TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan penggemar kopi menikmati kopi gratis di sekitar kawasan Jembatan Sigandul, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Hari Kopi Dunia, Minggu, 1 Oktober 2017. Mereka bukan hanya warga setempat, melainkan berasal dari luar Kabupaten Temanggung.
Seorang warga Magelang, Arif, mengatakan kebetulan tengah bepergian ke Wonosobo dan beristirahat di Jembatan Sigandul, ternyata di sana sedang ada kegiatan minum kopi gratis terkait dengan hari kopi. "Kopi arabika hasil petani di lereng Gunung Sindoro-Sumbing memiliki ciri khas beraroma tembakau," kata dia.
Arif menyatakan menikmati kopi di kawasan Jembatan Sigandul sangat menarik. Dia mengatakan udaranya sejuk dan dapat menikmati pemandangan dua puncak Gunung Sindoro dan Sumbing.
Ketua penyelenggara minum kopi gratis di Jembatan Sigandul, Tuhar, mengatakan kopi merupakan komoditas kedua di Temanggung setelah tembakau.
"Selama ini banyak orang tidak tahu bahwa di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing itu ada pohon kopinya. Maka kegiatan ini bisa menjadi gebrakan agar masyarakat termasuk buyer mengetahui bahwa Sindoro-Sumbing juga penghasil kopi arabika," kata dia.
Tuhar mengatakan kegiatan ini digelar oleh masyarakat perlindungan indikasi geografis (MPIG) kopi Java Sindoro-Sumbing. Menurut dia, prospek tanaman kopi arabika di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sangat bagus karena berada di ketinggian 1.500-1.800 meter di atas permukaan laut.
Tuhar menyebutkan, luas tanaman kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, yang sudah berproduksi mencapai 158 hektare. "Dan yang belum berproduksi sekitar 100 hektare."
Tanaman kopi di wilayah tersebut tidak monokultur, karena berdampingan dengan tanaman tembakau. Dalam satu hektare hanya ada 800-1.000 tanaman kopi arabika. "Ini membuat kopi yang dihasilkan mempunyai aroma tembakau," kata Tuhar.
Hari Kopi Dunia di Temanggung, tahun ini terasa lebih asyik.
ANTARA