TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah resmi diakui menjadi anggota geopark dunia. Pengakuan ini diumumkan dalam sidang UNESCO Executive Board yang dilangsungkan di Paris, Prancis, Kamis, 12 April.
Berkenaan dengan pengakuan resmi tersebut, Gunung Rinjani akan menjadi tuan rumah Asia-Pacific Geopark Network Symposium pada 2019. Artinya, sejumlah orang dari berbagai negara akan datang ke Lombok untuk menyaksikan keunikan gunung yang kesohor dengan spot tujuh puncak penyesalannya itu.
Baca juga: UNESCO Tetapkan Gunung Rinjani Sebagai Geopark Dunia
Sebelum atau setelah mengunjungi Gunung Rinjani, wisatawan juga dapat menyambangi beberapa tempat wisata lain di Lombok. Lokasinya tak terlalu jauh dari kawasan Gunung Rinjani. Panoramanya pun tak kalah menarik.
Berikut ini sejumlah obyek wisata di sekitar Gunung Rinjani yang dihimpun Tempo.
1. Desa Sembalun
Sembalun adalah nama desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur. Seperti sebuah perkampungan di atas awan, Sembalun tampak selalu berkabut. Hawa dingin juga memeluk sesampainya wisatawan di desa itu.
Layaknya desa-desa di kaki gunung lain, Sembalun seperti sebuah basin alias cekungan yang dikelilingi pegunungan berlapis. Di Sembalun, wisatawan bisa menyaksikan matahari terbit dan tenggelam di balik barisan pegunungan. Kalau pagi, Gunung Rinjani juga jelas terlihat.
Menuju Sembalun, wisatawan akan menemukan jalur bernama Pusuk Sembalun. Pusuk Sembalun seperti gardu pandang yang letaknya di atas bukit. Dari Pusuk Sembalun, pelancong dapat menyaksikan Desa Sembalun dari ketinggian. Di sana juga terdapat beberapa warung-warung sederhana yang menjajakan kopi dan gorengan.
Desa Sembalun berjarak 12 kilometer (km) dari Sembalun Lawang alias pintu masuk Gunung Rinjani. Sedangkan dari Kota Mataram, jaraknya berkisar 90 km.
2. Bukit Selong
Bukit Selong adalah sebuah bukit yang terletak di Desa Sembalun. Tepatnya di Sembalun Lawang, pintu masuk menuju kawasan Gunung Rinjani. Jaraknya 90 km dari Kota Mataram.
Dari atas Bukit Selong, wisatawan dapat menyaksikan berpetak-petak sawah yang dikelilingi pegunungan. Menariknya, sawah-sawah itu membiaskan rona warna-warni. Bukit Selong belakangan menjadi spot favorit untuk berswafoto para turis.
3. Desa Sade, Desa Adat Sasak
Seorang perempuan berusia 19 tahun sedang memintal benang di depan bale tani, Desa Adat Sade, Lombok Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Desa Adat Sasak di Sade, Lombok Tengah, bisa Anda kunjungi sekejap setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Lombok, sebelum menuju Gunung Rinjani. Desa ini lokasinya tak sampai 2 km dari bandara dan bisa ditempuh lebih-kurang 10 menit menggunakan kendaraan.
Di Desa Sade, wisatawan akan menjumpai kehidupan asli suku Sasak. Mereka hidup dalam sebuah permukiman dengan rumah yang seragam. Pelancong bisa mengunjungi rumah mereka yang bentuknya berundak-undak antara satu rumah dan rumah lain.
Uniknya, lantai rumah itu terbuat dari kotoran sapi. Di beranda rumah, mesin-mesin pemintal benang manual dan pembuat tenun terpampang. Sehari-hari, para perempuan di sana melakukan aktivitas membuat kain tenun. Wisatawan bisa belajar langsung sekaligus berbelanja kain tersebut sebagai oleh-oleh.