Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Es Dawet Bubur, Kuliner Menyegarkan dari Gunungkidul

image-gnews
Sajian bubur empat macam yang melengkapi es dawet di warung milik Rosalia, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tempo/Francisca Christy Rosana
Sajian bubur empat macam yang melengkapi es dawet di warung milik Rosalia, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyaakarta - Es dawet dan bubur hangat di sejumlah daerah umumnya merupakan santapan terpisah. Bubur menjadi pengganti makanan utama dan dawet berlaku sebagai sajian penutupnya. Namun di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, kuliner ini tampir beda.

Bubur dan dawet di daerah tersebut menjadi penganan yang akan disantap bersamaan. Bagaimana rasa kuliner khas Gunungkidul ini?

Sajian unik dan khas ini kerap dijuluki dawet bubur. Ada juga yang menyebutnya es dawet atau es dawet bubur. Ini tentu lain dengan es dawet di Banjarnegara yang berisi cendol dan santan, juga dawet di Magelang yang berisi cendol dan ketan. Es dawet di Gunungkidul adalah paduan empat macam bubur. 

Salah satu pembuatnya, Rosalia, yang akrab disapa Eyang Rosalia, mengatakan es dawet bubur merupakan minuman favorit warga Gunungkidul untuk melepas dahaga. “Biasanya diminum kalau lagi santai-santai atau saat cuaca panas,” ujar Rosalia yang ditemui di warungnya, seberang pertigaan Pasar Ayam, Wonosari, Gunungkidul, akhir Juni lalu. Eyang Rosalia sedang meracik dawet bubur di warungnya, seberang pertigaan Pasar Ayam Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.Tempo/Francisca Christy Rosana

Dawet ini akan dihidangkan dengan empat macam jenis bubur manis. Ada bubur sumsum, bubur candil, bubur mutiara, dan bubur ngangrang. Bubur ngangrang adalah bubur yang terbuat dari ketan. Sedangkan bubur mutiara berbahan dasar mutiara.

“Kalau bubur sumsum ya terbuat dari tepung beras biasa. Nah, bubur candil ini yang paling manis, warnanya cokelat,” ujar Rosalia. Bubur candil terbuat dari tepung beras yang diberi campuran gula Jawa. Dinamakan candil karena memiliki tekstur bulat dan kenyal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengunjung bisa memilih keempat bubur tersebut dipadu menjadi satu atau dimakan terpisah. “Dalam satu mangkuk, terserah pembeli mau mencampur buburnya atau memilih salah satu saja,” kata Rosalia.

Bila yang tak terlalu suka manis, memilih bubur sumsum saja merupakan opsi yang tepat. Karena, setelah dicampur dengan dawet dan santan, rasa es tersebut tak akan terlampau manis. Bahkan cenderung gurih.

Lain halnya buat yang suka manis legit. Memilih bubur cenil mungkin akan lebih tepat. Sebab, bubur itu pada dasarnya sudah terbuat dari gula Jawa. Bila ditambah gula dawet dan santan, rasanya akan bertambah manis. Adapun mutiara dan ngangrang memiliki rasa yang lebih netral. 

Rasa bubur ini, bila diminum dengan dawet, akan terasa unik. Ada perpaduan dingin dari es dan hangat dari bubur. Semangkuk dawet bubur dibanderol Rp 4.000. Cukup murah di kantong para backpacker.

Artikel lain: Agenda Wisata Juli: Dari Snap Mor Biak ke Musik Sufi Majalengka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

9 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

10 hari lalu

Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Gunungkidul berhasil menyelamatkan wisatawan asal Sragen yang terseret arus balik di Pantai Drini Gunungkidul Senin 15 April 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

13 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


Warga Aceh Barat Daya Lebaran 11 April 2024, Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul 5 April 2024

14 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Warga Aceh Barat Daya Lebaran 11 April 2024, Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul 5 April 2024

Warga di Kabupaten Aceh Barat Daya rayakan lebaran Kamis, 11 April 2024. Sebelumnya, jemaah Masjid Aolia Gunungkidul berlebaran pada 5 April 2024.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

19 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul Rayakan Idulfitri Hari ini, Imam dan Jemaah: Tak Ada Kendala

20 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul merayakan Lebaran Idul Fitri hari ini, Jumat 5 April 2024. Dok.istimewa
Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul Rayakan Idulfitri Hari ini, Imam dan Jemaah: Tak Ada Kendala

Jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul merayakan Idulfitri lebih cepat dari hari penetapan pemerintah.