Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Rayakan Kawalu, Wisata Badui Ditutup Sementara

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perajin tenun Badui. (ANTARA News)
Ilustrasi perajin tenun Badui. (ANTARA News)
Iklan

TEMPO.CO, Lebak - Perayaan Kawalu bulan ketiga di kawasan permukiman masyarakat Badui di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, ramai dirayakan warga bersama anggota keluarganya.

"Semua warga Badui berkumpul bersama anggota keluarga dan meninggalkan garapan pertanian ladang," kata Santa, 45 tahun, warga Badui yang tinggal di Kampung Cipiit, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.

Baca juga: Tradisi Kawalu dan Kearifan Berladang Suku Badui

Perayaan ritual Kawalu yang memasuki bulan ketiga ini penuh khidmat. Masyarakat Badui berharap diberi kesejahteraan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Saat ini, musim panen padi huma relatif bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kemungkinan produksi padi huma meningkat karena tidak terserang hama ataupun penyakit tanaman.

Bagi masyarakat Badui, merayakan Kawalu merupakan kewajiban sehingga areal pertanian ladang huma ditinggalkan untuk berkumpul bersama anggota keluarga.

"Kami senang bisa bertemu dengan saudara, kerabat, dan tetangga untuk merayakan Kawalu," kata Santa sebagai Badui Penamping (Badui Luar).

Santa mengatakan, setiap perayaan Kawalu, masyarakat Badui harus meninggalkan areal pertanian ladang yang tersebar di sekitar kawasan hutan di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Cirinten, Bojongmanik, Cileles, dan Gunungkencana.

Mereka bercocok tanam di areal perbukitan dan setiap musim panen harus membuka ladang di lahan baru.

Sedangkan tanaman palawija ataupun tanaman keras di lahan ladang lama dibiarkan karena tahun depan akan dijadikan lahan bercocok tanam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk perayaan Kawalu, kata dia, warga Badui berjalan kaki 10-40 kilometer dengan memikul hasil pertanian ladang, seperti padi huma, pisang, dan tanaman palawija lain.

Meski orang Badui Luar diperbolehkan naik kendaraan, mereka wajib berjalan kaki dengan membawa hasil bumi itu saat hendak merayakan Kawalu.

"Kami sendiri berjalan kaki dari ladang sampai rumah sepanjang 30 kilometer. Kami dilarang naik kendaraan jika akan merayakan Kawalu itu," katanya.

Warga Badui lain, Ayah Pulung, 65 tahun, mengatakan dirinya hari ini berkumpul bersama anak, istri, dan cucu untuk merayakan Kawalu bulan ketiga. "Kami berdoa semoga ke depan hasil pertanian huma padi dan tanaman lainnya bisa menghasilkan pendapatan ekonomi," ucapnya.

Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, untuk sementara, kawasan Badui Luar dan Badui Dalam selama Kawalu tertutup dari wisatawan. Masyarakat Badui saat ini sedang berkonsentrasi melakukan ritual Kawalu dengan anggota keluarga.

Jaro menjelaskan, selama melaksanakan ritual, masyarakat Badui akan mengenakan pakaian tradisional. Masyarakat Badui Luar mengenakan pakaian hitam-hitam serta lomar (ikat kepala) berwarna biru dan hitam. Sedangkan masyarakat Badui Dalam mengenakan pakaian putih-putih dan lomar berwarna putih.

"Kami juga berdoa semoga tahun politik 2018 dan 2019 berjalan lancar, aman, damai, dan kondusif," tuturnya.

Baca juga: Durian Badui Dijajakan di Jalan Cileles-Gunungkencana

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

8 Februari 2024

Warga menggotong pasien gigitan ular berbisa yang kondisinya parah di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk dirujuk ke RSUD Banten.ANTARA/Mansur
Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

Dua warga Badui korban gigitan ular berbisa ini sudah sepekan dengan kondisi cukup parah. Bagian tangan menghitam dan membusuk.


