TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di Yogyakarta tahun ini dijanjikan bakal lebih semarak.
“Peringatan kali ini lebih banyak kegiatan yang digelar untuk warga dan wisatawan,” ujar S. Sudjono, Ketua Badan Pengurus Paguyuban Wehrkreis (Daerah Perlawanan) Yogyakarta yang juga Ketua Panitia Peringatan SO 1 Maret, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca Juga:
Baca juga: Rasa Eropa di Kampung Prawirotaman Yogyakarta
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan SO 1 Maret kali ini digelar lebih lama, dari 27 Februari sampai 6 Maret 2018. “Ada aksi parade juang dan sosiodrama atau teaterikal yang menggunakan property menyerupai peristiwa asli,” ujar Sudjono.
Sudjono menuturkan dalam peringatan ini didatangkan unit tank tua berupa tank tempur berukuran kecil, yakni Tank Stuart buatan Amerika tahun 1943. Tank ini akan beraksi dalam teaterikal bertema kisah Serangan Oemoem 1 Maret 1949 yang melibatkan 200 peserta di pelataran Museum Benteng Vredeburg pada Minggu, 4 Maret 2018.
“Acara ini juga diramaikan aksi tembak dengan peluru-peluru hampa dari prajurit TNI, bukan sekedar mercon untuk menggambarkan situasi serangan saat itu,” kata Sudjono.
Usai teaterikal, digelar Parade Juang berupa karnaval kendaraan lapis baja yang melintasi Jalan Malioboro pada Minggu sore. Dalam karnaval itu, pengunjung Malioboro akan dihibur dengan iring-iringan berbagai tank seperti Tank AMX, Panser Anoa, hingga pasukan berkuda serta aksi drum band akademi militer.
Peringatan SO 1 Maret tahun ini dimulai dengan kerja bakti pada Selasa 27 Februari yang melibatkan 100-an warga dari Paguyuban Wehrkreis di monument Tetenger Serangan 1 Maret 1949 yang berlokasi Keben, Taman, Keraton Yogyakarta.
Kemudian malam tirakatan di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret di Titik Nol Kilometer Yogya pada Rabu 28 Februari 2018. “Untuk malam tirakatan ini kami mengundang sebanyak 500 orang, termasuk para pelaku sejarah SO 1 Maret hingga pelajar, TNI, dan Polri,” ucap Sudjono.
Pada malam tirakatan ini selain doa bersama untuk para pejuang SO 1 Maret, juga digelar pentas wayang dan keroncong kontemporer untuk pengunjung.
Sedangkan pada Kamis, 1 Maret 2018, bertepatan dengan hari peringatan Serangan Oemoem 1 Maret 2019, pada pagi hari digelar upacara bersama melibatkan 850 orang dari berbagai elemen dan mantan pejuang kemerdekaan di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Titik Nol Kilometer.
Upacara ini rencananya dipimpin langsung Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu. Usai upcara dilakukan ziarah bersama ke Taman Makan Pahlawan Kusumanegara Yogya dan tabur bunga.
Selain upacara dan ziarah, pada malam harinya juga digelar seminar bertema Implementasi Nilai-Nilai Patriotisme SO 1 Maret 1949 serta pagelaran music campursari di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
“Mulai 1-6 Maret 2018 juga digelar pameran dari tujuh museum di Indonesia tentang sejarah serangan umum di Benteng Vredeburg,” ujar Sudjono.
Simak artikel lainnya seputar wisata Yogyakarta di Tempo.co.
PRIBADI WICAKSONO
Artikel Lain: Sejarah Tumbuhnya Kampung Ketandan Menjadi Pecinan di Yogyakarta