Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 6 September 2024 19:52 WIB

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla

TEMPO.CO, Jakarta - Italia menyambut 60 juta pengunjung internasional pada tahaun 2023. Beberapa destinasi populer di Italia pun mulai kewalahan menghadapi lonjakan wisatawan. Sebagai langkah mengatasi overtourism, pemerintah setempat menerapkan beberapa peraturan mulai dari uji coba biaya masuk Venesia, pembatasan tur berkelompok, hingga rencana untuk menerapkan pajak turis menginap.

Pemerintah Italia sedang mempertimbangkan untuk menerapkan biaya sebesar 25 euro atau sekitar Rp 427 ribu per malam untuk wisatawan yang menginap di beberapa kota paling populer di Italia. Kebijakan ini sebagai upaya untuk menjadikan wisatawan lebih bertanggung jawab.

Biaya tambahan menginap

Meskipun kedengarannya cukup mahal, tapi itu adalah biaya maksimum yang sedang dibahas. Biaya tambahan tersebut akan diterapkan dengan sistem berjenjang, berdasarkan biaya akomodasi. Menurut Financial Times, biaya yang diusulkan untuk tarif kamar 750 euro (sekitar Rp 12,8 juta) biaya tambahannya 25 euro (Rp 427 ribu) per malam.

Sedangkan tarif kamar antara 100 hingga 400 euro (sekitar Rp 1,7 juta hingga Rp 6,8 juta), biaya tambahannya 10 euro atau sekitar Rp 171 ribu. Tarif kamar kurang dari 100 euro (sekitar Rp 1,7) biaya tambahannya 5 euro atau sekitar Rp 855 ribu. Sedangkan tarif kamar 400 hingga 750 euro (sekitar Rp 1,7 juta hingga Rp 12,8 juta) masih didiskusikan.

Kekhawatiran pelaku industri pariwisata

Sementara itu, para pelaku industri perjalawan khawatir biaya tambahan menginap akan menakuti wisatawan. Direktur Asosiasi hotel Italia Confindustria Alberghi, Barbara Casillo, memperingatkan pemerintah berhati-hati agar biaya tersebut tidak menakut-nakuti calon pengunjung.

Advertising
Advertising

Presiden Confindustria Alberghi, Maria Carmela Colaiacovo, menambahkan bahwa sektor [hotel] memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian negara. Terutama dengan pertumbuhan wisatawan internasional, setelah tahun-tahun sulit akibat Covid. "Tetapi persaingan asing sangat kuat dan sengit dan kita memerlukan kebijakan yang hati-hati yang tidak membahayakan daya saing bisnis dan destinasi kita," ujarnya, seperti dikutip dari laman Timeout.

Menteri Pariwisata Italia, mengatakan pihaknya berencana untuk berdiskusi dengan industri terkait untuk membahas pajak turis. "Di masa pariwisata yang berlebihan, kami sedang membahas hal ini agar benar-benar membantu meningkatkan layanan dan membuat wisatawan yang membayarnya lebih bertanggung jawab," ujarnya.

Pilihan editor: Jalanan Paling Romantis di Italia Dibuka Penuh setelah Satu Dekade

Berita terkait

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

4 menit lalu

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

Song Hye Kyo mengunggah beberapa momen dari perjalanannya ke Italia di Instagram baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

12 jam lalu

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

Di bagian kedua season 4 Emily In Paris, Emily dan kekasih barunya keliling kota dengan Vespa ke tempat-tempat wisata ikonik di Roma.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Nyalakan Lampu saat Masuk Kamar Hotel

18 jam lalu

Jangan Langsung Nyalakan Lampu saat Masuk Kamar Hotel

Beberapa bulan terakhir, kutu busuk menjadi masalah di hotel-hotel sejumlah kota-kota besar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

23 jam lalu

Jelajahi Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Dapat Tiket Domestik Gratis dari Maskapai Ini

Penawaran gratis ini diharapkan dapat membantu mengurangi overtourism atau pariwisata berlebihan di beberapa destinasi terpopuler di Jepang.

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

1 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

1 hari lalu

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

1 hari lalu

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

Emily in Paris Season 4 mengingatkan pengunjung Roma untuk mematuhi aturan, termasuk larangan duduk di Spanish Steps.

Baca Selengkapnya

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

1 hari lalu

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

Selain Portugal, berikut ini negara terbaik lainnya di dunia untuk wisatawan berdasarkan survei Flight Centre.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

3 hari lalu

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

Jokowi sempat ragu Hotel Swissotel Nusantara milik Aguan di IKN akan selesai September ini. Ini deretan pengusaha bangun hotel di IKN selain Aguan.

Baca Selengkapnya