Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Destinasi Gunung Api Purba Nglanggeran Bangun Area Parkir Jumbo

image-gnews
Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta membeli lahan di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Lahan seluas 6.000 meter persegi itu akan dipersiapkan untuk membangun areal parkir bagi kendaraan wisatawan yang kunjungannya terus meningkat ke destinasi tersebut selama tiga tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Alam di Desa Wisata Nglanggeran

“Tahun ini kami sudah membeli lahan itu dan tahun depan sudah dibangun areal parkir,” ujar Sekreatris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hari Sukmono, Selasa, 20 Maret 2018.

Data Dinas Pariwisata Gunungkidul, kunjungan wisatawan ke Nglanggeran tahun 2017 mencapai 180 ribu orang.

Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung api purba yang terbentuk jutaan lalu, yang batuannya terdiri dari elemen dari karst atau batu kapur. Di lokasi ini terdapat sedikitnya tiga destinasi menarik.

Seperti puncak gunung yang disebut Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut yang biasa menjadi tempat melihat matahari terbit. Lalu ada juga Embung Kebun Buah Nglanggeran yang biasa dipakai untuk mengairi kebun durian dan kelengkeng di bawahnya. Serta Air Terjun Kedung Kandang yang berada di bagian selatan.

Hari menuturkan, penyediaan lahan parkir luas bagi wisata Gunung Api Nglanggeran ini sebagai bagian program menghidupkan zona wisata bagian utara dan tengah Gunungkidul yang saat ini masih kalah pamor dengan zona pesisir selatan. Meski wisata bagian utara dan tengah sebagian telah mulai ramai dikunjungi wisatawan seperti Gua Pindul dan Kalisuci.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kunjungan wisatawan di sisi selatan seperti pantai masih 80 persen, sedangkan di utara dan tengah hanya 20 persen dari total jumlah wisawatan yang masuk tiap tahun,” ujarnya.

Hari menuturkan, selain Gunung Api Nglanggeran, Pemerintah Gunungkidul tahun ini juga membenahi sejumlah sarana destinasi bagian utara yang memanjang hingga area Gunung Gambar.

Untuk Gunung Gambar sendiri akan dibidik menjadi wisata religi dan saat ini pemerintah telah menyiapkan Detail Engineering Desain (DED).

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta menuturkan pengembangan pariwisata di kabupaten wilayah DIY akan didukung penuh pemerintah provinsi guna menyambut beroperasinya bandara baru Kulon Progo.

“Tak hanya Nglanggeran Kulon Progo yang bersiap, namun kabupaten-kota juga perlu menata diri, provinsi mendukung penuh untuk pengembangan di wilayah kabupaten ini,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Artikel Lain: 7 Desa Wisata Top untuk Mengisi Liburan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

45 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

49 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

53 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.