TEMPO.CO, Jakarta - Film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui tayang di bioskop mulai 18 Januari 2018. Menurut produser Ichwan Persada, film ini sarat dengan budaya Bugis – Makassar yang dikemas secara populer khas anak muda. Selain itu karya ini juga mengungkapkan sejumlah nilai-nilai budaya.
Baca juga: 5 Lokasi Film Horor yang Jadi Destinasi Wisata Kondang
Sutradara Wisnu Adi mengambil latar belakang tempat yang indah, mulai dari lanskap kota Makassar dari udara hingga pegunungan Rammang-rammang. Berikut tiga tempat yang menjadi lokasi syuting Silariang dan bisa menjadi pilihn lokasi liburan anda.
1. Pantai Losari
Film ini dibuka dengan pemandangan Kota Makassar yang direkam dengan drone. Dari atas tampak atap Benteng Rotterdam di Jalan Ujung Pandang, diikuti gedung-gedung tinggi di sekitarnya hingga laut beserta kapal-kapalnya.
Baca Juga:
Kamera bergeser dan menyorot Masjid terapung Amirul Mukminin dan Pantai Losari, kawasan wisata yang kerap menjadi ikon Kota Makassar. Pantai ini selalu ramai. Jalan beton di bibir pantai kini makin luas. Spot-spot foto tersedia di mana saja.
Di sepanjang jalan kerap dijumpai pedagang Pisang Epe, kudapan khas Makassar yang terbuat dari pisang, air gula merah, dan kelapa parut. Setiap Minggu pagi, sepanjang Jalan Penghibur dijadikan ruas bebas kendaraan. Pedagang berjualan rupa-rupa makanan hingga oleh-oleh.
Datang ke Makassar akan lengkap jika sudah menginjakkan kaki ke Losari.
2. Karebosi Condotel
Salah satu momen termanis antara Yusuf (yang diperankan Bisma Karisma) dan Zulaikha (Andania Suri) adalah adegan berlatar sebuah kafe di atap gedung. Di tempat ini, Yusuf melamar kekasihnya itu. "Zulaikha, mau ji ki' menikah dengan saya?" Ujar Yusuf dengan logat Makassar.
Lokasi syuting adalah di Sky Lounge, Hotel Karebosi Condotel. Hotel yang diresmikan pada tanggal 2 Februari 2017 ini terletak di pusat kota dan kawasan bisnis Makassar.
Sky Lounge yang berada di lantai 18 ini terdiri atas dua area yaitu indoor dan outdoor. Di area outdoor, pengunjung bisa melihat panorama laut dan kota Makassar dalam sudut pandang 360 derajat. Sedangkan area indoor memiliki taman indah dengan kolam ikan di tengahnya.
3. Rammang-rammang
Rencana pernikahan Yusuf dan Zulaikha ditentang orang tua mereka karena perbedaan strata. Keduanya pun kawin lari atau dalam istilah Bugis-Makassar, silariang, dan memilih tinggal di sebuah desa di Kabupaten Maros. Tempat itu termasuk destinasi wisata populer di Maros, yakni Rammang-rammang.
Rammang-rammang berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros. Berjarak 40 kilometer dari Kota Makassar. Di objek wisata ini, wisatawan bisa melihat pegunungan kapur atau karst seluas 45 ribu hektare.
Rammang-Rammang dalam bahasa setempat punya arti “awan” atau “kabut”. Dinamai demikian karena tempat ini kerap berkabut pada pagi hari.
Di sini, ada juga gua prasejarah yang ada sejak ribuan tahun lalu. Gua ini adalah peninggalan berharga karena dulu pernah menjadi tempat tinggal manusia purba.
Rammang-rammang juga bisa dinikmati dengan mengarungi sungai menggunakan perahu. Ini seperti yang dilakukan Yusuf dan Zulaikha saat baru tiba di Rammang-rammang. Lalu mereka tinggal di sebuah rumah panggung atau rumah kayu yang dikelilingi pemandangan hijau, seperti sawah dan bukit.
REZKI ALVIONITASARI
Artikel Lain:
Mereka Sudah Tur ke Antariksa Sebelum Peluncuran Virgin Galactic