India Bangun Bandara dan Resor di Lakshadweep, Kepulauan yang Disebut Mirip Maladewa

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 11 Januari 2024 11:52 WIB

Perdana Menteri India Narendra Modi berfoto di salah satu pantai Kepulauan Lakshadweep, India (X/@narendramodi)

TEMPO.CO, Jakarta - Lakshadweep, kepulauan di Laut Arab yang menjadi kebanggan India, dipersiapkan menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di negara tersebut. Kawasan ini disebut-sebut menyerupai Maladewa, salah satu destinasi wisata palilng populer di dunia yang terkenal dengan keindahan pantai dan lautnya.

Potensi Lakshadweep sebagai tempat liburan tropis menarik perhatian akhir-akhir ini setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengunggah foto-fotonya di sana. Pemerintah India pun berencana meningkatkan perjalanan ke wilayah itu dengan memperkenalkan bandara baru di Pulau Minicoy di Lakshadweep.

Pulau Minicoy adalah pulau terbesar kedua dan paling selatan di Lakshadweep. Lapangan terbang ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung bagi para pelancong yang datang ke Lakshadweep untuk berlibur tetapi juga digunakan untuk mengoperasikan pesawat militer.

Sudah ada bandara kecil sebelumnya

Saat ini Lakshadweep hanya memiliki satu landasan terbang yang melayani seluruh pulau, yaitu di Pulau Agatti. Bandara Agatti yang dikelola oleh Otoritas Bandara India telah menjadi pintu gerbang sejak 2010. Namun karena hanya memiliki satu landasan udara, jenis pesawat yang dapat beroperasi dari bandara tersebut terbatas. Satu-satunya penerbangan komersial yang mencapai Bandara Agatti adalah pesawat Air India dari Kochi.

Karena jalur udara yang terbatas, kapal feri berperan penting untuk mengangkut wisatawan ke pulau tersebut. Sebagian besar kapal tersebut beroperasi dari Kochi.

Advertising
Advertising

Bandara Minicoy dibangun bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Lakshadweep melalui udara. Ini membuka pintu bagi berbagai jenis penerbangan untuk menjangkau pulau tersebut, sehingga semakin memudahkan pariwisata. Landasan udara baru ini akan dirancang untuk menampung jet tempur, pesawat angkut militer, dan pesawat komersial yang berperan penting dalam memperluas pertahanan di Laut Arab.

Tata Group bangun resor di Lakshadweep

Selain bandara, kepulauan ini juga akan memiliki resor kelas dunia. Dua resor Tata Group dijadwalkan dibuka pada 2026 di pulau Suheli dan Kadmat di Lakshadweep. Pada Januari tahun lalu, Indian Hotels Company Limited (IHCL), anak perusahaan Tata Group, mengumumkan penandatanganan dua resor bermerek Taj di Lakshadweep.

“Proyek Greenfield dijadwalkan dibuka pada tahun 2026, dan akan dikembangkan oleh IHCL,” kata perusahaan itu.

Tata Group merupakan saah satu perusahaan perhotelan terbesar di India. Grup ini memiliki The Taj Mahal Palace Hotel di Mumbay pada 1903 dan mengembangkan banyak hotel lain dengan merek Taj di India.

Lakshadweep tiba-tiba mendapat perhatian setelah PM Modi membagikan foto pulau-pulau tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan wisata. Banyak orang India membandingkannya dengan Maladewa dan mengatakan pantainya terlihat lebih bagus. Namun, pembicaraan di antara masyarakat India segera beralih ke infrastruktur di Lakshadweep dan apakah kepulauan tersebut memiliki cukup hotel dan resor untuk menampung wisatawan, yang jumlahnya diperkirakan akan melonjak.

“Kami melihat potensi yang signifikan di Lakshadweep, dengan pantainya yang masih asli dan terumbu karang yang terletak di antara Laut Arab,” kata Puneet Chhatwal dan CEO IHCL MD saat mengumumkan penandatanganan resor tahun lalu, seperti dikutip Business Today India. “Dua resor Taj kelas dunia ini akan menarik wisatawan internasional dan nasional.”

Taj di Suheli Lakshadweep akan memiliki 110 kamar termasuk 60 vila di pantai dan 50 vila air, kata perusahaan itu. Pulau karang dengan laguna besar, Pulau Kadmat atau dikenal juga dengan Pulau Cardamom, merupakan kawasan perlindungan laut dengan padang lamun. Di sini akan dibangun Taj Hotel di Kadmat 110 kamar yang terdiri dari 75 vila pantai dan 35 vila air.

TRAVEL AND LEISURE | BUSINESS TODAY INDIA

Pilihan Editor: 8 Restoran Bawah Laut di Maladewa, Makan di Tengah Terumbu Karang dan Ikan Warna-warni

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

1 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

1 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

1 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

2 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

3 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

3 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

4 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

4 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

5 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya