Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Destinasi Wisata di Indonesia yang Bakal Jadi Tren

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Wisatawan berada di atas Kapal yang dapat digunakan untuk menginap di perairan Labuan Bajo, 3 Mei 2017. Labuan Bajo, merupakan pelabuhan kecil yang terletak di ujung paling barat pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yang menjadi pintu masuk untuk wisatawan mengunjungi Taman Nasional Komodo atau beberapa pulau-pulau lainnya di daerah itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Wisatawan berada di atas Kapal yang dapat digunakan untuk menginap di perairan Labuan Bajo, 3 Mei 2017. Labuan Bajo, merupakan pelabuhan kecil yang terletak di ujung paling barat pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yang menjadi pintu masuk untuk wisatawan mengunjungi Taman Nasional Komodo atau beberapa pulau-pulau lainnya di daerah itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situs pencarian travel global, Skyscanner, merilis daftar lima destinasi wisata tersembunyi terbaik di Indonesia yang belum banyak diketahui namun berpotensi untuk semakin terkenal dalam waktu dekat.

Lima destinasi wisata tersembunyi yang identifikasi berdasarkan penelusuran data internal Skyscanner selama 2017 ini popularitasnya diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun depan. Baca: Menghitung Jumlah Pintu di Gedung Lawang Sewu Semarang

"Berdasarkan temuan kami, lima destinasi wisata ini adalah tempat-tempat yang popularitasnya semakin meningkat di tahun 2017. Kami percaya bahwa tingkat ketertarikan terhadap 5 destinasi ini akan semakin meningkat di tahun 2018,” kata Senior Marketing Manajer Skyscanner Yulianto Balawan dalam siaran persnya, Senin.

Berikut lima destinasi wisata tersembunyi terbaik Indonesia menurut Skyscanner:

1. Medan
Medan sebagai rumah dari Danau Toba--danau vulkanik terbesar di dunia--seringkali dipandang sebelah mata ketika para wisatawan mengunjungi Indonesia.

Menjadi salah satu destinasi dengan pencarian penerbangan paling banyak dalam daftar ini, Skyscanner mengungkapkan bahwa Medan paling sering dikunjungi di pertengahan tahun, pada periode April hingga Juni.

Selain pemandangan alam yang menawan, Medan juga terkenal dengan kekayaan kuliner yang ditawarkan. Beberapa ragam makanan yang khas di kota ini di antaranya adalah aneka masakan kari, sate, durian, dan mie bebek lokal yang lezat.

Kota ini juga memiliki kawasan pecinan yang semarak, terkenal dengan pilihan street food yang beragam.

Skyscanner mendata bahwa pengunjung biasanya memesan tiket pesawat ke Medan 30 hari sebelum penerbangan, dengan harga pemesanan rata-rata senilai Rp2.121.000 (USD160) per tiket pesawat.

Sejumlah kapal wisata bersandar di kawasan wisata Pulau Lengkuas, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, 21 Mei 2016. Pulau dengan ciri khas mercusuar peninggalan Belanda ini menjadi salah satu primadona pariwisata di Bangka Belitung. TEMPO/Frannoto

2. Belitung (Tanjung Pandan)
Tidak jauh dari Medan, Skyscanner juga menyoroti Belitung sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia terbaik yang tersembunyi dari kalangan wisatawan.

Selama periode Januari hingga Agustus, Skyscanner mencatat lebih dari puluhan ribu pencarian untuk Belitung.

Walaupun jumlah ini belum sebanding dengan destinasi mainstream seperti Bali, Belitung menawarkan beragam pantai indah yang sangat cocok untuk snorkeling, menyelam, dan berselancar.

Terletak di Sumatera, salah satu pantai paling terkenal di Belitung adalah Tanjung Tinggi. Pantai ini dikenal dengan pemandangan yang paling ikonik di Nusantara dan merupakan lokasi syuting untuk film pemenang penghargaan Laskar Pelangi.

Pengunjung juga bisa merasakan keindahan Pantai Tanjung Kelayang, Pulau Lengkuas, Pantai Punai, dan Pantai Penyabong di Belitung.

Berdasarkan jumlah pencarian tiket pesawat, Skyscanner memprediksi bahwa kota terbesar di Belitung, Tanjung Pandan, bisa menjadi daya tarik pariwisata yang populer.

Pengguna Skyscanner pada umumnya mengalokasikan rentang waktu sebanyak 57 hari antara pemesanan tiket dan keberangkatan, serta menghabiskan rata-rata Rp2.293.000 (USD173) per tiket pesawat.

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

3. Labuan Bajo
Destinasi berikutnya adalah Labuan Bajo, sebuah desa di Flores yang mendapatkan perhatian semakin tinggi dari wisatawan lokal dan internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Labuan Bajo adalah tujuan wisata yang tepat untuk siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam lepas Indonesia.

Di Labuan Bajo, pengunjung memiliki banyak pilihan untuk berwisata alam. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo yang ikonik - salah satu dari beberapa habitat alami populasi Naga Komodo di dunia.

Baca: Perjalanan Terakhir Penerbangan 666 pada Friday 13th

Pengunjung juga bisa melakukan trekking menjelajahi hutan yang ada di Pulau Komodo, menyelam di Manta Point, snorkeling di dekat Pulau Pink, dan menelusuri goa di Batu Cermin.

