TEMPO.CO, Blangpidie - Para penyelam membangun dan memasang empat "apartemen" ikan di dasar laut Pulau Gosong, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Apartemen itu berfungsi sebagai hunian bagi anak ikan yang baru menetas.
Salah seorang penyelam yang tergabung dalam organisasi Pusong Diving Club (PDC), Iptu Rizal Firmansyah, mengatakan apartemen alias terumbu karang buatan tersebut terbuat dari pipa paralon 3 inci. Pipa-pipa itu kemudian dirakit menjadi sebuah kerangka berukuran 2 x 3 meter dan dibenamkan di perairan. “Itu untuk menggantikan terumbu karang yang telah rusak,” kata Rizal di Blangpide, Rabu, 11 April 2018.
Jadi di sanalah nantinya ikan bertelur dan berkembang biak. "Tujuan utama kami adalah membantu meningkatkan kesejahteraan para nelayan kecil. Mereka yang menggunakan perahu bermesin robin selama ini mencari ikan sangat jauh sekali, hingga mencapai 10 mil dari daratan."
Salah seorang nelayan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI), Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Darwis Ibrahim, membenarkan hal itu. Dia mengatakan nelayan selama ini terpaksa harus berlayar hingga 10 mil demi mendapatkan ikan.
"Sekarang ikan sudah berkurang di dekat pantai. Penyebabnya, terumbu karang banyak yang rusak," katanya.
Dikatakan 20 tahun lalu aktivitas penangkapan ikan menggunakan bom marak terjadi di perairan laut. Pelakunya rata-rata nelayan dari luar negeri yang mencuri ikan dengan merusak terumbu karang.
Selain itu, ulah masyarakat setempat yang menangkap ikan menggunakan pukat trawl ikut merusak. Ditambah kelakuan para penyelam yang menangkap udang lobster dengan potasium.
Kini, dengan terumbu karang buatan itu, diperkirakan ikan-ikan di dekat pantai akan semakin banyak. Rizal mengatakan kegiatan memasang apartemen ikan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-16 Kabupaten Aceh Barat Daya.
ANTARA
Artikel lain: Kreco, Sarapan Keong Kecil Khas Warga Tepi Danau Klakah Lumajang