Trik Menikmati Kawah Ijen Tanpa Kabut

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 10 Januari 2017 20:00 WIB

Wisatawan mengabadikan pemandangan di puncak Kawah Ijen, Bondowoso, 7 Mei 2016. Selama empat hari libur panjang ini jalur pendakian Gunung Ijen dipadati sekitar 3.000 pengunjung. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta -Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu destinasi wisata favorit terutama karena blue fire di perut kawahnya. Untuk dapat menikmati pemandangan di Ijen, berikut tips untuk mengunjunginya>

Salah seorang pemandu wisata, Napian, mengatakan waktu terbaik untuk mengunjungi Ijen yakni setelah Desember. Menurutnya, pada waktu ini, intensitas kabut di Kawah Ijen lebih rendah. Dengan demikian, pengunjung bisa melihat birunya danau dan blue fire tanpa terhalang kabut.

Bila kabut tinggi, katanya, blue fire hanya terlihat samar dan cenderung redup. Sementara, danau yang berada di permukaan dasarnya hanya terlihat berwarna hijau kendati sesungguhnya berwarna biru.

Namun, bila ingin menikmati Ijen dengan suasana yang lebih tenang, lebih baik tak memilih menghabiskan malam pergantian tahun di Ijen. Pasalnya, pada saat itu, Ijen berada di puncak kunjungan. Dia menyarankan agar memilih hari biasa pada Januari dan Februari agar bisa puas menikmati pemandangan.

“Waktu terbaik kunjungan itu bulan setelah Desember. Blue fire akan kelihatan jelas dan danaunya akan kelihatan birunya, bukan hijau,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Selain itu, jalur pendakian menuju kawah cukup ekstrem bagi pengunjung yang jarang atau bahkan baru pertama kali mendaki. Sekitar 1,5 kilometer menuju kawah merupakan jalanan menanjak yang begitu curam. Napian menyarankan agar sebelum melakukan pendakian, pengunjung melakukan sejumlah aktivitas olahraga untuk meregangkan otot. Aktivitas olahraga seperti jogging, katanya, bisa dilakukan sebelum menghadapi jalur pendakian yang tertutup pasir.

“Lebih baik olahraga dulu sebelum mendaki,” katanya.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yakni memulai perjalanan pada malam hari. Pengunjung disarankan untuk memulai pendakian pada pukul 22.00 agar perjalanan bisa lebih santai. Sebagai gambaran, katanya, jalur pendakian menuju Kawah Ijen bisa diselesaikan dalam kurun waktu dua hingga tiga jam. Jalur tersebut termasuk jalan menanjak sepanjang 3 kilometer dan sekitar 700 meter jalan menurun menuju dasar kawah.

Jalanan menurun menuju dasar kawah ini pun tak mudah dilewati. Jalur tersebut merupakan jalur yang dibuat para penambang belerang. Jalurnya dibuat menurun melalui pecahan batu acak yang menyerupai tangga.

Tentunya, permukaannya tak akan senyaman saat berpijak pada anak tangga biasanya. Beberapa kali mungkin tinggi anak tangganya akan mudah dilewati. Lalu, beberapa meter berikutnya, begitu acak, bahkan pengunjung perlu berpikir harus menginjak batu yang mana agar tak terjatuh.

Kondisi semakin sulit bila terdapat banyak pengunjung karena pengunjung harus antre dan tentunya membutuhkan waktu lebih panjang. Terlebih, ketika menuruni jalur menuju perut kawah, pengunjung harus berbagi ruang dengan para penambang belerang yang mengangkut puluhan kilogram belerang. Di sisi lain, blue fire bisa dinikmati sebelum langit terang. Setelah menikmati blue fire, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan menempuh sekitar 1 kilometer dari puncak kawah untuk menikmati matahari terbit.

“Mulai perjalanan pukul 22.00, agar lebih santai,” katanya.