Dari sekian banyak daya tarik yang ada di Labuan Bajo, Pulau Padar mungkin adalah bintang utamanya. Di pulau ini, pengunjung disambut dengan pemandangan tiga pantai menawan yang masing-masing memiliki warna unik yang membuat pulau ini terlihat semakin indah apabila dilihat dari atas.

Berdasarkan data dari Skyscanner, Labuan Bajo berhasil mencatatkan puluhan ribu pencarian tiket pesawat dalam delapan bulan pertama 2017, dengan pencarian tertinggi pada bulan Mei.

Rata-rata tiket pesawat ke Labuan Bajo bernilai Rp3.128.000 (USD236). Sementara itu, wisatawan biasanya melakukan pemesanan kurang lebih 35 hari sebelum keberangkatan.

4. Bandar Lampung
Bandar Lampung di Sumatera juga sangat menarik perhatian turis berkat lokasi geografisnya yang memungkinkan wisatawan untuk berkeliling pulau-pulau dan scuba diving.

Beberapa destinasi wisata yang paling terkenal di provinsi ini adalah Pulau Maitem, Pulau Pasir Timbul, Pulau Tegal, dan Pulau Kelagian Besar. Selain bisa berkeliling dari satu pulau ke pulau lain, Lampung juga terkenal dengan Gunung Krakatau-nya.

Karena saat ini sedang ada upaya konservasi, kunjungan ke gunung ini mungkin membutuhkan usaha lebih. Terlepas dari hal tersebut, Gunung Krakatau masih termasuk sebagai salah satu alasan utama yang menarik turis untuk mengunjungi Bandar Lampung.

Wisatawan umumnya memesan tiket pesawat ke Bandar Lampung 18 hari sebelum keberangkatan, dengan kisaran harga Rp1.114.000 (USD84) per tiket.

Terumbu karang taman laut Bunaken di Teluk Manado, Sulawesi Utara. ANTARA/Yudhi Mahatma

5. Manado
Destinasi wisata tersembunyi lain di Indonesia yang tak boleh dilupakan adalah Manado. Kota ini sendiri belum terlalu populer di kalangan wisatawan walaupun termasuk sebagai salah satu kota terbesar di Sulawesi.

Sama seperti Medan, Manado menawarkan aneka masakan kuliner yang terkenal. Masakan ala Manado dengan rasa pedas dan manis sangat terkenal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Beberapa obyek wisata kuliner Manado yang populer di antaranya adalah sambal roa, sup kuah asam, soto babi, dan kepiting kelapa.

Data Skyscanner menunjukkan pertumbuhan yang positif dari jumlah pencarian penerbangan ke Manado, dengan harga pemesanan rata-rata Rp3.570.000 (USD269) per tiket pesawat dan rentang waktu 24 hari antara pemesanan dan keberangkatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengharmonikan Keberagaman Pariwisata di Expose Tourism Competition 2024

1 hari lalu

Expose Tourism Competition (ETC) 2024 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Mengharmonikan Keberagaman Pariwisata di Expose Tourism Competition 2024

Seminar ini menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari mahasiswa hingga para profesional pariwisata.


Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

1 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno di Yogyakarta Kamis (19/9). Dok.istimewa
Sandiaga Uno: Pariwisata Sektor Utama Menciptakan Pekerjaan Hijau

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata adalah sektor utama dalam menciptakan pekerjaan hijau.


Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

2 hari lalu

Dialog bertajuk Sambung Rasa yang diadakan Kadin Kota Solo menghadirkan dua paslon wali kota dan wakil wali kota pada Pilwalkot Solo 2024 di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sambung Rasa Kadin, 2 Paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo Adu Gagasan soal Potensi dan Aglomerasi Solo Raya

Dua paslon Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa Kadin.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

3 hari lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

4 hari lalu

Penjabat Sementara Bupati Kediri Heru Wahono Santoso dalam sesi pengecekan pasukan Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Rabu, 2 Oktober 2024. Dok. Pemkab Kediri
Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso, meresmikan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122


BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

7 hari lalu

Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon Demi Keseimbangan Lingkungan di kawasan Mandalika, Kamis, 26 September 2024. Dok. BRI
BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

Penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari program BRI Menanam - Grow & Green, yang sudah menghasilkan penanaman lebih dari 55.000 bibit pohon dan proyek transplantasi terumbu karang di berbagai wilayah Indonesia.


Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

10 hari lalu

Gunung Seoraksan, Gangwon, Korea Selatan. Unsplash.com/Na Inho
Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

Jalur sepanjang 4.500 kilometer mengelilingi garis pantai Korea hingga wilayah perbatasan dalam Zona Demiliterisasi


Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

11 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

Kepolisian mewanti-wanti agar pelaksanaan kampanye pilkada tak sampai mengusik ekosistem perekonomian, khususnya sektor pariwisata di Yogyakarta


Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

12 hari lalu

Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (tengah) melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh dan ulama Jakarta di hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah
Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana akan jadikan kawasan kota tua seperti Eropa dalam 5 tahun kedepan.


Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

14 hari lalu

Desa wisata Pancoh Turi Sleman yang menjadi pusat perhelatan Jogja Tourism Day untuk memperingati World Tourism Day 2022. Dok. Pokdarwis Pancoh Sleman
Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

World Tourism Day yang diperingati setiap 27 September, menjadi ajang penting bagi para pelaku industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat