Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Sarapan yang Halal dan Murah di Khao San Road Bangkok

image-gnews
Mango sticky rice di Khao San Road, Bangkok, Thailand, yang hits di Indonesia. Tempo/Francisca Christy Rosana
Mango sticky rice di Khao San Road, Bangkok, Thailand, yang hits di Indonesia. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Aktivitas wisata di Khao San Road, Bangkok, Thailand, tak pernah berhenti barang sedetik. Bila malam hari kawasan permukiman backpacker itu gegap-gempita dengan pasar malam dan bar-bar murah, pada pagi hari, tempat ini menjadi sentra para turis menikmati kuliner sarapan.

Makan pagi di Khao San Road menjadi otentik karena kuliner ang dijajakan umumnya bernuansa khas kuliner negeri gajah putih. Tom yam, path thai, dan jajanan berbau Thailand lainnya dengan gampang bisa ditemukan di gang-gang permukiman atau tempat turis menginap.

Namun bagi pelancong khusus, berkembara lidah di kawasan itu tak bisa sembarangan. Sebab, rata-rata pedagang menjajakan makanan tidak halal, baik daging maupun campuran bumbu dan kuahnya. Meski demikian, bukan berarti turis khusus, terlebih yang muslim, tak bisa mencicipi penganan khas Thailand.

Negeri dengan komoditas pertanian terbaik itu memiliki menu makanan sehari-hari yang sarat akan buah. Bahkan, nasi campur buah. Salah satunya mango sticky rice atau mangga dan beras manis. Makanan ini belakangan hits diadopsi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.

Mango sticky rice seakan menjadi penganan lazim untuk penduduk lokal. Apalagi buat sarapan. Keberadaannya bisa dengan mudah ditemukan di kedai-kedai kecil pinggir jalan di Khaosand Road. Khususnya di kawasan hostel. Salah satu warung yang menjajakannya adalah Keauw Restaurant. Restoran itu buka pagi-pagi dan pelancong biasanya sarapan di sana sebelum melanjutkan penjelajahan di Bangkok.

Soal rasa, mango sticky rice beda dengan yang dijual di negara lain, terlebih di Indonesia. Tempo sempat menjajalnya pada Rabu, 15 Agustus 2018 di kedai itu. Salah satu turis Indonesia yang ditemui di sana mengatakan memiliki pengalaman menarik setelah menjajal mango sticky rice yang asli dari negara asalnya.
"Nasinya beda, enggak kayak di Indonesia," kata Anela Aini, 25 tahun.Thai tea, es teh unik khas Thailand yang bisa ditemui di Bangok. Tempo/Francisca Christy Rosana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang, saat mencicipi penganan tersebut, lidah akan dimanjakan dengan rasa manis dobel yang berasal dari mangga dan nasi Thailand. Ya, nasi yang digunakan ini khusus. Rasanya mirip ketan, namun bulirannya lebih besar.

Mango sticky rice ini dihidangkan dalam porsi yang besar: nasi besar, mangga pun tak kalah besar. Pada bagian permukaannya ditaburi dengan krim kelapa sehingga terasa gurih. Buah yang berserat ditambah nasi dengan karbohidrat tinggi membikin perut seketika kenyang. Bila tak kuat, satu menu ini bisa disantap untuk dua orang.

Satu porsi mango sticky rice dihargai 90 bath atau setara dengan Rp 38 ribu. Cukup murah untuk penganan original dengan porsi yang mengenyangkan dan kualitas rasa yang tak diragukan.

Untuk melengkapi keunikan makan pagi di Khao San Road, turis bisa menjajal Thai tea atau teh tarik khas Thailand. Spesialnya, teh ini akan ditempatkan dalam wadah plastik putih atau kresek. Rasa tehnya sangat khas, apalagi dicampur susu putih yang gurih Porsinya pun lewah. Seporsi Thai tea ini dijual cukup murah. Harganya berkisar 20 bath atau sekitar Rp 8.500.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

5 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

9 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

23 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

24 hari lalu

Restoran Sezanne Tokyo. Instagram/Sezannetokyo
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.