Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bendung Katulampa, Bangunan Peninggalan Belanda

image-gnews
Bendungan Katulampa, 23 November 2017. TEMPO/Sidik Permana
Bendungan Katulampa, 23 November 2017. TEMPO/Sidik Permana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap musim hujan tiba, Bendung Katulampa yang berada di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, selalu menjadi pusat perhatian warga Jakarta dan sekitarnya. Kenapa? Karena perkembangan debit air di bendungan ini yang akan menentukan: apakah Jakarta banjir atau tidak.

Bendung Katulampa adalah peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Bendungan ini mulai dioperasikan tahun 1911, tapi pembangunannya dimulai pada 1889.

Ada peristiwa besar yang melatarbelakangi pembuatan Bendung Katulampa ini, yakni, banjir besar yang melanda Jakarta pada 1872. Banjir saat itu dikabarkan membuat daerah elite Harmoni ikut terendam air luapan Sungai Ciliwung.

Bangunan ini pun bertujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta serta sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektare yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.

Baca jugaMemahami Katulampa sebagai Patokan Banjir Jakarta

Bangunan yang melintang sepanjang 74 meter ini adalah karya Ir Hendrik van Breen, insinyur sipil yang ahli dalam bidang pengairan dan kesehatan lingkungan. Hendrik adalah guru besar Teknik Sipil Bidang Bangunan Air Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung.

Pembangunan bendungan ini menghabiskan biaya 80 ribu gulden.

Bendung Katulampa diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Alexander Willem Frederik Idenburg, didampingi para pejabat penting masa itu. Peresmian bendungan ini dimeriahkan pula dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau.

Tahun 2004, untuk pertama kalinya Bendung Katulampa direnovasi. Renovasi Katulampa menggunakan dana Anggaran Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 300 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bendungan ini pun dilengkapi sarana pendukung, seperti pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan Katulampa, dan pembuatan alat ukur saluran induk (untuk mencatat curah hujan). Pemerintah juga menata lingkungan di sekitar bendungan.

Nama Bendung Katulampa naik daun ketika Jakarta dikepung banjir pada 2001. Warga Jakarta mengira Bendung Katulampa berfungsi sebagai bendungan yang bisa menampung banyak air. Dengan demikian, ketika ada isu Bendung Katulampa jebol, warga Jakarta sangat ketakutan akan adanya banjir kiriman.

Padahal fungsi Bendung Katulampa ini sebagai pusat pemantau sekaligus untuk irigasi di Bogor. Air dari hulu sungai di daerah Telaga Warna, Puncak, Cisarua, dan anak Sungai Ciliwung mengalir melewati Bendung Katulampa.

Di sini petugas pemantau selalu mencatat perkembangan ketinggian air, debit air, dan curah hujan setiap jam selama 24 jam, dari pukul 07.00 sampai jam yang sama keesokan harinya. Semua data harian dimasukkan ke buku laporan bulanan.

Pencatatan ini berlangsung sejak Bendung Katulampa ini berdiri. Jadi data yang ada bisa dijadikan acuan pada awal musim penghujan, pertengahan musim penghujan, hingga musim kering.

Sejak zaman dulu hingga sekarang, apa yang terjadi di Bendung Katulampa membuat waswas pejabat dan masyarakat saat musim hujan. Namun warga sekitar juga kerap memanfaatkan air di sekitar bendungan. Misalnya, anak-anak suka berenang di dekat bendungan, atau ibu-ibu yang mencuci pakaian menggunakan aliran Bendung Katulampa.

KORAN TEMPO | BERBAGAI SUMBER

Artikel Lain: Festival Pasola 2018 di Sumba Dimulai Akhir Pekan Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

11 hari lalu

Dua warga tengah melintas di permukiman yang terendam banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 30 November 2023. Foto: ANTARA/Syaiful Hakim
Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.


BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

17 Maret 2023

Sarana pengendali banjir di Pintu Air Pasar Ikan Sunda Kelapa. TEMPO/ Fransiskus S
BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

BPBD DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2.


Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

27 Februari 2023

Foto TMA Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, 26 Februari 2023. ANTARA/HO-Petugas Pos Jaga Bendung Katulampa.
Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dialiri Sungai Ciliwung berstatus siaga 3 banjir Jakarta.


Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

8 Desember 2022

Puluhan penggarap lahan di Katulampa, Bogor Timur mendemo Pengadilan Agama Kota Bogor, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO/M.A MURTADHO
Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

Menurut pendemo, Pengadilan Agama seharusnya hanya mengurus proses wakaf, bukan mengenai siapa yang berhak atas penguasaan lahan tersebut.


Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

26 Oktober 2022

Sejumlah pengendara menerobos banjir di kawasan Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu 15 Oktober 2022. Kawasan tersebut kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras yang disebabkan sistem drainase yang kurang maksimal dan aliran Kali Mampang yang mengalami pendangkalan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

Hujan lebat dan sedang yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, kemarin.


Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

15 Oktober 2022

Pengendara motor melintas di atas jembatan Bendung Katulampa, Kota Bogor, Senin, 10 Oktober 2022. Tingginya intensitas curah hujan di kawasan Puncak dan Bogor pada Minggu (9/10/2022) menyebabkan debit air di Bendung Katulampa mengalami peningkatan yakni mencapai 220 cm atau siaga 1 banjir untuk warga yang berada di bantaran sungai Ciliwung. ANTARA/Arif Firmansyah
Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

Ketinggian air di Bendung Katulampa 130 sentimeter atau siaga tiga


Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

12 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

Banjir akibat luapan Kali Ciliwung ini merendam 50 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ketinggian banjir ada yang hingga 2,2 meter.


BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

11 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

BPBD DKI Jakarta menyebar 267 petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lima wilayah di Ibu Kota untuk mengantisipasi banjir susulan.


BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

10 Oktober 2022

Warga menurunkan barang saat banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

BPBD DKI melaporkan banjir di 17 RT mulai surut. Banjir yang terjadi sejak tadi pagi telah merendam 68 RT.


Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

10 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

Banjir Jakarta hingga pukul 09.00 merendam 68 RT atau 0,223 persen dari 30.470 RT di wilayah DKI Jakarta.