Mengenal Cang Incang Pedamaran, Sastra Tutur OKI yang Masuk Warisan Budaya Takbenda

Kamis, 16 November 2023 20:07 WIB

Cang Incang dan Jidur Pedamaran Warisan Budaya Tak Benda OKI (Instagram/@kominfo.oki)

TEMPO.CO, Palembang - Cang Incang dikenal sebagai kearifan lokal masyarakat Pedamaran, Ogan Komering Ilir atau OKI sejak lama. Tradisi ini telah terdaftar sebagai warisan budaya takbenda atau WBTB dan saat ini terus dikenalkan pada generasi muda agar tak punah tergerus di antara keberagaman budaya lokal maupun mancanegara.

Cang Incang merupakan tradisi lisan masyarakat Pedamaran yang dilakukan dengan menuturkan puisi dengan irama yang khas.

Tirta Rahmawan, Kepala Desa Pedamaran I, Kecamatan Pedamaran, menuturkan, Cang Incang kini semakin sering dimunculkan utamanya di acara hari besar kenegaraan semacam peringatan HUT kemerdekaan maupun HUT Kabupaten Ogan Komering Ilir serta di acara persedekahan atau pesta pernikahan.

“Cang Incang ini bisa disebut sebagai budaya kearifan lokal masyarakat Pedamaran sejak dulu,” kata Tirta, Kamis, 16 Nopember 2023.

Biasanya, kata Kades Tirta, Cang Incang dinyanyikan sewaktu Agustusan atau dituturkan saat para pengrajin menganyam tikar purun (berambak nganyam tikar purun).

Advertising
Advertising

“Cang Incang ini biasanya dinyanyikan ataupun dituturkan oleh seseorang sementara yang lainnya hanya menyimak pesan yang disampaikan,” ujar Tirta. “Bisa juga ditampilkan secara bersahut-sahutan atau berdua,” Tirta menambahkan.

Sebagian warga Pedamaran I sering juga menyebut tradisi ini sebagai Incang- Incangan. Shanti Turisia, merupakan sosok muda yang berikhtiar untuk melestarikan Incang-incangan ini. Dia bisa menuturkan Incang-incangan dengan bahasa Pedamaran yang fasih.

Berikut ini bahasa tutur Incang-incangan yang mengandung makna mengajak anak muda untuk memakmur masjid.

“Besak kepala toman/Nak pindang masam pedas/payo incang-incangan/wak cerito ladas/pindang masam pedas/cabenyo ngeruntangan/wak cerito ladas/nyampaikan angan-angan/cabenya ngeruntangan jangan lupo kemangi/nyampaikan angan-angan cito-cito dihati//

Jaman kemajuan/ujinyo reformasi awas-awas ngan jantan/jaman bak iko ari//alangkalemak pendengaran tak kaop dilakoni//dunio sudah edan/jamanla latuo keni/alangkelamak penengaran/takkaop dilakoni/jantan jantan keluar malam/meramekan toko kopi//

Menoi tokoh kopi/tak naro nek dijinjit/sedangla gawe tadi/baek makmurkan mesjid//kito makmurkan kan mesjid/ ramekan tiap hari/ taknaro dikito jinjit untuk bawoan mati//”

Warisan Budaya Takbenda

Cang Incang dan Jidur Pedamaran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Cang Incang merupakan sastra tutur masyarakat marga danau Pedamaran sementara Jidur merupakan alat musik yang dimainkan secara berkelompok dengan ditiup maupun dipukul. Oleh masyarakat Pedamaran, alat musik ini kerap digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan pawai.

Dua kearifan lokal masyarakat Kabupaten OKI ini menyusul enam kearifan lokal lainnya yang telah diakui sebagai WBTB Indonesia oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI). Keenamnya adalah lain Adat Perkawinan Mabang Handak, Jejuluk, Gulo Puan, Tari Penguton, Midang dan Tikar Purun Pedamaran.

Duplikat sertifikat WBTB Indonesia diserahkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal pada malam Anugerah Batang Hari Sembilan di Palembang, beberapa hari yang lalu.

Penetapan kearifan lokal menjadi warisan budaya tak benda ini, menurut Aufa, dilakukan melalui proses yang panjang dan telah melalui tahapan sidang oleh para ahli dan budayawan.

PARLIZA

Pilihan Editor: Pulau Maspari Jadi Tujuan Wisata di Palembang, TNI AL Punya Andil

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

5 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

8 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

9 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

20 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

23 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

23 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

23 hari lalu

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan

Baca Selengkapnya

Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

27 hari lalu

Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, Festival Songkran dirayakan di Thailand setelah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

29 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

31 hari lalu

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya