Hujan dan Angin Kencang di Yogyakarta, Kusir Andong Tertimpa Pohon dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Kamis, 4 Januari 2024 19:37 WIB

Andong di Kota Yogyakarta hancur tertimpa pohon tumbang pasca hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan itu Kamis sore (4/1). Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan deras disertai angin kencang menimbulkan sejumlah kerusakan di wilayah Kota Yogyakarta pada Kamis sore, 4 Januari 2024. Sejumlah pohon tumbang menimpa bangunan dan kendaraan. Seorang kusir andong yang melintas di Jalan Ibu Ruswo, timur Alun-alun Utara Yogyakarta, menjadi korban tertimpa pohon.

Andong yang sedang tak membawa penumpang itu pun ringsek dan kusir terluka. Sementara kuda yang menarik andong itu selamat. Kusir andong yang terluka itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Wirosaban menggunakan ambulans.

"Yang tertimpa pohon tumbang itu namanya Pak Nuryanto alias Pak Slamet, dari paguyuban kusir Alun-alun A, usianya sekitar 60-an tahun, kusir yang sudah lama beroperasi," kata Ketua Paguyuban Kusir Andong Wisata DIY Purwanto kepada Tempo, Kamis.

Purwanto menuturkan, kusir asal Pundong Kabupaten Bantul itu kemungkinan baru mau berangkat kerja menarik penumpang.

"Lalu tiba-tiba angin kencang sama hujan, beliau mungkin juga tidak menduga ada alangan (musibah) itu," kata dia. "Kondisi Pak Slamet masih sadar, sekarang sedang di rontgen semuanya untuk memastikan kondisinya," dia menambahkan.

Advertising
Advertising

Purwanto memperkirakan, kerugian ditaksir Rp 20 juta dengan melihat kondisi andong yang hancur itu.

Adapun kuda yang juga tertimpa pohon sementara dititipkan di kandang kerabat Keraton Yogyakarta, di kediaman Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Yudhaningrat yang lokasinya juga berada di Jalan Ibu Ruswo, tempat kejadian.

Perwira Jaga Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ardian menuturkan saat mendapat informasi andong tertimpa pohon itu timnya langsung bergerak melakukan pertolongan dan evakuasi. Jalanan Ibu Ruswo pun saat ini sudah bersih dan kembali bisa dilalui.

"Untuk kudanya sekarang dititipkan di kandang milik Gusti Yudho," ujar dia.

Status siaga darurat untuk cuaca ektsrem

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad, mengungkapkan bahwa Pemda DIY menetapkan status siaga darurat merespons potensi cuaca ekstrem sebagaimana rilis yang dikeluarkan BMKG Yogyakarta.

"Pemda DIY sudah mengeluarkan status siaga darurat untuk merespons cuaca ekstrem ini," kata dia.

Noviar menjelaskan status siaga darurat tersebut terkait dengan bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlaku sejak 28 Desember 2023 hingga 29 Februari 2024. "Melalui status itu kami minta masyarakat waspada terutama hujan dan angin kencang yang berakibat longsor, banjir atau pohon tumbang," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Keraton Puro Pakualaman Yogyakarta Gelar Dhaup Ageng, Pernikahan dengan Adat Kerajaan

Berita terkait

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

6 jam lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

6 jam lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

22 jam lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

3 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya