Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerakan Selasa Wage Malioboro Sebaiknya Ditambah Acara Kesenian

Reporter

image-gnews
Warga membersihkan jalur pedestrian saat acara reresik atau bersih-bersih Malioboro di Kawasan Jalan Malioboro, DI Yogyakarta, 26 September 2017. Acara reresik yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yang digelar setiap Selasa Wage. ANTARA
Warga membersihkan jalur pedestrian saat acara reresik atau bersih-bersih Malioboro di Kawasan Jalan Malioboro, DI Yogyakarta, 26 September 2017. Acara reresik yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yang digelar setiap Selasa Wage. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hari ini, Gerakan Selasa Wage kembali digelar di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Penyelenggaraan kedua kali ini mengangkat tema “Warna-warni Malioboro”.

Tema itu dipilih sebagai simbol beragamnya komunitas dan lapisan masyarakat di Malioboro. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Gerakan Selasa Wage kali ini, antara lain kebersihan, penanaman pohon, dan pengecatan beberapa sudut jalan.

Seorang pedagang kaki lima di Malioboro, Sulardi, mengaku rela mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk membeli cat dan mengecat pagar di sekitar lokasinya berjualan.

"Tidak keberatan karena memang warna pagar sudah kusam. Kebetulan saya berjualan di sini," kata pedagang yang sudah berjualan sejak 1988 itu.

Sulardi mengusulkan Gerakan Selasa Wage tidak hanya diisi kegiatan kebersihan, tapi juga kegiatan tambahan lain. “Seperti kesenian atau hiburan sehingga suasana di Malioboro tetap ramai,” ujarnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen meningkatkan kualitas Gerakan Selasa Wage ini. Tujuannya, agar kondisi kawasan Malioboro yang bersih, tertib dan aman, segera tercapai. "Dalam setiap penyelenggaraannya akan selalu ada peningkatan-peningkatan tanpa menghilangkan ruh Malioboro sebagai etalase Yogyakarta," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Malioboro, Yogyakarta.

Turis mancanegara berjalan di kawasan wisata Malioboro yang kosong di Yogyakarta, 26 September 2017. PKL, seniman jalanan, andong, becak, dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro akan diliburkan setiap 35 hari sekali pada Selasa Wage. ANTARA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Haryadi mengapresiasi semua pedagang kaki lima yang bersedia meliburkan diri selama satu hari penuh setiap Selasa Wage dan membersihkan kawasan Malioboro. Ia menyebutkan Gerakan Selasa Wage bukan inisiatif sepihak Pemerintah Kota Yogyakarta, tapi justru muncul dari kehendak pedagang kaki lima dan komunitas.

"Dengan libur satu hari, Malioboro akan bisa beristirahat. Pengunjung atau wisatawan dapat merasakan kondisi yang berbeda di Malioboro. Harapannya, wisatawan tetap bisa menikmati suasana Malioboro setiap Selasa Wage," ucapnya. Haryadi  kemudian menanam pohon gayam sebagai perindang di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan semua komunitas di Malioboro harus bisa menjadikan Gerakan Selasa Wage sebagai sebuah kebiasaan atau budaya.

"Semua pihak sudah mengetahui tanggung jawab masing-masing sehingga setiap Selasa Wage sudah langsung berjalan dengan sendirinya," tuturnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

50 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

51 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

56 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

59 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.