Berburu Durian di Perkampungan Badui Lebak sambil Menikmati Panorama Alam

21 November 2023

Wisatawan menikmati buah durian di kawasan permukiman Badui di Kabupaten Lebak, Banten dengan harga rata-rata Rp30 ribu per buah, Minggu (19/11/2023). ANTARA/Mansyur
Berburu Durian di Perkampungan Badui Lebak sambil Menikmati Panorama Alam

Pada musim buah durian, hampir semua rumah di permukiman Badui berdagang buah tersebut. Diperkirakan musim durian berlangsung sampai Januari 2024.


Badui Dalam Banyak Dikunjungi Pelajar selama Libur Sekolah

17 Juli 2023

Akses Badui Dalam melintasi hutan perbukitan dengan jalan setapak berbatu, Ahad, 7 Juli 2019. TEMPO | Anwar Siswadi
Badui Dalam Banyak Dikunjungi Pelajar selama Libur Sekolah

Meski melelahkan, para pelajar itu dapat memuaskan rasa penasaran mereka terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Badui Dalam.


Sejumlah Warga Badui Menjadi Korban Gigitan Ular Berbisa

6 Februari 2023

Penggemar ular dari komunitas DPO mencoba menghindari gigitan seekor ular berbisa di Cibeunying Park, Bandung, Jawa Barat, 16 November 2014. Atraksi ini menjadi hiburan sekaligus edukasi tentang penanganan terhadap ular berbisa. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah Warga Badui Menjadi Korban Gigitan Ular Berbisa

Sahabat Relawan Indonesia mencatat jumlah warga Badui korban gigitan ular berbisa melonjak selama satu bulan terakhir.


Perjuangan Dewi Mengajar Suku Badui, dari Diusir hingga Jalan Kaki Puluhan Kilometer

22 November 2022

Ai Dewi, guru keliling Suku Badui. Foto: dok. Istimewa
Perjuangan Dewi Mengajar Suku Badui, dari Diusir hingga Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Dewi, guru madrasah rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk mengajar anak-anak suku Badui.


Musim Panen Durian di Badui, Pedagang Bisa Raup Keuntungan hingga Rp5 Juta

21 September 2022

Seorang bocah Badui memanggul durian dari pemukiman Baduy untuk mengantarkan durian wisatawan untuk dibawa ke kendaraan yang diparkirkan di Terminal Ciboleger. ANTARA/Mansur
Musim Panen Durian di Badui, Pedagang Bisa Raup Keuntungan hingga Rp5 Juta

Pedagang durian setiap akhir pekan bisa meraup keuntungan antara Rp1 juta sampai Rp1, 5 juta, namun hari-hari biasanya Rp500 ribu.


Sebulan, Sedikitnya 7 Warga Badui Meninggal Diduga Karena Campak

21 September 2022

Seorang balita di Kampung Cisadane, permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengalami demam dan bintik-bintik merah saat dilakukan pelacakan kasus campak. ANTARA/Mansur
Sebulan, Sedikitnya 7 Warga Badui Meninggal Diduga Karena Campak

Tracing kontak erat kasus positif campak belum mencapai seluruh kampung di Badui.


Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

7 Mei 2022

Masyarakat Badui Dalam melaksanakan tradisi Seba dengan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan pejabat lainnya, Jumat, 6 Mei 2022. Foto: Antara/Mansur
Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

Masyarakat Badui Dalam berjalan kaki sejauh 160 kilometer untuk silaturahmi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan pejabat lain dalam tradisi Seba


Cara Unik Sapaan di Belahan Dunia: Angkat Alis, Gosok Hidung, Remas Jempol

17 November 2021

Pangeran Harry bersalaman 'hongi' ala suku Maori saat bertemu Ngati Ranana Maori dalam penerimaan Tim Selandia Baru Invictus di kedutaan Selandia Baru di London, Inggris, 8 September 2014. (Chris Jackson/Getty Images)
Cara Unik Sapaan di Belahan Dunia: Angkat Alis, Gosok Hidung, Remas Jempol

Bentuk sapaan di tiap negara bisa berbeda dan tampak unik, mulai angkat alis, menggosok hidung, julur lidah dan meremas jempol.


Omzet Pedagang Makanan di Lebak Meningkat Dua Pekan Ini

31 Oktober 2021

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Omzet Pedagang Makanan di Lebak Meningkat Dua Pekan Ini

Naiknya omzet pedagang makanan itu karena kasus pandemi di Kabupaten Lebak menurun drastis.