Catatan Snorkeling Wartawan Tempo di Perairan Raja Ampat

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 17:04 WIB

Seorang wisatawan melakukan snorkling di Distrik Misool, Raja Ampat, Papua Barat, 25 April 2015. Kegiatan snorkeling sembari melihat pemandangan di dasar laut menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan yang ditawarkan kepada para wisatawan yang berkunjung di Kawasan Raja Ampat. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari mulai menyengat ketika pemandu wisata memanggil saya dan kawan-kawan yang tengah snorkeling di perairan Piaynemo, Raja Ampat, Papua Barat, akhir Oktober lalu. Rio, pemandu itu, mengajak kami berpindah tempat. "Ayo, kita ke Pulau Rufas," kata dia setengah berteriak.


Tak banyak cingcong, kami peserta tur Let’s Go to Raja Ampat yang diselenggarakan Pelni berenang ke perahu motor tempel yang menunggu tak jauh. Meninggalkan karang-karang cantik dan gerombolan ikan yang sedari tadi menyihir mata, yang membuat kami betah berlama-lama memandangi mereka.


Penyusuran ke perairan Raja Ampat itu kami lakukan bulan November tahun lalu, jauh sebelum jantung kawasan ini diterabas kapal Caledonian Sky yang merusak terumbu karang seluas 1600 meter persegi. Caledonian Sky menabrak karang saat air laut surut, pada 4 Maret lalu.


Setelah melepaskan alat snorkeling dan semuanya duduk anteng di atas perahu, dua perahu motor berkekuatan 400 PK membawa kami. Bruuumm…. Mesin perahu itu memecah laut yang biru gelap.Pulau Rufas (Tempo/Nur Alfiyah)


Dari Piaynemo, pengemudi mengarahkan perahu menuju timur, membelah lautan yang hari itu lumayan tenang. Tak jauh dari tempat tadi bertolak, sebuah pulau kecil terlihat di depan mata. Inilah tujuan kami, Pulau Rufas. Ketika sudah dekat, kecepatan mesin dipelankan.


Advertising
Advertising

Juru mudi lalu mengarahkan perahu menyusuri dinding kapur putih yang menjulang tinggi di tepi pulau tersebut. Di antara dinding karst itu, sebuah celah berjarak sekitar 4 meter membentang. Bagai pintu masuk, celah karst ini menjadi satu-satunya lubang dinding karst yang mengitari Pulau Rufas. Perahu yang saya tumpangi berbelok masuk.


Begitu ke dalam, arus mendadak tenang. Warna airnya juga lebih muda, menjadi biru toska dengan gradasi putih. Ternyata, di Pulau Rufas ada laguna seukuran lapangan sepak bola yang dikelilingi oleh dinding karang yang sebelumnya kami lewati. Pohon-pohon bakau yang tumbuh di bukit karst tersebut menaungi sisi pinggir, menambah cantik suasana.


Di seberang pintu masuk tadi, sebuah pondok kayu beratap daun sagu berdiri di bibir laguna. Di depannya, terparkir dua kapal kayu. Di salah satu sudut, tiga bocah yang sedang mengapung dengan ban besar memandangi kami yang baru masuk.



Selanjutnya: Rufas, Surga yang Bocor ke Bumi


<!--more-->


Berita terkait

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

24 Januari 2023

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

Daftar pantai terbaik dan cantik di Papua yang menyuguhkan keindahan alam serta menghadirkan beragam permainan air seru.

Baca Selengkapnya

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

22 Januari 2023

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

Tempat wisata di Papua yang lagi hits serta menyajikan keindahan alam memukau dan menjadi tujuan utama wisatawan

Baca Selengkapnya

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

5 April 2022

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

Buah pala Papua merupakan salah satu varietas pala Indonesia yang berkualitas.

Baca Selengkapnya

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

17 Oktober 2021

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

Desa Wisata Swandarek di Raja Ampat, Papua Barat, punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

14 Oktober 2021

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

Hasil kriya kulit kayu dari Kampung Asei Papua itu bisa diolah menjadi tas, lukisan hingga rok rumbai khas.

Baca Selengkapnya

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

12 Oktober 2021

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

Berikut rekomendasi destinasi wisata yang menarik untuk wisatawan yang hanya punya satu hari jalan-jalan di Raja Ampat, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

9 Oktober 2021

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

Dua bukit di sekitar Danau Sentani, Papua, ini punya nasib yang kontras. Atlet dan wisatawan PON XX Papua 2021 lebih banyak datang ke salah satunya.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

5 Oktober 2021

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

Selama PON Papua, masyarakat dari Saireri memperkenalkan salah satu budayanya yang biasa digelar saat menyambut tamu kehormatan di PLBN Skouw.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Wasur di Papua, Surga Fauna Endemik Bumi Cenderawasih

30 September 2021

Taman Nasional Wasur di Papua, Surga Fauna Endemik Bumi Cenderawasih

Taman Nasuional Wasur di Papua menjadi habitat bagi beragam jenis hewan endemik khas bumi cenderawasih, bahkan yang sudah langka.

Baca Selengkapnya

Merauke Jadi Lokasi PON Papua, Lihat Ragam Destinasi Wisata Uniknya

29 September 2021

Merauke Jadi Lokasi PON Papua, Lihat Ragam Destinasi Wisata Uniknya

Untuk para tamu PON Papua, Merauke menawarkan destinasi wisata menarik dan indah yang bisa dikunjungi.

Baca Selengkapnya