Hal ini penting diketahui karena menurut Napian, banyak pengunjung yang tak mengetahui medan bahkan tak mau berbagi jalan dengan para penambang belerang. Beberapa masalah seperti pengunjung yang pingsan akibat kelelahan dan tertabrak penambang belerang terjadi karena kurangnya persiapan dan pemahaman pengunjung.

Selanjutnya : Taksi Ijen, Gerobak Beroda Empat
<!--more-->

TAKSI IJEN
Menariknya, baru sejak sekitar 2015, terdapat ‘taksi’ di Ijen. ‘Taksi’ di Ijen bukan seperti taksi yang beredar di jalan beraspal yakni memiliki empat roda lengkap dengan argo terpasang dan pendingin di dalamnya. ‘Taksi’ Ijen merupakan gerobak beroda empat yang pada bagian depannya terdapat dua tali penarik.

Untuk setiap taksi biasanya ditarik oleh satu atau dua orang. Khusus untuk penumpang yang memiliki bobot lebih besar, biasanya membutuhkan lebih banyak orang untuk menarik juga mendorong demi mencapai puncak kawah.

Taksi Ijen dimanfaatkan para penambang belerang untuk menambah penghasilan. Upah untuk pengangkutan belerang hanya Rp950 per kilogram pada kesempatan pertama dan Rp1.025 per kilogram untuk kesempatan berikutnya. Setiap harinya, rata-rata penambang mengangkut 70 kilogram hingga 100 kilogram sehari dalam empat kali kesempatan angkut. Alhasil, penghasilan sehari dari mengangkut belerang hanya sekitar Rp100.000 dengan medan yang berat. Sementara, biaya menarik Taksi Ijen jauh lebih dari itu.

Tarif untuk menggunakan jasa Taksi Ijen adalah Rp700.000 per orang untuk perjalanan menuju dan meninggalkan kawah. Sementara, untuk satu perjalanan dibebankan biaya Rp300.000 hingga Rp400.000. Khusus untuk sekali perjalanan, Taksi Ijen bisa mengangkut hingga dua orang dengan biaya yang lebih murah.

Napian yang pernah merasakan menjadi penambang belerang selama 10 tahun pun mengakui pekerjaan tersebut sangatlah berat. Jelas saja, jalur pendakian yang cukup membuat pengunjung yang baru pertama kali mendaki terengah-engah itu harus dilewati beberapa kali dalam sehari sambil memanggul puluhan kilogram belerang. Ketika masih menambang, belum ada gerobak di puncak kawah. Dulu, katanya, semua penambang memanggul hasil tambangnya dari dasar kawah hingga ke tempat pengepul.

“Hanya dibayar Rp950 per kilo untuk pengangkutan pertama. Kalau narik taksi ini, baru. Dulu tidak ada yang pakai gerobak. Semua dipanggul,” katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

9 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

13 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

14 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

21 hari lalu

Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

Turis wanita ini mencuri ikat pinggang dan produk kosmetik yang nilainya belasan juta di Bandara Changi Singapura.

Baca Selengkapnya

Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

23 hari lalu

Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

24 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.

Baca Selengkapnya

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

40 hari lalu

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kereta-kereta yang Terdampak Banjir di Stasiun Tawang Semarang, Kata Sandiaga soal Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta

55 hari lalu

Terkini: Kereta-kereta yang Terdampak Banjir di Stasiun Tawang Semarang, Kata Sandiaga soal Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta

Sejumlah perjalanan kereta api terdampak banjir yang mengepung Kota Semarang hingga Kamis, 14 Maret 2024. Banjir juga merendam Stasiun Tawang.

Baca Selengkapnya

Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta, Sandiaga Sebut Masyarakat Jangan Baper dan..

55 hari lalu

Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta, Sandiaga Sebut Masyarakat Jangan Baper dan..

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan warga negara Indonesia tidak perlu baper atas kritik oleh turis asal Malaysia yang baru-baru datang ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

8 Maret 2024

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya