supaya memperoleh harga terendah.
3. Transportasi dari bandara
Dari bandara, pelancong cukup memilih naik bus atau kereta. Tempo mendarat di Svarnabhumi dan memilih mode airplane rail link dengan bujet 60 baht. Bila dikonversi ke rupiah, tak sampai Rp 30 ribu atau hanya Rp 26 ribuan. Rail link akan beroperasi sampai pukul 21.00 waktu setempat dan bakal berhenti di Phaya Thai, di pusat kota. Bisa juga naik bus S1 turun langsung di kawasan Khao San Road dengan bujet yang sama, yakni 60 baht.