Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bedanya Menyeruput Kopi di Kafe Ubud yang Artsy

image-gnews
Salah satu menu kopi susu di Seniman Coffee Ubud. Tempo/Francisca Christy Rosana
Salah satu menu kopi susu di Seniman Coffee Ubud. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUbud dan seni adalah dua hal yang konon tak terpisahkan. Secara turun-temurun, kota yang berlokasi di perut Pulau Dewata ini populer dengan sebutannya sebagai pusat kesenian.

Baca juga: Ngopi Asyik di Kedai Kopi Kota Tua

Sejumlah seniman kawakan pernah memutuskan menghabiskan waktunya untuk berkarya di Ubud. Sebutlah Antonio Blanco yang kini punya Museum Blanco di Ubud. Ada juga Rudolf Bonnet, pelukis berkebangsaan Belanda, yang mendirikan Golongan Pelukis Ubud pada 1950-an lalu.

Di semua banjar atau dusun, karya-karya perupa bisa ditemui di mana pun. Ide-ide seni dituangkan dalam medium yang kadang-kadang di luar dugaan. Semisal di kursi-kursi plastik, di tatakan minuman, atau di tempat penyangga atap.

Keunikan semacam ini salah satunya dapat ditemukan di kafe bernama Seniman Coffee yang berlokasi di Jalan Sriwedari Nomor 5, Ubud. Kafe yang salah satu pemiliknya adalah arsitek kopi, yang juga Q grader, Rodney Glick, tersebut lekat dengan konsep yang artsy.

Bangunan dua lantai kafe ini disulap seperti studionya para seniman. Bagian mula-mula yang paling mencolok adalah interior dan perabotannya.  Misalnya kursi.

Kursi yang dipakai di Seniman Coffee adalah kursi plastik yang acap ditemukan di warteg. Namun bagian bawahnya dilapisi kayu berbentuk melengkung sehingga menyerupai kursi goyang. Kursi ini punya sebutan khusus, yakni “the bar rocker”. Seorang barista sedang menyeduh kopi di Seniman Coffee, Ubud, Minggu, 11 Februari 2018. Tempo/FRancisca Christy Rosana

“Istriku kalau ke sini cuma pingin duduk di kursi goyangnya. Unik sih,” kata Priyo, salah satu pelanggan yang berdomisili di Kuta Selatan, saat ditemui pada Minggu, 11 Februari 2018.

Begitu juga dengan perlengkapan lainnya, seperti gelas air putih yang dibuat dari botol kaca bekas bir. Ada pula tatakan kopi yang didesain khusus dari kayu. Polanya mengikuti bentuk gelas kopi, sendok, dan garpu yang juga dirancang eksklusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melongok ke luar kafe itu, pengunjung akan dibuat terkejut dengan tiang penyangga atap yang terbikin dari sepeda ontel. Ada dua sepeda yang menghiasi sisi kanan dan kiri bagian kafe lantai dua.

Selain tempat yang artsy, kopi di Seniman Coffee pun unik. Setiap hari, ada lima kopi tester. Kopi itu akan dicampur dengan alkohol. Pencicipnya, menurut buku menu di kafe ini, dipilih oleh barista.

Bagi yang ingin meminum kopi beramai-ramai, tersedia kopi berukuran 600 mililiter. Share with your friends or drink it your self (bagi dengan teman-temanmu atau minumlah sendiri). Begitulah kalimat yang tertera khusus untuk menu ini.

Harga kopi-kopian di Seniman Coffee berkisar Rp 30-40 ribuan. Untuk teman minum kopi, disediakan beberapa camilan, seperti pancakes, toast, dan kue-kuean beragam jenis. Harganya variatif, mulai Rp 30 ribu.

Sebagai oleh-oleh, Seniman Coffee tak cuma menyediakan bean atau biji kopi Nusantara yang sudah disangrai. Namun ada juga sabun yang dibikin dari bahan utama kopi.

Wanginya tentu wangi kopi. Tersedia tiga ukuran untuk sabun ini, yakni ukuran kecil dinamai anak kopi, ukuran sedang dinamai bapak kopi, dan ukuran besar dinamai ibu kopi. Harganya mulai Rp 17 ribu hingga Rp 70 ribu.

Kafe ini buka mulai pukul 08.00 dan tutup pukul 22.00. Namun, waktu terbaik untuk mengunjungi kafe adalah sore hari, ketika matahari turun. Cahaya kekuningannya masuk ke celah-celah jendela. Tentu menyempurnakan waktu untuk menyeruput secangkir kopi yang artsy.  

Berita lain: Mengenal Bendung Katulampa, Bangunan Peninggalan Belanda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

4 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

26 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

32 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

35 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

39 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

45 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

48 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

49 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

56 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?


Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

56 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Ini Efek Samping Sering Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

Meskipun kopi hitam memberikan sejumlah manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.