14 Januari Dirayakan Hari Layang-layang Internasional, Inilah Cikal-bakalnya

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 14 Januari 2024 20:53 WIB

Ilustrasi layang-layang. Sumber: India Beckons

TEMPO.CO, Jakarta - Layang-layang adalah alat permainan yang terbuat dari bahan lembaran yang tipis dengan kerangka yang memakai tali atau benang sebagai kendalinya. Layang-layang biasanya dimainkan di udara dengan bantuan tenaga angin.

Permainan ini tidak hanya dimainkan di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Tak hanya sekadar permainan layang-layang juga diperingati setiap tanggal 14 Januari sebagai Hari Layang-layang Internasional.

Sejarah Hari Layang-layang Internasional

Dilansir dari laman Days Of The Year meskipun tidak ada yang tahu persis kapan layang-layang diciptakan, diperkirakan layang-layang telah ada selama lebih dari 2.000 tahun dan kemungkinan besar berasal dari Cina.

Salah satu legenda mengatakan bahwa seorang petani Cina mengalami kesulitan untuk mempertahankan topinya saat tertiup angin, jadi dia mengikatnya ke seutas tali dan ketika tertiup angin, dia berpegangan pada ujung tali tersebut. Jadilah layang-layang pertama.

Hari Layang-layang Internasional berasal dari India, di negara bagian Gujarat, yang terkenal dengan banyaknya festival yang diadakan di sana setiap tahunnya. Penduduk Gujarat mulai membuat layang-layang berbulan-bulan sebelumnya untuk memastikan bahwa selama festival mereka memiliki cukup layang-layang, karena jutaan orang mengunjungi Gujarat pada perayaan.

Advertising
Advertising

Festival layang-layang, yang disebut Uttarayan dalam bahasa Hindi, merayakan hari dimana musim dingin berakhir dan musim panas dimulai, serta musim panen yang akan datang. Selain itu, layang-layang dimaksudkan untuk melambangkan roh-roh para dewa yang terbangun dari tidurnya di musim dingin.

Sebelumnya di India menerbangkan layang-layang menjadi olahraga yang dilakukan oleh para bangsawan dan orang-orang yang sangat kaya. Tetapi setelah ada festival hal tersebut berubah menjadi sebuah festival untuk semua orang yang datang dari seluruh penjuru negeri untuk ikut serta. Negara yang turut serta biasanya dari Jepang, Italia, Inggris, Kanada, Brasil, Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Prancis, dan Cina.

YOLANDA AGNE | PUSPITA AMANDA SARI
Pilihan editor: Layang-layang Tertua di Dunia Berasal dari Indonesia, Sudah Ada Sejak 4.000 Tahun Lalu

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

13 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

22 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

23 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

3 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

3 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya